"PORTAL GEOGRAFI, LINGKUNGAN DAN TATA KOTA" Gapai mimpimu untuk masa depan yang lebih baik

Segmentasi Berdasarkan Motivasi Berwisata

            Menurut (Sharpley, 1994 dan Wahab, 1975; Pitana, 2005) bahwa: Motivasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam studi tentang wisatawan dan pariwisata, karena motivasi merupakan “Trigger” dari proses perjalanan wisata, walau motivasi ini acapkali tidak disadari secara penuh oleh wisatawan itu sendiri.
            Pada dasarnya seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal, motivasi-motivasi tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar sebagai berikut:
1.      Physical or physiological motivation yaitu motivasi yang bersifat fisik atau fisologis, antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, bersantai dan sebagainya.
2.      Cultural Motivation yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan berbagai objek tinggalan budaya.
3.      Social or interpersonal motivation yaitu motivasi yang bersifat sosial, seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal-hal yang dianggap mendatangkan gengsi (Prestice), melakukan ziarah, pelarian dari situasi yang membosankan dan seterusnya.
4.       Fantasy Motivation yaitu adanya motivasi bahwa di daerah lain sesorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan dan yang memberikan kepuasan psikologis (McIntosh, 1977 dan Murphy, 1985; Pitana, 2005). Sedangkan menurut Swarbooke dalam bukunya Consumer behaviour in tourism  (2007) , membagi  motivasi perjalanan  wisatawan dalam  6 kategori, yang dapat dilihat pada gambar 2.3 di bawah ini :
                        Gambar 2.3 A typology of motivators in tourism

                         Sumber : Swarbrooke & Horner (2007)

2.1.     4 Preferensi
Preferensi  merupakan bagian dari perilaku konsumen , berasal dari bahasa inggris “Preference” yang berarti sesuatu yang lebih diminati, suatu pilihan utama, merupakan kebutuhan prioritas. Menurut
Chaplin (2002) preferensi adalah suatu  sikap yang lebih menyukai sesuatu benda daripada benda lainnya.
Sedangkan menurut Kotler (2008:177), preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. Masih menurut Kotler (2008) ada beberapa langkah yang harus dilalui oleh konsumen sampai membentuk preferensi. Dimana proses evaluasi dalam diri konsumen hingga sampai membentuk preferensi tersebut, adalah sebagai berikut:
1.      Diasumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai sekumpulan atribut.
2.      Tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Konsumen memiliki penekanan yang berbeda-beda dalam menilai atribut apa yang paling penting.
3.      Konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang kepentingan atribut pada setiap produk.
4.      Tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan perbedaan atribut.
5.      Konsumen akan sampai pada sikap terhadap produk yang berbeda melalui prosedur evaluasi.
Sudibyo (2002:4), menyatakan bahwa pengukuran terhadap preferensi konsumen sangat penting karena :
a)      Sebagai dasar untuk menarik minat membeli konsumen pada suatu produk
b)       Sebagai acuan bagi perusahaan untuk menerapkan program-program pembangunan loyalitas konsumen.
c)       Untuk menjaga interaksi yang terus berkelanjutan antara konsumen dan perusahaan.
Dari sudut pandang pariwisata, preferensi wisatawan timbul dari keinginan dan kebutuhan wisatawan terhadap produk wisata yang ditawarkan dalam melakukan perjalanan wisata. Saat ini keinginan dan kebutuhan wisatawan  terhadap produk wisata semakin kompleks, dinamis dan menuntut kualitas yang memadai yang dikaitkan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Konsekuensinya, suatu daerah tujuan wisata harus mampu beradaptasi terhadap semua tuntutan perubahan dengan selalu mendengarkan suara dari berbagai pihak yang berkepentingan khususnya wisatawan yang memiliki persepsi dan preferensi yang berbeda dalam memilih obyek-obyek wisata yang akan dikunjunginya (Nursusanti, 2005).






Share:

No comments:

Post a Comment

Wikipedia

Search results