"PORTAL GEOGRAFI, LINGKUNGAN DAN TATA KOTA" Gapai mimpimu untuk masa depan yang lebih baik

PROSES FOTOSINTESIS POHON

Fotosintesis atau fotosintesa merupakan proses pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan sinar matahari dan enzim-enzim. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
fotosintesis adalah fungsi utama dari daun. Proses fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi karena hampir semua makhluk hidup tergantung pada proses ini. Proses Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Fotosintesis pada tumbuhan
Tumbuhan hijau daun bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat memasak atau mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menyerap karbondioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini:

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasiseluler adalah kebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbondioksida, air, dan energi kimia.

Tumbuhan menyerap cahaya karena mempunyai pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplast. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Sebagian besar energi fotosintesis dihasilkan di daun tetapi juga dapat terjadi pada organ tumbuhan yang berwarna hijau. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.

Reaksi- Reaksi pada proses fotosintesis
Proses fotosintesis masih terus diselidiki karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri. Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplast berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).

Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi. Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.

Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen. Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh C.B. van Neil yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan oksigen karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen.

Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.

Reaksi gelap
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).

Faktor yang menentukan kecepatan fotosintesis

Beberapa faktor yang menentukan kecepatan fotosintesis:


Cahaya 
Komponen-komponen cahaya yang mempengaruhi kecepatan laju fotosintesis adalah intensitas, kualitas dan lama penyinaran. Intensitas adalah banyaknya cahaya matahari yang diterima sedangkan kualitas adalah panjang gelombang cahaya yang efektif untuk terjadinya fotosintesis.

Konsentrasi karbondioksida
Semakin banyak karbondioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.

Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.

Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.

Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.

Tahap pertumbuhan

Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Share:

PROSES TERJADINYA STUNAMI ATAU GELOMBANG BESAR

Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.

Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan kesetimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.

Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.

Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.

Syarat-syarat terjadinya Tsunami
* Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km)
* Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
* Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun.
Share:

PROSES TERJADINYA LONGSOR

Saat musim hujan datang, selain banjir bencana yang mengintai masyarakat Indonesia khususnya yang berada di daerah yang rawan adalah bencana alam tanah longsor. Bencana ini biasanya terjadi di pegunungan yang memiliki tingkat kemiringan curam.
 
Tanah longsor adalah sebuah gejala alam yang diakibatkan oleh lepasnya lapisan tanah dan batuan paling atas dari perbukitan. Kemiringan tanah yang melebihi 20 derajat akan memiliki potensi untuk terjadinya longsor. Meski demikian, tidak selalu daerah yang miring akan longsor.

Faktor Tanah Longsor
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya longsor. Faktor-faktor ini terbagi menjadi dua yaitu faktor dari alam dan faktor dari manusia. Faktor alam yang dapat menyebabkan bencana longsor ini antara lain kondisi alam seperti:
1. Adanya kemiringan permukaan tanah.
2. Adanya gempa bumi.
3. Adanya letusan gunung berapi.
4. Batuan yang sudah lapuk.
Selain itu, Kondisi iklim dan keadaan topografi juga dapat menyebabkan bencana longsor seperti tingginya curah hujan atau kondisi lereng yang sangat curam.

Faktor lain yang yang menjadi penyebab terjadinya bencana longsor yaitu faktor dari manusia. Manusia yang sering bertindak seenaknya tanpa memikirkan apa yang akan terjadi setelahnya tentu akan menyebabkan berbagai bencana terjadi. Faktor dari manusia ini antara lain:
1. Penebangan hutan yang merajalela.
2. Pengadaan kolam ikan untuk budidaya di lereng gunung.
3. Pemompaan air tanah yang menyebabkan level air tanah menjadi turun.
4. Adanya pembangunan di lereng bukit dengan beban yang berlebihan.
Adanya sistem drainase yang buruk di daerah perbukitan juga kurangnya kesadaran masyarakat akan bencana longsor turut menjadi penyebab terjadinya bencana ini. Jika kita lihat, sekarang ini banyak lahan lereng gunung yang dijadikan rumah tinggal, villa, dan sebagainya.

Padahal, kawasan seperti ini harusnya tidak dijadikan kawasan tempat tinggal karena bisa membahayakan penghuninya. Itulah beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya bencana alam tanah longsor.
Semoga sedikit informasi ini dapat menambah wawasan dan membuat kita menjadi lebih bijak dalam memperlakukan alam. Apa yang terjadi pada alam kita adalah tanggung jawab kita bersama.
Share:

KRITIKAN PEDAS UNTUK SARJANA PERTANIAN DI INDONESIA

Ketika kita bicara tentang pertanian di indonesia sungguh miris karena indonesia sendiri sudah mengakui bahwa negara adalah negara agraris tetapi pada kenyataan Indonesia malah impor dari negara lain, sangat memalukan jadinya.

Pada kenyataannya Sarjana pertanian Indonesia yang selama ini menempuh ilmu di Indonesia tetapi pada saat implementasinya ketika ia menghasilkan produk ciptaan pada akhirnya di jualah ke Perusahaan-perusahaan asing yang bersifat kapitalis sehingga Rakyat indonesia ketika ingin mendapatkan atau membutuhkan produk tersebut harus membeli dari perusahaan asing tersebut yang seharusnya bisa dengan mudah di ajarkan oleh penemunya sendiri contohnya saja PIORIT.

Sungguh menjadi hal yang memalukan sekali jika kita melihat harga yang ada di indonesia mengenai produk-produk pangan di indonesia yang melonjak naik, seharusnya karna indonesia adalah negara agraris yang seharusnya bisa mencukupi kebutuhannya sendiri dan menjadikan produk produk pertanian pangan terjangkau, kita ambil contoh saja seperti kopi, kopi memang asalnya bukan dari negara indonesia tetapi ketika di implementasikan di Indonesia pertanian kopi meningkat dan bisa menaikan perekonomian indonesia, hal ini tidak di terapkan pada pertanian yang lain sehingga seperti padi, kedelai, dan tanaman pokok lainnya masih impor dari negara lain..

Mana semangat Sarjana Pertanian di Indonesia ini, jangan hanya mencari gaji semata, tetapi gunakan ilmu anda untuk membangun pertanian di Indonesia yang berkelanjutan.

Kritikan pedas untuk sarjana pertanian ini dengar dan renungkan baik-baik. dan hayati dengan sepenuh hati karna ini adalah amanah dari negara kita tercinta.

Jika anda sebagai Sarjana Pertanian anda harus menerapkan ilmu anda untuk  negara Indonesia dan jangan pernah sekali-sekali mengabdi dengan negara lain hanya semata-mata mencari penghasilan yang lebih, dan anda harus juga pikirkan mengimplementasikan ilmu anda untuk negeri ini meski sekarang tidak bisa menikmati secara langsung tetapi di kemudian hari jika negara ini maju yang menikmati adalah anak cucu anda. Sekian Terima Kasih.
Share:

Membangun Pertanian Pangan Berkelanjutan di Indonesia

membangun-pertanian-berkelanjutanPeraturan Pemerintah no 12 tahun 2012 yang dikeluarkan tanggal 9 Januari 2012 tentang Insentif Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Semoga peraturan ini bukan hanya peraturan yang dipahami oleh satu pihak namun tidak dipahami oleh pihak lain. Artinya bahwa peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah ini harus menjadi acuan peraturan-peraturan lain yang terkait. Baik terkait langsung maupun tidak langsung.

Sektor pertanian dijadikan sebagai dasar (backbone) dari pembangunan nasional sudah seharusnya dilakukan sejak dulu. Untuk menyongsong kebangkitan pembangunan dibidang pertanian dalam jangka panjang ada satu trigger yang harus segera disosialisasikan. Apalagi kalau bukan sistem pertanian berkelanjutan.

Dalam definisi umum pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources). Yang juga tidak boleh dilupakan adalah membangun sistem organisasi masyarakat dan pengembangan modal sosial.

Pemerintah perlu membangun alur kerja yang jelas berdasar perencanaan yang terukur dan mencakup output dalam jangka pendek dan jangka panjang. Penetapan strategi yang tepat dan penuh perhitungan dalam pengembangan sistem tentunya harus melibatkan banyak pihak. Posisi masyarakat atau petani yang menjadi ujung tombak pelaksanaan dilapangan sudah tidak pantas lagi dijadikan obyek. Mereka adalah subjek sebagaimana tataran pembuat peraturan.

Pertanian berkelanjutan tidak saja berbicara masalah peningkatan hasil panen atau produksi komoditi, diversivikasi pangan, penyiapan infrastruktur. Namun secara jelas bahwa pertanian berkelanjutan ini juga harus bisa menjamin ketahanan pangan bagi rakyat dan bangsanya.

Merencanakan dan melakukan program pertanian berkelanjutan ini juga memerlukan upaya yang serius. Agar bisa terlaksana dengan baik, sudah saatnya pemerintah menyiapakan sarana dan prasarana yang diperlukan. Jauh akan lebih baik pemerintah juga menyiapkan insentif yang bisa diberikan kepada masyarakat, petani dan pihak-pihak yang terkait langsung.
Pemerintah wajib berinvestasi menyediakan kebijakan yang mendorong pengelolaan pertanian ke arah yang berkelanjutan. Semua pihak siap membantu pemerintah mengurangi biaya sosial dan lingkungan yang tidak terduga dalam jangka panjang. Pertanian Sehat Indonesia yang juga berkhitmat didalam pembangunan pertanian Indonesia juga menyiapkan seluruh perangkatnya untuk turut berkomitmen mambangun pertanian Indonesia.
Share:

KEPEDULIAN MASYARAKAT MEBANGUN PERTANIAN

Keberhasilan revolusi industri di barat khususnya negara-negara Eropa dan Amerika berdampak pada beralihnya perhatian dunia khususnya negara di dunia ketiga dari sektor pertanian ke sektor industri. Revolusi indusri di barat menyanjung betul-betul ilmu pengetahuan dan teknologi dalam setiap aktivitas produksi sehingga mampu meningkatkan perekonomian mereka. Dengan manajemen yang lebih efektif dan efisien mampu memproduksi barang dan jasa secara masal. Barang-barang produksi tersebut bahkan mampu merambah pasar internasional dan masuk ke negara dunia ketiga sebagai konsumennya. Negara di dunia ketiga atau negara berkembang kemudian berupaya untuk mencoba meniru keberhasilan tersebut. Negara berkembang kawasan benua Asia dan Afrika yang umumnya merupakan negara agraris dengan “latah” meniru dan melupakan kesejatian dirinya. Fakta yang paling fatal dari “latah” tersebut adalah tidak ada perencanaan dari pemerintah untuk melakukan regenerasi di sektor pertanian yakni regenerasi orang bermatapencaharian petani.

Buktinya jenjang pendidikan formal bahkan lulusan paling tinggi (S3) yang ada tidak ada yang meluluskan menjadi seorang petani. Menilik juga pendidikan kejuruan misal di SMK sekalipun, apakah ada kejuruan pertanian atau minimal ada yang mengarahkan menjadi petani. Yang terjadi kemudian ya tentu saja banyak penganggur sekalipun berlulusan sarjana, karena salah dalam menentukan kebijakan. Karena kita mencetak pekerja industri di tengah-tengah hamparan sawah yang membentang dan cakrawala vegetasi hutan yang menghijau.

Negeri kita sebenarnya adalah lumbung padi dunia. Bahkan tidak hanya padi, aneka palawija dan hortikultura cocok tumbuh di tanah yang pernah 3,5 abad diperebutkan penjajah barat. Bahkan tidak hanya lumbung, penulis boleh bermimpi negeri kita bisa untuk jadi “huller” dunia kalau kita mau.

Dari rasa optimisme itu, Pemberdayaan Pertanian Sehat dalam Klaster Mandiri Dompet Dhuafa melalui jejaringnya Pertanian Sehat Indonesia adalah wujud kepedulian untuk membenahi sektor pertanian minimal di wilayah yang menjadi dampingannya. Minimal kepedulian tersebut mampu meregenerasi pemuda untuk menjadi petani sebagai mata pencaharian yang menjanjikan sebagai keluaran dari pemberdayaan.
Share:

PARADIGMA KESALAHAN PERTANIAN DI INDONESIA

Apakah didalam pelajaran anak-anak sekolah dasar masih menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negeri agraris? Saya rasa penulis akan malu, karena sulit memberi contoh dan bukti-buktinya. Bagaimana jika disebut sebagai negara importir? Pengelola negeri ini juga seharusnya malu, karena seolah tidak mampu mempertahankan atau memperbaiki kondisi pertanian Indonesia semakin terpuruk.

Mulai dari komoditas pangan, beras dan kedelai. Bahkan daging sapi saja kita import tak ada hentinya. Kondisi terkini adalah hilangnya bawang merah dan bawang putih di pasaran ditengarai karena terhambatnya rantai import. Seolah negara kita ini kaya raya, semua orang mampu membeli apapun yang diimport. Padahal sebagian besar diantaranya bisa diproduksi di negeri sendiri. Kenapa seolah pasrah, atau justru kesengajaan? Lalu siapa yang diuntungkan dengan kondisi ini?

Kecukupan kebutuhan bawang putih di Indonesia dari produksi dalam negeri hanya berkisar 10%. Lahan yang begitu luas dan memiliki kesesuaian lahan untuk komoditi ini tidak dioptimalisasi dengan baik dan tidak mendapat dukungan pemerintah. Sejatinya bukan hanya komoditas bawang merah. Kondisi pengembangan komoditi lain juga tidak mendapakan perhatian yang serius. Lalu sampai kapan pemerintah membiarkan petani melakukannya sendiri? Walau dengan prasarana dan sarana yang serba terbatas, petani tetap saja melakukan aktivitasnya. Penguatan kapasitas petani hanya melalui proyek-proyek pelatihan jangka pendek. Pembiayaan yang diperlukan petani entah diserap oleh siapa dan kemana? Seolah pemerintah tidak memiliki perencanaan jangka panjang untuk sektor pertanian.

Jika kondisi pasokan komoditi tidak mencukupi, pemerintah dengan mudahnya melakukan impor untuk menutupi kekurangan pasokan. Para ahli sebenarnya sudah punya prediksi akan terjadinya kekurangan pasokan terhadap komoditas ini dalam bulan-bulan tertentu. Tetapi informasi ini nampaknya hanya tertumpuk di meja setelah rapat dan seminar diberbagai tempat. Informasi ini tidak pernah dibahas bersama dengan petani sebagai pelaksana langsung dilapangan. Perjalanan dinas turun ke desa hanya sebatas seremoni yang tidak memiliki langkah strategis.

Apa yang terjadi seandainya petani tahu kalau harga bawang bisa mencapai harga diatas Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu? Tentu mereka akan bersemangat untuk menanam walau tantangan cukup berat. Budaya, iklim, musim dan lain-lain. Walau sesungguhnya petani adalah pejuang yang hebat. Namun hal ini sudah terjadi. Kreativitas pemerintah hanya sebatas mengamankan kebutuhan bawang dengan cara impor. Nanti saat panen raya bawang terjadi apa yang terjadi? Jika pemerintah peduli dengan pembangunan di sektor pertanian barangkali sudah menyiapkan strategi guna melindungi petani agar memperoleh harga yang layak dari jerih payahnya.
 
Mulai serius dan bersyukur atas nikmat kekayaan alam Indonesia dengan cara melakukan pembangunan di sektor pertanian dan mengembalikan kemandirian bangsa melalui sektor pertanian. Ingat bahwa nikmat kekayaan ini adalah titipan yang harus dijaga dengan amanah dalam pengelolaannya. Mari berkomitmen membangun pertanian Indonesia.
Share:

RAPUHNYA SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA

Secara keruangan Indonesia merupakan daerah agraris yang mempunyai iklim tropi yang sangat cocok di gunakan lahan pertanian pada umumnya, Indonesia di katakan mempunyai iklim tropis karena di lalui oleh garis katulistiwa dan mempunyai 2 musim yaitu musim penguhajan dan musim kemarau.
 
Pertama, saat ini Indonesia yang merupakan negara agraris dan menjadi lumbung hortikultura (sayur, buah-buahan dan bunga), namun anehnya malah mengalami kelangkaan. Masalah kelangkaan dan tingginya harga produk-produk hortikultura sesungguhnya tidak perlu terjadi di Indonesia.
Sebagai negara yang memiliki dua musim sebenarnya potensi Indonesia sebagai penghasil produk-produk unggulan hortikultura hampir saja tidak memiliki pesaing. Artinya bahwa potensi Indonesia sungguh besar, yatu memiliki kekayaan sumberdaya komoditas pertanian yang tinggi serta ketersediaan lahan pertanian yang lebih luas. Variasi topografi dan model demografi untuk menghasilkan produk yang bervariasi juga terbuka luas.

Kedua, dengan merujuk pada pendapat Sabiq Carebesth, Pemerhati masalah Ekonomi Politik Pangan Jurnal Sosial Agraria “Agricola”, dalam sebuah sistem, kegiatan kerja bertani tidak lagi semata-mata dilihat sebagai sebuah kebudayaan bercocok tanam, melainkan bisnis. Bisnis lalu menyangkut politik berupa lobi-lobi, patgulipat, kongkalikong, aturan pun diselenggarakan; siapa yang berhak memproduksi, mengedarkan, dan siapa yang masuk dalam “perencanaan” sebagai sasaran pengguna sekaligus disebut korban. Pengedarnya adalah pebisnis, yaitu mereka yang punya naluri, tenaga dan modal untuk menjadikan benih sebagai sumber keuntungan.

Keuntungan itu lalu diakumulasi. Akumulasi keuntungan itu lalu terkonsentrasi hanya di tangan segelintir para pebisnis yang menciptakan sistem monopoli. Monopoli lalu menjadikan sistem perbenihan dan pertanian khususnya membangun oligopoli, Lantas siapa target sasaran bisnisnya yang kemudian jadi korban?  Yang jadi korban adalah para Petani kecil yang pada dasarnya masuk golongan ekonomi lemah dan kecil.
Merekalah “target” dari eksploitasi sistematis pemiskinan yang akan berlangsung pelan-pelan melalui politik ketergantungan. Mula-mula benih, lama-lama pestisidanya, lalu yang paling parah adalah sistem bercocok tanamnya, lalu corak bermasyarakatnya.

Maka, monopoli tak terhindarkan, kartel menerapkan paham stelsel. Kartel domestik pada industri benih di dalam negeri telah diduga dilakukan World Economic Forum Partnership on Indonesian Sustainable Agriculture (WEFPISA) yang beranggotakan perusahaan-perusahaan multinasional yang telah lama mengincar pasar benih dan pangan di Indonesia.
Share:

Terjadinya Pelangi


Pernahkah Anda melihat pelangi? Indah bukan ?

Apakah Anda pernah menyadari bahwa pelangi merupakan fenomena alam yang terjadi dengan proses fisika yang sangat menarik untuk dipelajari. Maka, di sini akan di jelaskan bagaimana paoses terjadinya pelangi itu.

Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras.

Biasanya fenomena ini terjadi ketika udara sangat panas tetapi hujan turun rintik-rintik. Kita dapat melihat jelas fenomena ini, jika kita berdiri membelakangi cahaya matahari. Pelangi dapat pula terbentuk karena udara berkabut atau berembun.

Dalam ilmu fisika, pelangi dapat dijelaskan sebagai sebuah peristiwa pembiasan alam. Pembiasan merupakan proses diuraikannya satu warna tertentu menjadi beberapa warna lainnya (disebut juga spektrum warna), melalui suatu media/ medium tertentu pula.

Pada pelangi, proses berurainya warna terjadi ketika cahaya matahari yang berwarna putih terurai menjadi spektrum warna melalui media air hujan. Adapun spektrum warna yang terjadi terdiri atas warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Fenomena pelangi dapat pula terjadi di sekitar air terjun. Percikan air di sekitar air terjun menjadi media untuk menguraikan warna dari cahaya matahari yang bersinar.

Proses Terjadinya Pelangi

Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di dalam spektrum, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.


Pelangi tidak lain adalah busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.

Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada panjang gelombangnya. Perbedaan panjang gelombang ini, akan memunculkan warna-warna pada pelangi yang tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.

Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.

Share:

Pertanian Monokultur

Sebagian besar rakyat Indonesia terdrir atas petani. Pertanian telah memberikan sumbangan devisa yang besar untuk Negara. Bahkan beberapa jenis hasil pertanian Indonesai telah dikenal dunia. Rangkain pulau di Nusantara telah banyak yang dirubah menjadi lahan atau kawasan pertanian. Bertani merupakan tata cara kehidupan orang Indonesia. Menurut perkiraan kasar pada tahun 1973, dari 45.000.000 tenaga kerja di Indonesia, kurang lebih terdapat 30.000.000 penduduk yang berprofesi sebagai petani (Soeriaatmadja, 1997).
Secara garis besar, orang Indonesia telah memanfaatkan alam untuk kegiatan pertanian. Umumnya penduduk Indonesia telah tergolong dalam golongan cara bertani berladang (membuka hutan). Sehingga menurut Tohir (1991), hanya berkisar 5,7% dari luas daratan seluruh Indonesia yang merupakan tanah persawahan. Seluruh tanah sawah yang ada di Indoenesia yaitu sekitar 4 juta hektar, 55% merupakan sawah irigasi, lebih kurang 37% adalah tnah sawah tadah hujan, 3% adalah sawah lebak dan sisanya merupakan sawah pasang surut (Tohir, 1991).
Pada lahan sawah terdapat ekosistem. Ekosistem sawah baik sawah pertanian di Indonesia maupun tempat lain merupakan ekosistem yang mencirikan ekosistem pertanian sederhana dan monokultur berdasarkan atas komunitas tanaman dan pemilihan vegetasinya. Selain itu ekosistem yang berada di sawah bukanlah ekosistem alami, akan tetapi sudah berubah sehingga akan sangat rentan terjadi ledakan suatu populasi di daerah tersebut.
Menurut Soeriaatmadja (1997), pertanain memiliki tujuan umum yaitu memperoleh produksi maksimum per unit luas tertentu dari luas tanah pertanian serta mencegah penurunan kapasitas produksi sistem pertanian. Dengan demikian sasaran strategi pertanian adalah dengan mengubah komunitas alam yang stabil dan keragaman hayati tinggi namun kurang bermanfaat bagi manusia menjadi kawasan yang kurang keragaman hayatinya (monokultur) namun bermanfaat bagi manusia. Strategi tersebut sering dikenal dengan sistem pertanian monokultur.
Definisi dari pertaian monokultur adalah pertanian yang memiliki penataan tanaman secara tunggal sepanjang umur tanaman tertentu pada suatu lahan. Ada beberapa penataan pertanaman secara tunggal (monokultur) pada lahan sawah, diantaranya adalah penataan bergiliran secara berurutan dan bergiliran secara berjajar. Untuk sistem bergiliran secara berurutan, sistem tersebut dilakukan pada musim hujan, yakni tanah sawah ditanami padi. Sedangkan pada musim kemarau lahan ditanami palawija atau bero tergantung pada keadaan tanah, pengairan, iklim, dan sebagainya. Untuk sistem bergiliran secara berjajar atau pararel, sistem tersebut dilakukan dengan mengelola sebidang tanah sawah yang luas dengan cara pada musim rendengan seluruh sawah ditanami padi, tetapi pada musim kemarau ada bagian yang terpaksa dikosongkan, ada yang ditanaman berbagai palawija. Cara penataan menggunakan sistem berjajar dibedakan menjadi dua, yaitu penataan pertanaman berladang dan penataan tanaman secara glebengan di atas tanah sawah tadah hujan (Soetriono et. al., 2006).
Share:

Hubungan Agroekologi dan Agrolanscape

Kegiatan pertanian selalu berhubungan dengan faktor-faktor agroekologi, yang meliputi komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi dalam agroekosistem. Warren (2008:17) mengatakan bahwa dalam banyak  sistem pertanian yang dikelola manusia,  Tanaman budidaya yang di tanam akan berinteraksi dengan ekologi disekitarnya. Mekanisme ekologi yang terjadi ditentukan  oleh komposisi tanaman  pertanian dan juga ditentukan oleh faktor abiotik seperti kimia tanah, iklim, dam manajemen atau pengolahan pertanian (Warren 2008:18).
Sedangkan Pokok bahasan utama dari ekologi landscape adalah untuk memahami pengaruh pola dari beragamnya spesies yang ada dan proses yang terjadi pada landscape tersebut (Warren 2008:164). Menurut Warren (2008:165),  spesies akan saling berinteraksi dengan landscape yang mereka tinggali, dan kemungkinan hubungan tersebut menjadi faktor penting bagi keberlangsungan hidup spesies tersebut.
Landscape mempunyai dua elemen penting, yaitu berhubungan dengan bagaimana lingkungan dapat berubah baik secara waktu maupun ruang, maupun apa dampak dari  perubahan  lingkungan tersebut dengan spesies tertentu (Warren, 2008:172).
Dalam  sebuah  ekosistem, ada berbagai  macam tipe spesies yang bisa  diklasifikasikan jika ditinjau  dari mobilitas dan tingkat kelahirannya. Spesies yang memiliki mobilitas tinggi lebih mudah terkolonisasi dari pada spesies yang tidak memiliki mobilitas tinggi. sedangkan spesies yang memiliki tingkat kelahiran yang rendah akan rentan terhadap landscape yang sering berubah-ubah, contohya adalah landscape pertanian. (Warren 2008:165).
Dalam dunia pertanian, hubungan antara spesies dengan landscapenya merupakan hal yang  penting. Hal ini dikarenakan landscape dari lahan pertanian merupakan yang paling dinamis dari semua jenis landscape. Hal tersebut ditambah fakta bahwa pertanian merupakan kegiatan yang berhubungan dengan mengatur populasi dari berbagai spesies, mendukung berberapa spesies  untuk tumbuh, dan mengeleminasi spesies yang tidak  diinginkan (Warren, 2008:169).
Namun demikian,beberapa spesies yang hidup di lingkungan pertanian dapat berkembang dengan baik  pada tempat tertentu,  namun tidak dapat berkembang baik pada tempat yang lain (Warren 2008:172). Maka dari itu, untuk memahami bagaimana hubungan antara populasi sebuah spesies baik yang dibutuhkan dalam pertanian maupun yang tidak dibutukan pada lahan pertanian (farmed environtment), maka diperlukan pemahaman mengenai  bagaimana lingkungan dapat berubah baik secara waktu maupun ruang, maupun apa dampak dari  perubahan  lingkungan tersebut dengan spesies tertentu (Warren 2008:172).
Sehingga jalas diketahui hubungan antara agroekologi terhadap agrolandscape
Dibidang pertanian, keuntungan dengan adanya model landscape adalah mengenai kebijakan dalam penggunaan lahan. Lebih lanjut,adanya ilmu mengenai landscape dapat mempredikisi dampak buruk lingkungan, seperti perubahan populasi burung dikarenakan bertambahnya lahan tanah untuk ladang (arable land). Lebih detailnya, keuntungan dari adanya landscape adalah dapat digunakan sebagai simulasi bagi para petani untuk menentukan lahan yang cocok untuk produksi pertaniannya (Warren, 2008:174).
Terlebih lagi, perkembangan landscape persawahan (farmed landscape), tidak hanya sebatas hubungan ekologi  sederhana antara komponen biotik dan abiotik semata, namun juga mencangkup hubungan holistik atau menyeluruh mengenai ekologi berupa suplai air murni, pencegahan banjir, penjagaan habitat alami, dan mendukung komunitas perkampungan. Pemahaman  yangbaru akan ilmu landscape khususnya dibidang ekologi  nantinya akan memberikan pandangan dan  kebijakan yang berbeda dalam penggunaan lahan (Warren dan Topping dalam Warren, 2008:174).
Dalam lingkup persawahan, terjadi proses ekologi mengenai hewan, tumbuhan, nutrisi, pestisida residu, dan  lain  lain. Spesies yang hidup dalam lahan pertanian cenderung untuk memiliki mobilitas  tinggi dan kurang memiliki habitat yang spesifik jika dibandingkan dengan spesise yang hidup di alam bebas.
Tipikal dari Agro-landscape (agricultural landscape) adalah dibangun  dari  beberapa   petak kecil habitat semi-alami.Lebih lanjut Warren (2008) mengatakan bahwa pada pada tatanan landscape ekologi pertanian (agricultural landscape), spesies yang mempunyai tingkat kelahiran  yang rendah  akan rentan terhadap  kepunahan dimana kegiatan pertanian secara umum mengganggu habitat spesies tertentu. Maka dari itu, kemampuan populasi untuk mengembalikan keadaan populasi seperti semula setelah gangguan dari kegiatan pertanian menjadi perang penting dalam kondisi landscape lahan pertanian yang dinamis.
Pertanian berswawasan agrolansclape diperlukan  beberapa spesies  dominan yang bertanggung  jawab  atas produksi biomassa dan kedatangan  spesies tambahan memeberikan  pengaruh  yang tidak signifikan untuk  stabilitas produksi dan  komunitas (Warren 2008:16)
Share:

Hubungan Antara Agroekologi dan Pertanian Berkelanjutan

Kegiatan pertanian selalu berhubungan dengan faktor-faktor agroekologi, yang meliputi komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi dalam agroekosistem. Warren (2008:17) mengatakan bahwa dalam banyak  sistem pertanian yang dikelola manusia,  Tanaman budidaya yang di tanam akan berinteraksi dengan ekologi disekitarnya. Mekanisme ekologi yang terjadi ditentukan  oleh komposisi tanaman  pertanian dan juga ditentukan oleh faktor abiotik seperti kimia tanah, iklim, dam manajemen atau pengolahan pertanian. Sehingga jelas terdapat keterkaitan antara Agroekologi dengan pertanian berkelanjutan, terlebih lagi pada pertanian modern.  Hal tersebut dikarenakan  prinsip prinsip Agroekologi berkaitan erat dengan masalah pertanian.
Lebih lanjut menurut (http://www.agroecology.org/), Agroekologi membahas tentang  “A whole-systems approach to agriculture and food systems development based on traditional knowledge, alternative agriculture, and local food system experiences, yang dapat diartikan sebagai kesatuan sistem yang berhubungan dengan pertanian dan berkembangan sistem pangan berdasarkan kearifan lokal, sistem pertanian  alternatif, dan pengalaman sistem pangan lokal.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya telah diketahui bahwa masa depan pertanian bergantung pada konservasi lingkungan. Hal tersebut senada  dengan pernyataan dari (Warren 2008:63) bahwa masa depan pertanian bergantung pada konservasi lingkungan dan begitu  juga sebaliknya, maka diperlukan adanya pendekatan pertanian yang berkelanjutan. Sehingga  dapat disimpulkan bahwa dalam pertanian modern,  agroekologi pertanian sangat bergantung dan memiliki  hubungan dengan Sustainable Agriculture atau pertanian berkelanjutan. Pentingnya hubungan antara Agroekologi dan pertanian berkelanjutan (Sustainable Agriculture) juga diungkapkan oleh Warren (2008:16) bahwa pertanian modern yang bersifat monokultur dan berkeanekaragaman hayati rendah membutuhkan pendekatan rasional mengenai konservasi yang harus beretika dan berorientasi jangka panjang, ketimbang berorientasi pada kebutuhan sesaat.
Share:

AGROFORESTRI DI INDONESIA

Agroforestry merupaka ilmu baru  yang ditemukan tetapi merupakan teknik pertanian lama. Teknik ini bukan dari penelitian tetapi perilaku petani yang memanfaatkan lahannya dengan menanam banyak tanaman yang berbeda dan terdapat tanaman semusim dengan tanaman tahunan. Agroforestry merupakan gabungan dari ilmu kehutanan dan agronomi yang memadukan usaha kehutanan dengan usaha tanaman produksi untuk menciptakan keselarasan antara intesifikasi pertanian dan pelestarian hutan. Semua itu berjalan seiring waktu dan tidak pernah ada yang mencatat proses dan hasilnya teknik agroforestry ini.
  • Jenis agroforestry
    • Sistem agroforestry sederhana.
Suatu sistem pertanian dimana pepohonan ditanam secara tumpang sari dengan satu atau lebih jenis tanaman semusim tetapi kurang dari lima jenis. Sistem ini, dalam versi Indonesia, dikenal dengan “taungya” yang diwajibkan di areal hutan jati di Jawa dan dikembangkan dalam rangka program perhutanan sosial dari Perum Perhutani. Pada lahan tersebut petani diijinkan untuk menanam tanaman semusim di antara pohon-pohon jati muda. Hasil tanaman semusim diambil oleh petani, namun petani tidak diperbolehkan menebang atau merusak pohon jati dan semua pohon tetap menjadi milik Perum Perhutani. Bila pohon telah menjadi dewasa, tidak ada lagi pemaduan dengan tanaman semusim karena adanya masalah naungan dari pohon. Jenis pohon yang ditanam khusus untuk menghasilkan kayu bahan bangunan (timber) saja, sehingga akhirnya terjadi perubahan pola tanam dari sistem tumpangsari menjadi perkebunan jati monokultur.
  • Sistem agroforestry kompleks
Suatu sistem pertanian menetap yang melibatkan banyak jenis tanaman tahunan yang diselingi dengan tanaman semusim, tanaman tahunan ini berbasis pohon baik sengaja ditanam atau tumbuh alami. Jumlah spesies yang ada lebih dari 5 dan kondisinya menyerupai hutan.
  • Agroforestry tradisional
Agroforestry yang terbentuk tanpa mengadopsi teknk-teknik dari luar dan benih-benh dari luar untuk didatangkan mengisi agroforestry. Agroforestry tradisional ini hanya memanfaatkan apa yang ada disitu dan menggunakan teknik seadanya yang diketahui.
  • Agroforestry modern
Agroforestry yang terbentuk dengan mengadopsi teknik-teknik dari luar dan benih-benihnya diproduksi dari luar. Bertujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Karena teknik dan benihnya merupakan hasil dari penelitian dan pengembangan.

  • Keuntungan dari sistem agroforestry
Agroforest mempunyai fungsi ekonomi penting bagi masyarakat setempat. Peran utama agroforest bukanlah produksi bahan pangan, melainkan sebagai sumber penghasil pemasukan uang dan modal. Misalnya: kebun damar, kebun karet dan kebun kayu manis menjadi andalan pemasukan petani. Bahkan, agroforest seringkali menjadi satusatunya sumber uang tunai bagi keluarga petani. Agroforest mampu menyumbang 50 % hingga 80 % pemasukan dari pertanian di pedesaan melalui produksi langsungnya maupun tidak langsung yang berhubungan dengan pengumpulan, pemrosesan dan pemasaran hasilnya. Karena mereka bisa panen tiap waktu sebab tanaman yang ditanam berbeda-beda. Banyak manfaatnya dalam penggunaan sistem agroforestry seperti mengurangi efek rumah kaca, memperbaiki iklim mikro, tempat habitat musuh alami dan beberapa hewan, lapangan pekerjaan dan banyak lagi.
  • Tantangan agroforestry
    • Kebutuhan lahan meningkat seiringnya jumlah penduduk yang membutuhkan sandang dan pangan.
    • Jaminan penguasaan pohon dan lahan dengan perhutani sehingga  pengguna lahan yang menanam takut buat menanam tanaman tahunan.
    • Ketersediaan data terbatas karea hasil dan prosesnya tidak penah dicatat.
    • Kemungkinan untuk dilaksanakan ditempat lain belum tentu sama dengan ditempat yang mengalami keberhasilan atau kegagalan.
    • Agroforestry tidak mudah dikenali.
    • Agroforestry seperti rimba.
    • Produktifitasnya sulit diukur.
    • Agroforestry bukan sistem “modern”.
FUNGSI DAN PERAN AGROFORESTRY PADA SKALA LANDSCAPE
  • Alih guna lahan mengakinbatkan banyak masalah saat ini, semua karena ada penyebabnya. Penebangan liar yang semakin banyak di negeri ini tidak didampingi dengan penanaman dan pelestarian untuk menggantikannya. Di bawah ini alasan alih guna lahan :
1)    Perluasan lahan pertanian yang semakin tinggi karena kebutuhan pangan yang cukup tinggi.
2)    Nilai ekonomi kayu yang sangat tinggi dan permintaan pasar terhadap kayu juga tinggi.
3)    Progam perluasan pemukiman karena seiring bertambahnya penduduk.
4)    Tempat penampungan air yang dibutuhkan.
5)    Penggalian bahan tambang sangat bernilai tinggi karena di Indonesia penuh dengan SDA.
6)    Bencana alam yang kerap terjadi.
  • Akar masalah alih guna lahan
  1. Tekanan penduduk karena bertambahnya penduduk dan perubahan pola kebutuhan misalnya, menginginkan kayu dan rumah dipuncak
  2. Tekanan hutang dari luar negeri. Indonesia bisa mencari hutang di luar negeri dengan mudah karena SDA yang tinggi disini. Sehingga negara yang memberi pinjaman yakin Indonesia mampu membayarnya dengan SDA yang ada.
  • Fungsi agroforestry pada tingkat landscape
    • Fungsi biofisik dan lingkungan
1)    Emisi gas rumah kaca bisa turun.
2)    Keanekaragaman hayati meningkat.
3)    Sifat fisik permukaan tanah menjadi baik.
4)    Sistem hidrologi terjaga.
5)    Pelestarian musuh alami dan pengendalian hama penyakit.
  • Fungsi sosial ekonomi
1)    Sumber pendapatan dari aneka produk agroforestry.
2)    Lapangan kerja meningkat.
3)    Jasa lingkungan untuk petani dan daerah.

  • Sosial budaya
1)    AF dan aspek penguasaan lahan.
2)    AF sebagai pelestarian identitas kultural.
3)    AF dan kelembagaan lokal.
4)    AF sebagai pelestarian pengetahuan loka.
Biodiversitas
Biodiversitas sangat penting dengan begitu banyak manfaatnya yang akan didapatkan. Manfaat yang didapatkan dari segi biofisik, ekonomi dan sosial. Manfaat yang didapatkan :
  • Biofisik
1)    Emisi gas rumah kaca bisa turun.
2)    Keanekaragaman hayati meningkat.
3)    Sifat fisik permukaan tanah menjadi baik.
4)    Sistem hidrologi terjaga.
5)    Pelestarian musuh alami dan pengendalian hama penyakit.
6)    Kesuburan tanah terjaga.
  • Ekonomi
1)    Pendapatan petani meningkat dan produksi merata karena panennya yang berbeda-beda.
2)    Membuka lapangan pekerjaan.
3)    Kecilnya gagal panen.
4)    Input untuk pupuk berkurang.
  • Sosial
1)    Mendapatkan jasa lingkungan.
2)    Pelestarian identitas lokal seperti tanaman endemik dll.
3)    Kelembagaan yang berbeda dengan penggunaan tanaman semusim.
Saat ini begitu basarnya penggunaan hutan sebagai lahan persawahan dan pemukiman mengakibatkan biodiversitas menurun, diperlukan adanya konservasi untuk memperbaiki.

  • Konservasi yang ditawarkan tetap memperhatikan aspek sosial,ekonomi dam biofisik. Pertama yang dilakukan sosialisasi dengan masyarakat setempat agar tidak terjadi salah paham dan bertujuan untuk keberlanjutan program konservasi.
  • Menampung keinginan masyarakat setempat dan mencoba mengabulkan keinginan dan menggabungkan dengan konsepan dari pengkonservasi dengan memperhitungkan positif dan negatif dari setiap apa yang dilakukan.
  • Menganalisis akar masalah yang dihadapi masyarakat dalam pengembangan pertanian. Masalah-masalah yang didapatkan akan dicari solusinya. Solusi ydibahas dengan mendapatkan manfaat dari segi sosial, ekonomi dan lingkungan.
  • Semua itu melalui tahapan yang sistematik agar tidak terjadi kesalahan yang besar dan mengetahui perkembangannya. Tahapanya : perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
Share:

Asal Usul Sunan Giri

Cerita islami kali ini menceritakan salah satu anggota wali songo, yaitu cerita asal usul sunan giri yang memiliki nama asli raden paku, oleh ibu angkatnya diberi nama joko samudro karena ditemukan di laut, kemudian oleh gurunya yaitu sunan ampel, beliau diberi nama Syekh Maulana Ishaq. Untuk lebih jelasnya silahkan simak cerita sunan giri di bawah ini

Asal Usul Sunan Giri

asal usul sunan giri fotoSunan Giri adalah putra syekh maulana ishaq, seorang ulama dari gujarat yang menetap di pasai, yang kini bernama aceh. Ibunya bernama dewi sekardadu, putri raja hindu blambangan, jawa timur, yang bernama prabu menak sembuyu. Kisah sunan giri bermula ketika maulana ishaq tertarik untuk mengunjungi jawa timur karena ingin menyebarkan agama islam. setelah bertemu dengan sunan ampel yang masih sepupunya, maka ia disarankan berdakwah di daerah blambangan, sebelah selatan banyuwangi, jawa timur. Ketika itu, masyarakat blambangan sedang tertimpa wabah penyakit. Bahkan putri raja blambangan, dewi sekardadu, ikut terjangkit. Semua tabib tersohor tidak berhasil mengobatinya.
Asal usul sunan giri – Akhirnya, sang raja mengumumkan sebuah sayembara. “Barang siapa yang berhasil mengobati sang dewi, jika seorang laki-laki maka ia akan dijodohkan dengannya. Jika perempuan maka ia akan dijadikan saudara angkat sang dewi” katanya
Tadi, tidak ada seorang pun yang sanggup memenangkan sayembara itu. di tengah keputusasaan, sang prabu mengutus bajul sengara mencari pertapa sakti. Dalam pencarian itu, sang patih sempat bertemu dengan seorang pertapa sakti yang bernama resi kandayana. Dan, resi inilah yang memberi informasi tentang syekh maulana ishaq. Rupanya, maulana ishaq mau mengobati dewi sekardadu, jika prabu menak sembuyu dan keluarganya bersedia masuk islam.
Setelah dewi sekardadu sembuh, syarat maulana ishaq pun dipenuhi. Seluruh keluarga raja memeluk agama islam. Setelah itu dewi, sekardadu dinikahkan dengan maulana ishaq. Sayangnya, prabu menak sembuyu tidak menjadi seorang muslim dengan sepenuh hati. ia malah iri menyaksikan maulana ishaq berhasil meng Islam kan sebagian besar rakyatnya. Lalu ia berusaha menghalangi syiar islam, bahkan mengutus orang kepercayaannya untuk membunuh maulana ishaq.
Pada akhirnya, maulana ishaq meninggalkan blambangan dan kembali ke pasai, aceh, karena merasa jiwanya terganggu. Sebelum berangkat ia hanya berpesan kepada dewi sekardadu yang sedang mengandung tujuh bulan agar anaknya diberi nama raden paku. Setelah bayi laki-laki itu lahir, prabu menak sembuyu melampiskan kebenciannya kepada anak maulana ishaq dengan membuatnya ke lau dalam sebuah peti.
Menurut buku kisah teladan wali songo, peti tersebut ditemukan oleh awak kapal dagang dari gresik yang sedan menuju pulau bali. Bayi tersebut kemudian diserahkan kepada nyai ageng pinatih, pemiliki kapal tersebut. Maka, bayi yang kelak dikenal sebagia Sunan giri dijadikan anak angkat nyai ageng pinatih, seorang saudagar kaya raya, dari gresik.
Sejak saat itu, bayi laki laki yang kemudian dinamai Joko Samudro itu diasuh dan dibesarkan oleh Nyi Ageng pinatih. Joko samudro yang menginjak usia tujuh tahun dititipkan di padepokan Sunan Ampel di surabaya untuk belajar agama islam. Lalu, anak itu diberi gelar oleh Sunan Ampel dengan sebutan “Maulana ainul yaqin” karena kecerdasannya.
Setelah bertahun tahun belajar agama di padepokan, joko samudro dan putra sunan ampel, raden maulana makhdum ibrahim (sunan bonang), diutus sunan ampel untuk menimba ilmu di makka. Tapi, mereka harus singgah terlebih dahulu untuk menemui syekh maulana ishaq, yang sesungguhnya ayah dari joko samudro atau raden paku.
Ternyata, Sunan Ampel ingin mempertemukan raden paku dengan ayah kandungnya. Akhirnya, ayah dan anak itu pun bertemu. Setelah belajar selama tujuh tahun di pasai kepada syekh maulana ishaq, mereka kembali ke jawa. Pada saat itulah, maulana ishaq membekali raden paku dengan segenggam tanah, lalu memintanya mendirikan pesantren di sebuah tempat yang warna dan bau tanahanya sama dengan yang diberikannya.  Itulah sepenggal kisah asal usul sunan giri, semoga dapat menambah wawasan kamu mengenai asal usul para anggota wali songo.
Share:

Kisah Asal Usul Sunan Bonang

Cerita Kisah Asal Usul Sunan Bonang - Wali songoNama asli sunan bonang adalah raden makhdum ibrahim. ia merupakan putra sunan ampel dan dewi candrawati yang sering disebut nyai ageng manila. Sejak kecil, ia sudah diberi pelajaran agama islam secara tekun dan disiplin oleh ayahnya yang juga seorang anggota wali sanga. Dan, ini sudah bukan lagi rahasia lagi bahwa latihan para wali lebih berat dari pada orang biaya pada umumnya. Ia adalah calon wali terkemuka, maka Sunan Ampel mempersiapkan pendidikan sebaik mungkin sejak dini.

Cerita sunan bonang, Suatu hari disebutkan bahwa raden makdum ibrahim dan raden paku sewaktu masih remaja meneruskan pelajaran agama islam hingga ke tanah seberang, yaitu negeri pasai, aceh. Keduanya menambah pengetahuan kepada ayah kandung sunan giri yang bernama Syekh maulana ishaq. Mereka juga belajar kepada para ulama besar yang menetap di negeri pasai, seperti para ulama tasawuf yang berasal dari baghdad, mesir, arab, persia atau iran.
Raden makdum ibrahim dan raden paku pulang ke jawa setelah belajar di negeri pasai. Raden paku kembali kembali ke gresik dengan mendirikan pesantren di giri sehingga terkenal sebagai sunan giri. Sementara itu, raden makdum ibrahim diperintahkan sunan ampel untuk berdakwah di Tuban. Dalam berdakwah, ia sering mempergunakan kesenian tradisional untuk menarik simpati rakyat, yaitu berupa seperangkat gamelan yang disebut bonang”
Bonang adalah sejenis kuningan yang bagian tengahnya lebih ditonjolkan. APabila benjolan itu dipukul dengan kayu lunak, maka timbul suara yang merdu di telinga penduduk setempat. Terlebih lagi bila raden makdm ibrahim sendiri yang membunyikan alat musik tersebut. Ia adalah seorang wali yang mempunyai cita rasa seni yang tinggi. Jika ia membunyikan alat itu, maka pengaruhnya sangat hebat bagi para pendengarnya. DAn, tidak sedikit dari mereka yang ingin belajar membunyikan bonang, sekaligus melagukan berbagai tembang ciptaan beliau.
Begitulah siasat raden makdum ibrahim yang dijalankan penuh kesabaran. Setelah rakyat berhasil direbut simpatinya, ia tinggal menyiapkan ajaran islam dalam berbagi tembang kepada mereka. Dan, seluruh tembang yang diajarkannya adalah tembang yang berisikan ajaran agama islam. Maka, tanpa terasa penduduk sudah mempelajari gama islam dengan senan hati dan bukan dengan paksaan.

Tembang Ciptaaan Sunan Bonan Tombo Ati

Cerita sunan bonang, Di antara tembang raden makdum ibrahim yang terkenal, yaitu “Tamba ati iku lima ing wernane. kaping pisan maca qur an angen-angen sak maknane. Kaping pindho shalat wengi lakonono. Kaping telu wong kang saleh kancanana. kaping papat kudu wetheng ingkang luwe. Kaping lima dzikir wengi ingkang suwe. Sopo wonge bisa ngelakoni. Insya Allah gusti Allah nyembadani”
Adapun arti tembang tersebut adalah obat sakit jiwa (hati) itu ada lima jenisnya. Pertama, membaca al qur an direnungkan artinya. kedua, mengerjakan shalat malam (Sunnah Tahajjud). Ketiga, sering bersahabat dengan orang shalih (berilmu). Keempat, harus sering berprihatin (berpuasa). Kelima, sering berzikir mengingat Allah di waktu malam. Siapa saja mampu mengerjakannya. InsyaAllah dia akan mengambulkan.
Sekarang, lagu ini sering dilantunkan para santri ketike hendak shalat jamaah baik di pedesaan maupun di pesantren. Sebenarnya, para murid raden makdum ibhramim sangat banyak, baik itu mereka yang berada di Tuban, pulau bawean, jepara, maupun madura. Sebab, ia sering mempergunakan bonang dalam berdakwah, maka masyarakat memberinya gelar sunan bonang.  Tembang ciptaan Sunan Bonang semakin populer lagi sejak dinyanyikan oleh salah satu penyanyi religi dari Indonesia, yaitu Opick, jadi tidak hanya para santri saja yang tahu lagu itu, tapi juga masyarakat luas.
Pada masa hidupnya, Sunan bonang termasuk pendukung kerajaan islam demak dan ikut membantu mendirikan masjid agung demak di jawa tengah. Saat itu, ia lebih dikenal sebagai pemimpin bala tentara demak oleh masyarakat setempat. Ia juga memutuskan pengangkatan Sunan Ngudung, ayah sunan kudus, sebagai panglima tentang islam demak. Ketika sunan ngudung gugur, sunan bonang pula yang mengangkat sunan kudus sebagai panglima perang. Bahkan, ia pun memberikan nasihat yang berharga pada sunan kudus tentang strategi perang menghadapi majapahit.
Sunan bonang sangat memperhatikan ajaran islam, sehingga ia sering menunjukkan tata cara hidup yang baik agar orang islam menjalani kehidupan dengan kesungguhan dan kecintaan kepada Allah SWT. Para penganut islam haruskan menjalankan, seperti shalat, berpuasa, dan membayar zakat.  Selain itu, mereka juga harus menjauhi tiga musuk utama, yaitu dunia, hawa nafsu, dan setan. Untuk menghindari ketiga musuh itu, mereka dianjurkan untuk lebih banyak berdiam diri, bersikap renda hatih, dan tidak mudah putus asa, dan bersyukur atas nikmat Allah SWT. Sebaliknya, mereka harus menjauhi sikap dengki, sombong, serakah, serta gila pangkat dan kehormatan.
Itulah penjelasan asal usul sunan bonang dalam cerita sunan bonang, semoga dapat menambah ilmu pengetahuan kamu tentang para anggota wali songo.
Share:

Cerita Sunan Drajat tentang Kisah asal usul dan dakwahnya di pesisir utara jawa timur

kisah cerita sunan drajat dan asal usulCerita islami ini mengisahkan tentang salah satu wali songo di jawa, yaitu cerita Sunan Drajat. Beliau merupakan keturunan dari Sunan ampel. Beliau merupakan wali songo yang berdawah di pesisir utara pulau jawa, tepatnya di jawa timur. Ikut cerita lengkap asal usul dari sunan drajat, dan awal mula perjalanan dakwahnya di bawah ini.

Kisah asal usul Sunan Drajat

Sunan ampel menikah dengan Nyi Ageng Manila atau Dewi Candrawati, dari pernikahan tersebut lahirkan seorang putra bernama Raden Qasim. Raden Qasim merupakan adik dari Raden Makhdum yang juga dikenal sebagai Sunan Bonang. Raden Qasim menghabiskan masa kanak-kanak dan remaja di kampung hamalamannya yaitu di Ampeldenta, surabaya. Pada suatu ketika Sunan ampel memerintahkan agar raden makhdum atau kakak dari Raden Qasim untuk berangkat ke daerah tuban untuk mengembangkan dakwah di sana. Kemudian setelah raden menjadi dewasa, ia ingin mengikuti jejak dari kakaknya untuk menyebarkan agama islam.

Kisah sunan drajat berdakwah di pesisir utara jawa timur

Suatu ketika sunan ampel atau ayah dari Raden Qasim memanggil Raden Qasim dan berkata kepadanya “wahai anakku qasim, engkau kini telah dewasa. ilmu agama yang kamu miliki pun sudah cukup untuk dijadikan berkal berdakwah. ayah sudah menugaskan kakakmu, raden makhdum untuk berangkat ke Tuban. Ayah mendengar kakakmu sudah berhasil mengembangkan islam di sana. Ayah juga berharap kamu membantu para ulama untuk berdakwah di jawa”

Mendengar perkataaan ayahnya tersebut, Raden Qasim tidak segera menjawabnya. Ia sedang memikikirkan sesuatu. sebenarnya ia sudah lama ingin mengikuti jejak kakaknya. Ia ingin menyusul kakaknya untuk membantu berdakwah di Tuban. Kemudia Raden Qasim berkata

“saya ingin membantu kakak makhdum di Tuban, ayahanda,”
Mendengar jawaban anaknya tersebut, sunan ampel tersebut kemudian berkata kepada anaknya, “mengapa kamu harus membantu kakakmu di sana? pada ayah ingin memerintahkanmu ke arah timur. Di tempat itu, islam belum menyentuhnya sama sekali”

Ke timur? jawab Raden Qasim
iya, apakah kamu keberatan, anakku?

Saya rasa berat akalu ke timur, ayahanda, sebab ajaran hidu masih kental sekali di sana”

“benar, ajaran hindu memang masih kental sekali di sana, lalu menurutmu, kamu cocok berdakwah di mana?

“kalau diizinkan, saya ingin berdakwah di daerah surabaya atau tuban, ayahanda?

“kalau begitu”, sunan ampel menghentikan kata-katanya untuk berpikir sejenak, lalu melanjutkan kata-katanya,

“bagaimana kalu kamu berdakwah di daerah pesisir utara antara gresik dan tuban?”

Raden Qasim pun setuju dengan usual ayahnya. Kemudian pada hari yang telah ditentukan, ia bersama para santri sunan ampel berlayar menggunakan perahu. Dari kalimas, perahu itu keluar berbelok ke kiri menuju gresik. Ketika sampai di gresik, ia singgah terlebih dahulu di giri kedaton untuk bersilahturahmi kepada sunan giri.

Berkatalah Raden Qasim kepada sunan giri “saya ditugaskan oleh ayahanda untuk pergi ke daerah pesisir utara agar mengikuti jejak kakak makhdum.

Sunan giri pun mendengar kabar itu dengan senang hati. ia sangat mendukung niat baik putrai sunan ampel tersebut. Karena itu, sunan giri memberi nasihat yang diperlukan oleh Raden Qasim.

“Nanti, kamu akan berhadapan dengan masyarakat yang bekerja sebagai nelayan sehari-hari.. Di sana, agama hindu dan budha masih kental. Karena itu, kamu harus bisa membaur dengan mereka. Jangan sekali kali kamu menyinggung hati mereka. Kalau kamu menyinggung hati mereka, maka dakwah yang kamu lakukan tentu sulit diterima oleh mereka” kata sunan giri berkata pada Raden Qasim.

Sunan giri memberikan banyak nasihat kepada Raden Qasim tentang berbagai hal yang diperlukan untuk persiapan sebelum terjun langsung menyebar agama islam kepada masyarakat. Setelah itu, Raden Qasim pun berpamitan. Ia berangkat menggunakan peralu layar.

Cerita sunan drajat, Setelah beberapa waktu perahu Raden Qasim berlayar, tiba tiba angin dan badai menyerang perahu Raden Qasim.
Perahu yang ditumpangi oleh Raden Qasim pecah, kemudia ia dan para santri yang menemaninya berenang menuju ke tepian. Alhamdulillah mereka bisa berenang dengan selamat sampai di sebuah desa. Yang pada akhirnya nanti, desa tersebut dinamai desa ciciran yang berarti perahu yang terdampak. Selanjutnya nama desa tersebut disempurnakan menjadi paciran, yaitu sebuah kota yang terletan di utara jawa timur.

Setelah beristirahat beberapa saat, dan berkenalan dengan para penduduk setempat, raden qasim mendapat informasi bahwa Tuban masih berada di sebelah barat desa paciran. mereka membutuhkan waktu setengah hari untuk menempuhnya dengan perahu. Akhirnya ia memutuskan jika mereka tidak meneruskan perjalanan ke Tuban, tetapi berjalan ke arah timur. Llau mereka singgah di sebuah desa yang bernama Jelag. Di tempat itu, ia diterima dengan baik oleh masyarakat setempat.

Sebelum memberikan ajaran islam yang sebenarnya, Raden Qasim melakukan pendekatan kepada nelayan dengan memberikan ilmu pengetahuan. Ia juga menjelaskan beberapa jenis ikan yang berbahaya jika dikonsumsi. umumnya para nelayan sering mendapatkannya di laut, mereka senang menangkapnya, namun mereka tidak suka memakannya.

Raden Qasim yang merasa yang melihat ikan itu mati sia-sia. Maka, ia memberi keterangan bahwa daging ikan talang mengandung racun. Jika dimakan akan menimbulkan penyakit kulit, misalnya kadas dan sejenisnya. Karena itu, jika para nelayan mendapati ikan talang, sebaiknya ikan tersebut dikembalikan saja ke laut agar terus hidup dari pada mati ketik sampai di pantai.

Raden Qasim juga menerangkan bahwa ikan buntek mengandung racun. Seseorang bisa mati jika memakannya. Begitu juga ikan mmi yang berbentuk seperti topi prajurit. Tidak apa apa jika hanya telurnya yang dimakan. Namun jika ikan itu dimakan sampai ususnya, maka akan menimbulkan keracunan bagi yang mengkonsumsinya,

“Ikan talang itu termasuk ikan yang cerdik. Jangan kalian tangkap dan bunuuh. Sebab, ada seseorang yang pernah terapung di laut, lalu ia selamat berkat pertolongan ikan talang. Caranya, ikan talah menaruh tubuh orang tersebut di atas kepalanya, lalu membawanya berenang sampai ke tepian. Kalian adalah pelaut, bisa saja perahu kalian karam di sana. jika ada ikan talang, maka kalian dapat ditolong,” kata Raden Qasim.

Akhirnya, penduduk setempat menganggap Raden Qasim padai dalam bidang kelautan, sehingga mereka pun segan. Nasihatnya selalu dituruti dan dipatuhi oleh mereka.

Dalam menyiarkan agama islam, Raden Qasim tidak langsung menerapkan syariat. ia menyadari jika orang awa, diberi syariat. maka mereka tentu akan tidak sudi mendekati islam. Namun, hal yang pertama kali ditekankan adalah pembinaan akhlak. Di desa jelag, satu persatu orang datangn dan berguru kepadanya. Sebab, ilmu yang diajarkannya adalah filsafat jawa yang dipadu dengan islam, yaitu tentang pentingnya berakhlak baik. Raden Qasim juga menciptakan tembang untuk sarana membantu budi pekerti luhur.
Share:

Ajaran Sunan Ampel – Jasa Sunan Ampel tentang Perbedaan Pendapat Islamisasi adat istiadat

Ajaran Sunan Ampel

Cerita islami wali songo mengenai sunan ampel ini akan membahas mengenai ajaran sunan ampel, jasa, dan perbedaan pendapat dengan beberapa sunan lainna tentang islamisasi adat istiadat jawa. Selamat membaca.

Murid dan Keturunan Sunan Ampel

Ajaran Sunan AmpelSunan Ampel sangat memperhatikan pendidikan putra dan putri., serta para muridnya. Buktinya, ada sebagian keturunannya yang kemudian menjadi tokoh islam terkemuka. Dari perkawinannya degan dewi candrawati atau nyai ageng manila, ia mendapatkan beberapa putra, di antaranya maulana makhdum ibrahim (sunan bonang), raden qosim (sunan drajad), maulana akhmad (sunan lamongan), siti muthmainnah, Siti Alwiyah, dan siti asikah yang dipersunting raden patah.
Adapun perkawinan sunan ampel dengan nyai karimah, putri ki wiryosaroyo, ia dikarunia dua orang putri, yaitu dewi murtasiyah yang diperistri Sunan Giri dan dewa mursimah yang diperistri sunan kalijaga. Ia biasa berbeda pendapat dengan putrai dan murid-mantunya yang juga para wali. Tetapi, perbedaan pendapat itu disikapinya dengan arif dan bijaksana.

Perbedaan pendapat dalam islamisasi adat istiadat jawa

Dalam hal menyikapi adat, sunan ampel lebih berhati-hati ketimbang sunan kalijaga. Suatu ketika, sunan kalijaga pernah menawarkan untuk meng islamkan adat, sesajen, selametan, wayang dan gamelan. Namun, sunan ampel menolaknya secara halus.

“Apakah tidak khawatir kelak adat itu akan dianggap berasal dari Islam?” kata sunan ampel, ia pun melanjutkan bicaranya, “Nantim hal itu bisa bid’ah atau dianggap membuat aturan baru dalam islam. Akibatnya, islam tidak murni lagi”

Pandangan sunan ampel ini didukung oleh sunan giri dan sunan drajat. Sementara itu, sunan kudus dan sunan bonang menyetujui sunan kalijaga. akhirnya, sunan kudus membuat dua kesimpulan ntentang adat istiada. Pertama, ada yang dapat dimasuki Islam, kedua ada yang sama sekali tidak dapat dimasuki islam.

Dalam musyawarah itu, sunan kudus menjawab pertanyaan suna ampel, “Saya setuju dengan pendapat sunan kalijaga. Jika adat istiadat lama yang masih bisa diarahkan kepada agama Tauhid, maka kita akan memberi warna islami. Sementara  itu, adat dan kepercayaan lama yang jelas-jelas menujurus ke arah kemusyrikan, maka akan kita tinggalkan sama sekali. Misalnya, gamelan dan wayang kulit, kita bisa memberinya warna islam sesuai dengan selera masyarakat. Adapun mengenai kekhawatiran kanjeng sunan ampel, saya mempunyai keyakinan bahwa akan ada yang menyempurnakan suatu hari nanti”

Keberadaan dua pendapat yang seakan bertentangan tersebut sebenarnya mengandung hikmah. Sebab, pendapat sunan kalijaga dan sunan kudus ternyata ada manfaatnya, yaitu agama islam cepat diterima oleh orang jawa. Dan, ini terbukti dikarenakan dua wali tersebut pandai menyatukan adat istiadat lama yang dapat ditoleransi oleh Islam. Maka, banyak penduduk jawa yang berbondong-bondong masuk agama islam.

Pada, prinsipnya, masyarakat mau menerima Islam lebih dahulu, kemudian mereka akan diberi pengertian mengenai kebersihan tauhid dalam keimanan sedikit demi sedikit. Sebaliknya, pendapat sunan Ampel yang menginginkan Islam harus disiarkan dengan murni, juga mengandung hikmah kebenaran yang hakiki. Sebab, umat akan semakin berhati-hati menjalankan syariat agama secara benar dan bersih dari segala macam bid’ah

Meski demikian, perbedaan pendapat itu tidak menggangu silahturahmi antara para wali. Sunan Ampel memang dikenal bijak mengelola perbedaan pendapat. Karena tu, sepeninggal maulana malik ibrahim, ia diangkat menjadi sesepuh wali sango dan mufti (orang yang mengeluirkan fatwa) se tanah jawa.  Sunan ampelah yang memprakarasai pembentukan Dewan Wali sanga sebagai strategi menyelamatkan dakwah islam di tengah kemelut politik majapahit.
Jasa Sunan Ampel

Jasa sunan ampel yang paling besar adalah pencetus dan perencana kemunculan kerajaan islam dengan rajanya yang pertama yaitu raden patah, murid dan menantunya sendiri. ia juga turut membantu mendirikan masjid agung demak yang didirikan pada tahun 1477 M. Karena itu salah satu di antara empat tinag utama masjid Demak hingga sekarang masih diberi nama sesuai nama pembuatanya, dan sunan ampel adalah salah satu diantaranya.

Kehebatan para wali tersebut memang mengagumkan. Kesiapan mereka dalam menerima perbedaan pendapat adalah buktinya. Dalam hal adat istiadat rakyat jawa, Sunan Ampel jelas berbeda pendapat dengan sunan kudus, sunan kalijaga dan sunan gunung jati. Tetapi, mereka tetap bisa hidup rukun dan damai tanpa terjadi percekcokan yang menjurus pada pertikaian. Bahkan sunan kalijaga yang terkenal sebagai pelopor penjaga aliran lama menjadi menantu sunan ampel.

Putra sunan ampel sendiri, yaitu sunan bonang, adalah pendukung sunan kalijaga. Pada akhirnya sunan drajad atau raden qosim yang juga putra sunan ampel, ternyata ia memanfaatkan gamelan sebagai media dakwah yang ampuh untuk mendekati rakyat jawa agar mereka mau menerima islam. Itulah jiwa besar yang dimiliki para wali. Mereka saling menghargai medan perjuangan masing-masing anggotanya.
Makam Sunan Ampel

Akhirnya, sunan ampel wafat pada tahun 1481 M. Namun, sumber lain menunjukkan bahwa ia meningal tahun 1478 M. Setahun setelah masjid demak berdiri. Ia dimakamkan bersama ratusan santrinya di sebelah barat masjid ampel di areal seluas 1.000 meter persegi. Kompleks makam tersebut dikelilingi tembok besar setinggi 2,5 meter. Makam sunan ampel bersama istri dan lima kerabatnya diberi pagar bajan taha karat setinggi 1,5 meter dengan lingkaran seluas 64 meter persegi, khusus untuk makam sunan ampel dikelilingi pasir putih.

Makam sunan ampel hampir tidak pernah sepi, karena setiap hari ada saja orang yang berziarah di makam sunan ampel. Mereka tidak hanya dari lingkungan sekitar, tapi dari seluruh tanah air.
Ajaran Sunan Ampel Moh Limo

Ajaran sunan ampel yang terkenal untuk mendidik masyarakat waktu itu adalah falsafah “moh limo”. perintah yang dimaksud Moh limo, yaitu moh main (tidak mau judi), moh ngombe (tidak mau mabuk), moh maling (tidak mau mencuri), moh madat (tidak mau menghisap candu) dan moh madon (tidak mau berzina). Falsafah ini sejalan dengan masalah kemerosotan moral dan akhlak warga yang dikeluhkan oleh raja majapahit, prabu brawijaya
Share:

Kisah Maulana Malik Ibrahim tentang menyebarkan Islam di jawa dengan sopan

kisah Maulana Malik Ibrahim penyebar islam di jawaArtikel cerita islami kali ini mengulas mengenai kisah wali songo, yaitu kisah Maulana Malik Ibrahim sang penyebar agama islam di tanah jawa dengan budi pekerti yang baik. Adalah pemimpin wali sango. Mengapa beliau dapat disebut sebagai pemimpin wali sango? Karena beliau adalah wali yang paling pertama dan wali tertua dari anggota wali sango lainnya. Maulana malik ibrahim adalah salah satu anggota wali songo yang menyebarkan islam pertama kali di pulau jawa, khususnya daerah gresik dan sekitarnya. Beliau sendiri bukan asli dari jawa, melainkan berasal dari Turki, dan dikenal dengan nama Syekh Maghribi. Mengenai asal usul dari maulana malik ibrahim ada yang mengatakan dari Gujarat, india, ada juga yang mengatakan beliau datang dari Iran, Cina, bahkan ada juga yang mengatkan beliau berasal dari Arab.
Maulana Malik Ibrahim penyebar islam di jawa
Maulana malik juga memiliki panggilan kakek bantal. beliau disebut kakek bantal karena sering meletakkan kitabnya di atas bantal saat mengajarkan ilmunya melalui pengajian kepada santrinya. disamping itu, ia tidak hanya dikenal pandai dalam bidang ilmu agama, namun juga pandai dan ahli dalam bidang tata negara, bercocok tanam, serta memiliki kemampuan di bidang pengobatan yang tidak diragukan lagi.
Menurut buku kisah teladan wali sanga, Maulana malik ibrahim datang ke Indonesia pada tahun 1379 masehi, dan mulai menyiarkan agama islam di pulau jawa, kemudian ia menetap di gresik sampai meninggal dunia. Beliau meninggal dunia pada hari senian tanggal 12 rabiul awal tahun 822 hijriah atau jika dalam tahun masehii adalah 8 April 1491. Beliau dimakamkan di Gresik, jawa timur.
Kisah maulana malik ibrahim – Dalam melakukan dakwahnya, maulana malik ibrahim sangat berhati-hati. Sebab, pada saat itu kebanyakan masyawarakat jawa masih bergama memeluk agama budha dan hindu. Tidak sedikit juga yang masih menyembah pohon atau benda-benda lainnya, mengeramatkan tempat tertentu dan suka melakukan sesajen. Sehingga, jika tidak berhati-hati dalam berdakwah, kemudian menyinggung perasaan mereka, tentu masyarakat jawa pada saat itu akan sulit menerima ajaran agama islam yang mulai dikenalkan olehnya.
Perbuatan menyekutukan Alloh SWT dengan sesembahan lain disebut syirik. Melakukan sesajen, menyembah pohon dan batu, serta mengeramatkan tempat tertentu termasuk perbuatan syirik, perbuatan yang sangat terkutuk. Dosa pelakukanya tidak akan diampuni oleh Alloh SWT.
Meskipun telah melihat adat istiadat di masyarakat jawa seperti itu, maulana malik ibrahim tidak menentang adat istiadat dan agama mereka. (Saat itu sebagian dari mereka sudah ada yang mengenal islam, namun hanya sebatas tahu saja, dan memeluk dan menjalankan ajaran islam). Maulana malik menghadari orang beragama hindu, buda, dan orang yang senang berbuat syikir dengan arif dan bijaksana.

Wilayah dakwah Maulana Malik Ibrahim

Daerah yang menjadi tempat tinggal maulana malik ibrahimm yaitu Gresik, jawa timur, saat itu masih di bawah kekuasaan kerajaan majapahit (Terletak di Mojokerjo, dengan ibu kota di Trowulan). Majapahit dikenal sebagai kerajaan hindu, maka tidak heran apabila penduduk yang berada di wilayah kekuasaan kerajaan tersebut memeluk agama hindu.
Dalam agama hindu, penduduk mengenal sistem kasta. Sistem kasta merupakan pengelompokan atau penggolongan manusia dalam tingkat pekerjaan tertentu. Masyarakat yang beragama hindu, kasta terbagi menjadi empat kelompok atau golongan. Kasta pertama yaitu Kasta brahmana, terdiri atas para pekerja di bidang spiritual, seperti pendekata dan ruhaniawan. Kasta kedua, kasta kesatria, terdiri dari para kepala dan anggota lembaga pemerintahan. Kastaga ketiga, kasta waisya, terdiri atas para pekera di bidang ekonomi , seperti perdagang, kasta keempat, atau kasta paling bawah, yaitu kasta sudra, terdiri dari para pekerja yang mempunyai tugas untuk melayani dan membantu ketiga kastas di atasnya.
Dari keempat kelompok kasta tadi, kasta sudra atau kasta paling bawah merupakan kasta yang paling banyak dijumpai di wilayah gresik. GOlongan sudra adalah golongan orang miskin, rakyat jelata, orang tertindas dan orang bodoh, pada umumnya mereka bekerja sebagai petani, nelayan, buruh tani, dan pekerja kasaar lainnya. masyarakat kasta sudra tidak boleh bergaul dengan orang dari kasta yang lain, bahkan mereka juga tidak diizinkan menikah dengan orang yang berlainan kasta.
Kisah maulana malik ibrahim – Meskipun agama hindu dan budha telah menyebar di daerah jawa, namun ada sebagian orang yang enggan memeluknya. Mereka lebih senang menyembah alama semesta karena mereka memiliki pengetahuan yang kurang untuk mencari tahun dengan caranya sendiri. Mereka masih meyakini bahwa suatu benda, pohon, bintang atau tempat tertentu memiliki kekuatan yang dapat menentukan nasib mereka. Jadi bisa dimaklumi apabila mereka memuja benda mati atau tumbuhan. Karena itu maulana malik tidak hanya berhadapan dengan pemeluk agama hindu, dan buda namun juga berhadapan dengan para pemuja berhala.
Maulana malik dalam melakukan dahwah islam kepada para penduduk tidak bersikap kaku. DApat diibaratkan , beliau dapat mengambil ikan dari air tanpa membuat airnya menjadi keruh. beliau mengenalkan islam dengan cara yang lembut dan tidak sekedar teori semata. Beliau dapat memberikan contoh langsung kepada masyarakat, seperti dengan tutur kata yang sopan, lembah lembut, menyantuni fakir miskin, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
Pada mulanya, mulana malik ibrahim atau syekh bantal mendakwahi orang-orang yang merasa tersisih dan terpinggirkan karena mereka berada dalam golongan kasta sudra selama ini. Dalam setiap kesempatan, ia memperkenalkan islam melalui perilakunya sendiri maupun informasi yang diberikan kepada mereka, sehingga sering terjadi percakapan panjang dan mengasyikan. – Kisah Maulana Malik Ibrahim
Pada suatu ketika, maulana malik berda dalam kerumunan orang. mereka adalah orang yang berprofesi sebagai nelayan. mereka yang sedang istirahat karena lelah setelah melaut.
Ia mengatakan dengan lembut kepada para nelayan. “Saya ini seorang pendatang, tentu saya memiliki banyak perbedaan dengan kalian. Misalnya, adat-istiadat, tingkah laku, maupun agama. Mungking tingkah laku saya kurang berkenan. Sudilah kiranya, saudara sekalian memaafkan semua kesalahan saya. Bahkan, saya sangat senang jika seluruh kesalahan saya itu diluruskan.
Mereka pun merespon perkatan maulana malik dengan jawaban yang baik “Ah, tidak, perilaku dan budi pekerti kakek bantal justri membuat kami kagum. kakek bantal selalu tersenyum kepada siapapun, baik itu orang yang sudah dikenal atau belum. Kakek tidak suka membeda-bedakan derajat manusia. kakek juga tidak membedakan kasta. padahal, kakek termasuk golongan waisya, sedangkan kami golongan sudra. Tetapi, kakek suka bergaul dengan kami,”
Syekh bantal atau maulana malik pun serasa mendapatkan angin segar. Kemudian Maulana malik mengatakan “Saya memang biasa seperti itu, di negeri saya, kebanyakan mereka pun berbuat demikian. Dan, itulah ajaran agama yang saya anut. Agama yang saya anut itu melarang untuk merendahkan orang lain, menghina, menyombongkan diri, dengki, dan iri. Agama saya mengajarkan untuk hidup damai dan rukun kepada siapa pun.
Mereka bertanya “apakah agama kakek tidak ada kasta seperti di sini?”
Sykeh bantal menjawab, Oh tidak, dalam agama islam yang saya anut, tidak mengenal istilah kasta. jadi, antara raja dan pejabat, pejabat dan saudagar, petani dan saudagar, serta petani dan nelayan, semuanya dipandang sama. kami tidak pernah menjaga jarak, seorang pendeta pun tidak merasa malu jika duduk bersama dengan rakyat biasa.
Mereka pun bertanya lagi “Kalau begitu, islam tidak mengenal perbedaan. Lalu, dimana letak tata krama antara raja dan rakyatnya?”
Syekh bantal menjawab “Meskipun tidak mengenal kasta, tetapi islam mengajarkan tata krama. Dan, tata krama itu tidak sebatas antar raja dengan rakyat, tetapi semua manusia. Ajaran agama kami menjelaskan bahwa yang membedakan kita dengan orang lain hanyalah budi pekertinya bukan kastanya,”
Mereka pun mulai paham. Mereka menjawab “ya, kek, kami mulai mengerti”
Dengan perlahan-lahan, mereka semakin menyukai sykeh bantal atau maulana malik ibrahim dan menjadikannya sebagai tempat bertanya setiap permasalahan. Pada akhirnya, mereka pun berbondong-bondong masuk islam.
Semoga kisah maulana malik ibrahim dalam menyebarkan agama islam di jawa dengan sopan santun di atas dapat menambah pengetahuan kamu.

Sumber : http://ceritaislami.net
Share:

Tiga kesalahan akibat berburuk sangka

Pada masa kekhalifahan beliau, Umar bin Khatab adalah khalifah yang selalu berjalan tengah malam untuk mengetahui keadaan kota dan keadaan rakyatnya. Dengan inspeksi langsung inilah amirul mukminin kedua ini dapat mengetahui kondisi rakyatnya secara sebenar-benarnya. Masa telah lewat malam saat beliau melewati sebuah rumah yang dari luar terdengar seorang pria di dalam rumah yang sedang asyik tertawa. Semakin beliau mendekat, beliau juga mendengar suara gelak tawa wanita.

Khalifah Umar bin Khatab mengintip rumah tersebut lalu memanjat jendela dan masuk ke rumah tersebut. Beliau menghardik pria tersebut dengan berucap:

“Hai hamba Allah! Apakah kamu mengira jika Allah akan menutup aib dirimu sedangkan kamu berbuat maksiat!!”

Pria yang dihardik tersebut tetap tenang dengan lalu menjawab tuduhan Umar dengan berkata:

“Wahai Umar, jangan terburu-buru, mungkin hamba melakukan satu kesalahan, tapi anda melakukan tiga kesalahan,” jawab pria itu. Umar bin Khatab hanya terpaku, si pria meneruskan bicara.

“Yang pertama, Allah berfirman: jangan kamu (mengintip) mencari-carai kesalahan orang lain (Al Hujurat:12) dan anda telah melakukan hal tersebut dengan mengintip ke dalam rumah hamba,” kata pria tersebut.

“Yang kedua, Allah berfirman: masuklah ke rumah-rumah dari pintunya (Al Baqarah: 189) dan anda tadi menyelinap masuk ke dalam rumah hamba melalui jendela,” papar pria tersebut.

“Dan yang ketiga, anda sudah memasuki rumah hamba tanpa ijin, padahal Allah berfirman: jangan kamu masuk ke rumah yang bukan rumahmu sebelum kamu meminta izin (An-Nur: 27),” lanjut si pria

Menyadari bahwa dirinya juga salah, Umar lantas berkata, “apakah lebih baik disisimu jika aku memaafkanmu?” lantas pria tersebut menjawab, “Ya, amirul mukminin”. Umar pun memaafkan pria tersebut dan berpamitan pergi dari rumah tersebut.

Dari cerita diatas, dapat kita tengok bahwa seorang imam besar, pemimpin umat seperti amirul mukiminin Umar bin Khatab yang tersohor tersebut mau mendengarkan nasehat orang lain, bahkan orang yang bersalah. Nasehat itu tidak perlu dilihat siapa yang berkata, namun harus dilihat apa yang dinasehatkan. Selain itu kita juga harus selalu mengembangkan prasangka baik kepada siapapun, terutama saudara sasama muslim. Janganlah mencari-cari kesalahan mereka. Misalnya, tidak berjumpa di pengajian, kita sudah berpikir bahwa ia lalai dari mengingat Allah, tidak jumpa di shalat Jum’at, ia kita anggap mementingkan dunia. Bahkan ketika kita melihat pria sedang bersenda gurau dengan lawan jenis, kita anggap bahwa dia telah terkunci mata hatinya. Dengan prasangka seperti itu, bisa jadi kita telah melakukan kesalahan yang lebih besar dibandingkan saudara kita tersebut. Oleh karen itu mari kita kembangkan sikap berprasangka baik kepada siapapun.

Sumber : http://ceritaislami.net
Share:

Wikipedia

Search results