"PORTAL GEOGRAFI, LINGKUNGAN DAN TATA KOTA" Gapai mimpimu untuk masa depan yang lebih baik

DEMOGRAFI FERTILITAS (Geografi UNIKAMA)

Pengantar
Dalam tulisan yang lalu (Pengertian, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Demografi),  saya telah sedikit berdongeng tentang dua pangeran kembar, yaitu Fertilitas dan Natalitas serta ibu mereka, yaitu Ratu Fekunditas. Mau kenal lebih jauh dengan mereka bertiga? Letz Cekidot ! :D
Pengertian Fertilitas
Fertilitas (Inggris: Fertility) sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain, fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Fekunditas, sebaliknya, merupakan potensi fisik untuk melahirkan anak. Kedua hal ini berkaitan erat, dimana fekunditas merupakan modal awal dari seorang perempuan untuk mengalami fertilitas dalam hidupnya dan seorang yang telah mengalami fertilitas pasti fekunditasnya baik.
Ada satu kata yang memiliki makna yang menyerupai fertilitas, yaitu natalitas. Perbedaan keduanya hanya pada ruang lingkupnya. Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk, sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
Konsep-konsep Fertilitas
Dalam buku Dasar-dasar Demografi terbitan FE UI, dijelaskan konsep-konsep penting yang harus dipegang dalam mengkaji fenomena fertilitas, diantaranya:
  1. Lahir hidup (Life Birth), menurut WHO, adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misal : bernafas, ada denyut jantungnya atau tali pusat atau gerakan-gerakan otot.
  2. Lahir mati (Still Birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
  3. Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kurang dari 28 minggu. Ada dua macam abortus : disengaja (induced) dan tidak disengaja (spontaneus). Abortus yang disengaja mungkin lebih sering kita kenal dengan istilah aborsi dan yang tidak disengaja lebih sering kita kenal dengan istilah keguguran.
  4. Masa reproduksi (Childbearing age) adalah masa dimana perempuan melahirkan, yang disebut juga usia subur (15-49 tahun).
Namun, Tim Kompre Angkatan 51 memiliki konsep yang agak berbeda terkait kematian bayi, yakni :
  • Kematian bayi intra uterin (di dalam kandungan ibu), terdiri dari:
    1. Abortus   : kematian janin  menjelang dan sampai pada kandungan berumur 16 minggu.
    2. Immatur  : kematian janin antara umur kandungan di atas 16 minggu sampai 28 minggu.
    3. Prematur : kematian janin di dalam kandungan pada umur kandungan di atas 28 minggu sampai waktu lahir
  • Kematian bayi extra uterin (di luar kandungan ibu), terdiri dari:
    1. Lahir mati (still birth) : jika bayi yang lahir setelah cukup masanya, tetapi tidak ada tanda-tanda kehidupan
    2. Kematian baru lahir (neonatal death) atau kematian endogen : kematian sebelum bayi berumur 1 bulan yang biasanya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa bayi sejak lahir.
    3. Kematian lepas baru lahir (post neonatal death) : kematian bayi setelah berumur 1 bulan tetapi kurang dari 1 tahun yang biasanya disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan lingkungan luar.
    Capture2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fertilitas
Menurut Kingsley Davis & Judith Blake

Faktor-faktor sosial, ekonomi dan budaya yang memengaruhi fertilitas akan melalui faktor-faktor yang langsung ada kaitannya dengan ketiga tahap reproduksi, yaitu tahap intercourse (hubungan seksual), conseption (pembuahan sel telur oleh sel sperma) dan gestation (kehamilan). Faktor-faktor yang mempunyai kaitan antara ketiga variabel tersebut disebut VARIABEL ANTARA, yang terdiri dari:
  • 6 variabel yang memengaruhi intercouse, yaitu:
    1. Umur mulai berhubungan kelamin/kawin pertama.
    2. Selibat permanen : proporsi wanita yang tak pernah melakukan hubungan kelamin.
    3. Lamanya berstatus kawin/lamanya masa melajang.
    4. Abstinensi (absen dalam melakukan hubungan seksual) secara sukarela.
    5. Abstinensi terpaksa (misal: sakit, berpisah ranjang sementara).
    6. Frekuensi senggama.
  • 3 variabel yang memengaruhi conception, yaitu:
    1. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan oleh hal-hal yang tidak disengaja.
    2. Pemakaian kontrasepsi.
    3. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan oleh hal-hal yang disengaja.
  • 2 variabel yang memengaruhi gestation, yaitu:
    1. Mortalitas janin karena hal-hal yang tidak disengaja
    2. Mortalitas janin karena hal-hal yang disengaja
Share:

Wikipedia

Search results