"PORTAL GEOGRAFI, LINGKUNGAN DAN TATA KOTA" Gapai mimpimu untuk masa depan yang lebih baik

PROFIL TANAH


PROFIL TANAH
Ilmu Tanah adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk atau sifat-sifat tanah. Adapun Geografi Tanah adalah ilmu yang mempelajari tentang tanah, seperti sifat, genesis, penyebaran, dan penerapannya terhadap kehidupan manusia.
Profil tanah adalah penampang melintang (vertikal) tanah yang terdiri atas lapisan tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Adapun solum tanah adalah bagian dari profil tanah yang terbentuk sebagai akibat proses pembentukan tanah.
Tanah berperan penting bagi kehidupan manusia, karena:
  1. Digunakan untuk tempat tinggal dan tempat melakukan kegiatan manusia,
  2. Sebagai tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi manusia, dan
  3. Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna bagi manusia.
Tanah mempunyai penyebaran ke arah vertikal dan ke arah horizontal. Penyebaran ke arah vertikal dari permukaan sampai pada batuan induk (bedrock), sedangkan penyebaran ke arah horizontal kurang sejajar dengan permukaan bumi.
PROFIL TANAH
 
Lapisan Tanah
Tekstur Tanah
Permeabilitas
Solum Tanah

 

HORISON TANAH
Soil_Horizons
Horizon-horizon yang menyusun profil tanah dari atas ke bawah adalah horizon O, A, B, C, dan D atau R (bed rock). Adapun horizon yang menyusun solum tanah hanya terdiri atas horizon A dan B.
BAGIAN-BAGIAN HORISON
  1. Horizon O = Horizon ini dapat ditemukan pada tanah-tanah hutan yang belum terganggu. Horizon O merupakan horizon organik yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral.
  1. Horizon A = Horizon ini terdiri atas campuran bahan organik dan bahan mineral. Horizon A merupakan horizon yang mengalami penyucian.
  1. Horizon B = = Horizon B terbentuk dari adanya proses penimbunan (iluviasi) dari bahan-bahan yang tercuci dari horizon A.
  1. Horizon C = Horizon C tersusun atas bahan induk yang sudah mengalami sedikit pelapukan dan bersifat tidak subur.
  1. Horizon D atau R = Horizon D atau R tersusun atas batuan keras yang belum terla pukan. Horizon D atau R disebut juga batuan induk atau batuan dasar.

·         Batas Peralihan Horison
Batas peralihan horison pada profil tanah terlihat secara visual dalam beberapa kategori, yaitu:
1.       batas horison dikategorikan nyata apabila peralihan kurang dari 2,5 cm,
2.      batas horison dikategorikan jelas apabila peralihan terjadi dengan jarak berkisar antara 2,5 cm sampai 6,5 cm,
3.       batas horison dikategorikan berangsur apabila peralihan terjadi dengan jarak berkisar antara 6,5 cm sampai 12,5 cm, dan
4.      batas horison dikategorikan baur apabila peralihan terjadi dengan jarak lebih dari 12,5 cm.
·         Bentuk Topografi Batas Horison
            Bentuk topografi dari batas harison dalam profil tanah yang terlihat secara visual dibagi dalam 4 kategori, yaitu: (1) bentuk topografi datar, (2) berombak, (3) tidak teratur, dan (4) terputus.


 
 









Batas horison yang nyata terjadi pada peralihan dari horison A ke horison B, dan batas horison yang jelas terjadi pada peralihan antara horison B ke horison C. Kedua batas tersebut bertopografi datar.
Bentuk topografi bergelombang dari batas horison yang terjadi antara horison B dengan horison C dalam sistem tanah.
A.    LAPISAN TANAH
·         Lapisan atas = Tanah lapisan atas berwarna gelap dan kehitam-hitaman, tebalnya antara 10-30 cm. Lapisan ini merupakan tersubur, karena adanya bunga tanah atau humus.
·         Lapisan tengah = Tanah lapisan tengah warnanya lebih cerah dan lebih padat dari pada tanah lapisan atas. Lapisan ini tebalnya antara 50-60 cm, lebih tebal dari tanah lapisan atas, sering disebut tanah cadas atau tanah keras. Tanah ini biasanya ditumbuhi tanaman berumur panjang dan berakar tunggang dalam dan panjang agar mencapai lapisan tanah.
·         Lapisan batuan induk = Batuan induk merupakan batuan asal dari tanah. lapisan ini warnanya kemerah-merahan atau kelabu keputih-putihan. Lapisan ini dapat dipecah dan diubah dengan mudah, tetapi sulit ditembus akar. Semakin kedalam lapisan ini merupakan batuan pejal yang belum mengalami proses pemecahan. Pada lapisan ini tumbuhan jarang bisa hidup.

B.     TEKSTUR TANAH
Tektur tanah menunjukkan kasar halusnya butiran tanah. Berdasarkan perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat di dalam tanah terdapat dua belas kelas tekstur tanah, yaitu sebagai berikut.


1.      Pasir,  
2.      Pasir berlempung,       
3.      Lempung berpasir,     
4.      Lempung,
5.      Lempung berdebu,
6.      Debu,
7.       Lempung liat,
8.      Lempung liat berpasir,
9.       Lempung liat berdebu,
10.  Liat berpasir,
11.  Liat berdebu,
12.  Liat.



UKURAN PARTIKEL TANAH
Nama Partikel

Ukuran Partikel Tanah

(milimeter)
(mikron)
Kerikil (Gravel)
>2,0

>2000
Pasir Kasar
0,2 – 2,0

200 – 2000
Pasir Halus
0,02 – 0,2

20 – 200
Debu (Silt)
0,002 – 0,02

2 – 20

Liat (Clay)
>0,002

>2,0



C.    PERMEABILITAS TANAH
Permeabilitas tanah yaitu cepat atau lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah, baik ke arah horizontal maupun vertikal. Cepat atau lambatnya perembesan air ditentukan oleh tekstur tanah. Semakin kasar tekstur tanah, semakin cepat perembesan airnya.

D.    SOLUM TANAH
Solum tanah yaitu menunjukkan berapa tebal tanah diukur dari permukaan sampai ke batuan induk bumi. Lahan yang baik adalah lahan yang mempunyai solum tanah yang dalam. Daerah dengan solum tanah yang dalam mempunyai drainase yang baik, tekstur yang halus, kemiringan lereng 1-2%, tingkat erosi rendah, dan dapat diusahakan secara intensif tanpa bahaya.
Daerah dengan solum tanah yang dangkal mempunyai drainase yang buruk, tekstur tanah sangat halus atau kasar, berlereng curam, tingkat erosi tinggi, dan jika diusahakan kurang baik karena banyak hambatan.
Kegunaan Profil Tanah
Pemahaman yang mendalam mengenai profil tanah akan membantu dalam pemanfaatan berikut:
1)      Mengetahui kedalaman lapisan olah tanah (top soil), lapisan dalam tanah (sub soil) dan solum tanah, sehingga membantu dalam menetapkan jenis tanaman yang sesuai untuk ditanam pada tanah tersebut. Tanah dengan kedalaman lapisan olah berkisar 20 cm sesuai untuk ditanaman tanaman padi, kedelai, kacang tanah dan jagung, tetapi tidak sesuai untuk ditanaman dengan tanaman perkebunan yang berakar dalam. Begitu juga sebaliknya.
2)      Kelengkapan atau differensiasi horison-horison pada profil yang mencirikan tingkat perkembangan tanah dan umur tanah.
3)      Warna tanah yang menunjukkan kondisi aerob (warna terang) atau anaerob (berwarna kelabu) dan tngginya kadar kadungan bahan organik tanah (berwarna hitam/gelap), sehingga diketahui tingkat kesuburan tanah.
Share:

Wikipedia

Search results