"PORTAL GEOGRAFI, LINGKUNGAN DAN TATA KOTA" Gapai mimpimu untuk masa depan yang lebih baik

DICARI SEMANGAT HIDUP

Hidup adalah anugrah yang sangat berharga yang di berikan oleh tuhan YME, maka dari itu hendaklah kita bersyukur, berusaha menikmati hidup ini dengan segala nikmatnya sebelum semua anugrah tersebut kembali kepada sang pencipta.

Bahwa seseorang hidup di lahirkan tanpa busana tanpa materi yang berharga, namun hidup ini adalah perjuangan, hidup ini adalah proses dimana seseorang mencari jati dirinya untuk mencapai tujuan hidup yang sejahtera.

Hidup bermula di lahirkan dari rahim seorang ibu, hingga kehidupan di mulai dengan menangis, menggengam, mendengar dan melihat. Ini adalah proses kehidupan yang saat ini kita di lindungi orang tua dari terik sinar matahari, dari hujan yang deras, Orang tua selalu melindungi buah hatinya hingga tumbuh dewasa tanpa mengharap imbalan sedikitpun.

Kehidupan tidak selalu terus bersama orang tua adakala kita sudah saatnya beranjak menempuh pendidikan untuk masa depan, meski jauh tetapi inilah proses mencari jalan untuk kehidupan yang lebih baik di kehidupan kita yang sudah terlihat di depan mata.

Kehidupan sudah mulai berubah, suasana yang dulu damai, nyaman, tentram bersama orang tua, sekarang sudah jauh di sebrang dengan keramaian lalu lalang dan bisingnya metropolitan, inilah proses mencari kemandirian dengan segalanya kesibukan di kerjakan sendiri dan berinteraksi dengan orang luar, proses pendewasaann yang sesungguhnya terbentuk alami oleh asap kendaraan, oleh derasnya arus jalan.

Proses kecerdasan berfikir juga perlu di asah dengan menpuh kuliah di luar kota dan dengan teman yang berbeda karakter, dengan inilah kita bisa berbagi pendapat dan pengetahuan yang amat berharga untuk diri sendiri maupun orang di sekitar kita sekarang maupun nanti.

Proses pendewasaan pola pikir akan terus tumbuh dan berkembang, hingga suatu hari organisasi mengajariku untuk terus, terus dan terus berfikir kritis, dan tanggap dalam situasi apapun. Saya merasa hidup ini amat berharga dan sangat bersukur telah di lahirlan oleh seorang ibu yang sederhana. Saya yakin orang  dari latar belakang keluarga yang serba sederhana tidak membuat semangatnya luntur untuk merubah kehidupan yang lebih baik, karna bekal pengetahuan dan pengalaman yang cukup bisa membuat orang tersebut merubah dan bisa berusaha menggapai impiannya.

Hidup butuh semangat juang hingga kucari di negri sebrang, terlahir dari keluarga miskin itu tidak salah, tetapi jika kita mati dalam keadaan miskin itu yang salah, jika kita bekerja akan mendapatkan hasil tetapi jika kita banyak berbicara akan mendapatkan alasan, Hidup yang paling di butuhkan adalah semangat, maka carilah semangat itu.
Share:

LAPORAN BUFFERING PETA MELALUI ARCVIEW 3.3 (UNIKAMA)

 LAPORAN SIG

APLIKASI III
Buffering Peta Pencemaran Limbah Rumah Sakit

Dosen Pembina : Ferryati Masitoh,S.Si,M.Si




Oleh:

Nama : Dedi Irawan

NIM : 110401050062
Kelas : Geo2011b

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIDKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2014



BAB I

PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang
            Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
         Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.
        Adalah suatu alat yang berbasis komputer yang dipergunakan untuk memetakan dan menganalisis berbagai objek dan peristiwa yang terjadi di bumi.
      Suatu sistem informasi berbasis komputer, yang digunakan untuk memproses data spasial yang ber-georeferensi (berupa detail, fakta, kondisi, dsb) yang disimpan dalam suatu basis data dan berhubungan dengan persoalan serta keadaan dunia nyata (real world).
       Sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

1.2. Tujuan Praktik
Adapun tujuan dalam praktik SIG (Sistem Informasi Geografi) sebagai berikut:
            1).  Mahasiswa dapat mengetahui daerah-daerah pencemaran limbah dari Rumah sakit.
        1).  Mahasiswa dapat mengetahui titik-titik yang menjadi daerah tergolong A, B, C, yang rawan terkena limbah dan yang di kategorikan aman dari limbah.  

1.3 Dasar Teori
           Dalam subsistem manipulasi dan analisis data, contohcontoh proses yang dilakukan antara lain berupa buffer. Buffer bisa dilakukan dengan menggunakan Software Arc Info. Tetapi akhir-akhir ini banyak berkembang software yang bisa digunakan dalam SIG, antara lain Software Arc View. Dengan menggunakan software ini, proses buffer bisa dilakukan lebih cepat.
         Fungsi buffer adalah membuat poligon baru berdasarkan jarak yang telah ditentukan pada data garis atau titik maupun poligon. Sebagai contoh, kita akan melakukan buffer terhadap jarak sungai 50 meter, menggunakan fasilitas buffer yang kita pilih, kemudian komputer akan mengolah sesuai perintah pengguna.
1.4. Metodelogi
           1.4.1 Alat dan Bahan
                   1. Perangkat Keras ( Hardware )
     Laptop dengan spesifikasi intel Atom, 1 GB RAM, Hardisk 320 GB.
       2. Perangkat Lunak ( Software )
      Arc View 3.3
1.4.1.1. Penjelasan Perangkat

       1. Hardware.          
         SIG membutuhkan hardware atau perangkat komputer yang memiliki spesifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan sistem informasi lainnya untuk menjalankan software-software SIG, seperti kapasitas Memory (RAM), Hard-disk, Prosesor serta VGA Card.
Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG baik data vektor maupun data raster penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan prosesor yang cepat .
     
        2. Software.         
       Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
      1) Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis.
      2) Sistem manajemen basis data.
      3) Tool yang mendukung query geografis, analisis dan visualisasi.
      4) Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool  geografi.

            3. Data.
          
           Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara fundamental SIG bekerja dengan dua tipe model data geografis yaitu model data vektor dan model data raster.
Dalam SIG, setiap data Geografis memiliki data tabular yang berisi informasi spasial . Data tabular tersebut dapat direlasikan oleh SIG dengan sumber data lain seperti basis data yang berada diluar tools SIG.

1.4.1.2. Jenis Data
          1) Data Spasial :
terdiri dari data vektor dan data raster.           Pengertian :suatu data yang mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi.
          2) Data vektor.            Informasi posisi point, garis dan polygon disimpan dalam bentuk x,y koordinat. Suatu lokasi point dideskripsikan melalui sepasang koordinat x,y. Bentuk garis , seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan dari koordinat-koordinat point. Bentuk poligon, seperti zona project disimpan sebagai pengulangan koordinat yang tertutup.
          3) Data raster.         Model data ini erdiri dari sekumpulan grid/sel seperti peta hasil scanning maupun gambar/image. Masing-masing grid/sel atau pixel memiliki nilai tertentu yang bergantung pada bagaimana image tersebut digambarkan. Sebagai contoh, pada sebuah image hasil penginderaan jarak jauh dari sebuah satelit, masing – masing pixel direpresentasikan sebagai panjang gelombang cahaya yang dipantulkan dari posisi permukaan bumi dan diterima oleh satellit dalam satuan luas tertentu yang disebut pixel.
Pada image hasil scanning, masing – masing pixel merepresentasikan keterangan nilai yang berasosiasi dengan point-point tertentu pada image hasil scanning tersebut
          4) Manusia (SDM). 

           Teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi dunia nyata. Sama seperti pada Sistem Informasi lain pemakai SIG pun memiliki tingkatan tertentu , dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk menolong pekerjaan mereka sehari-hari

1.4.1.3.
Metode.
         SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda-beda untuk setiap permasalahan.
Metode analisis pada GIS pada prinsipnya mendasarkan pada dua hal : Data atribut (ex : jarak dan luas) dan data spasial.

1.4.1.4. Data yang digunakan
                             1. Rumah_Sakit.shp
                             2. Sungai_Ciliwung.shp
                             Semua Data bisa anda Download di Sini
1.5. Langkah Kerja
            1.5.1. Langkah Pertama Aktifkan Extention
                       1. Untuk memulai buffering anda aharus buka Arcview 3.3
                       2. Klik File
                       3. Klik Extention
                       4. Cari Extention XTools 6/1/01
                     
                       4. Maka akan muncul gambar seperti di bawah Pastikan garis pertama pilih Meters
                       5. Baris kedua pilih Kilometers
                       6. Baris ketiga pilih Kilometers
                       7. Baris keempat pilih Both Acres and Hectares
                       8. Baris kelima pilih No
                       9. Baris keenam pilih Yes
                       10. Selanjutnya klik Save Default
                      11. Selanjutnya klik Ok
                      12. Klik Close
                      13. KlikView
                      14. Klik Propertise 
                      15. Pastikan bagian Map Unit pilih Meters
                      16. Pastikan bagian Distance Units pilih Kilometers
                       17. Selamat sekarang anda sudah bisa memulai kegiatan buffering          

           1.5.2. Buffering Pertama Pencemaran Rumah Sakit
                       1. Klik XTools
                       2. Pilih Buffer Selected Features (Lihat gambar di bawah)

                      3. Kemudian akan Muncul gambar di bawah ini pilih Meters
                      4. Klik Ok
                      5. Maka akan keluar 2 kali pilih Meter
                      6. Klik Ok
                       7. Kemudian akan muncul In Theme pilih Rumah_Sakit
                       8. Klik Ok
                       9. Simpan Pada foldeer semula (Berinama Bufer_RS.shp)
                       10. Klik Ok
                       11. Keluar Input Pilih Buffer Distance
                       12. Klik OK
                      13. Data sudah jadi beri angka 1000
                      14. Klik OK
                      15. Klik Contiguous
                      16. Klik OK

                       17. Maka hasilnya seperti gambar di bawah ini, jika tidak seperti berikut, adek yang masih awam salah ya.

          1.5.3. Selanjutnya menentukan buffer pencemaran sungai ciliwung
                   
Lansung saja tidak banyak protes lanjut dengan langkah selanjutnya.
                    1. Klik XTools
                    2. Pilih Buffer Selected Features (Lihat gambar di bawah)
                      3. Kemudian akan Muncul gambar di bawah ini pilih Meters                     
                      4. Klik Ok
                      5. Maka akan keluar 2 kali pilih Meter
                      6. Klik Ok
                     7. Kemudian akan muncul In Theme pilih Sungai_Ciliwung.shp                     
                     8. Klik Ok
                      9. Simpan Pada foldeer semula (Berinama Bufer_Ciliwung.shp)
                       10. Klik Ok
                      11. Keluar Input Pilih Buffer Distance
                      12. Klik OK
                      13. Data sudah jadi beri angka 200
                      14. Klik OK
                      15. Maka akan keluar Line Buffer klik Line
                      16. klik OK
                      17. kemudian muncul Autput Struktur biarkan di Noncontiguous
                      18. Langsung Klik OK
                      19. Maka hasilnya seperti gambar di bawah ini.
                      20. Untuk menandai RS yang mencemari Klik Select Features (Tanda merah)
                      21. Klik RS sumber pencemaran dengan tahan Shift + klik
                      22. Hasil Kedua dengan tertera RS sumber pencemaran
                      23. Untuk melihat nama-nama RS klik Open Theme table
                      24. Hasil keseluruhan dari buffering
                      25. Hasil Layout Buferring Peta Pencemaran RS terhadap sungai ciliwung.
BAB II
PEMBAHASAN
             Dari pembahasan di atas mulai dari daerah pencemaran Rumah sakit hingga menuju sungai Ciliwung daerah yang melingkari titik merupakan daerah yang rawan terkena limbah, dan daerah yang putih berarti bebas dari limbah.
          Daerah rawan terkena limbah tersebut berjarak 300 M dari titik Rumah sakit tersebut, sehingga daerah yang aman terkena limbah untuk pemukiman dan pembuatan sumur di luar daerah jangkauan limbah.
             Sungai Ciliwung juga terkena limbah karena di jangkauan pencemaran limbah Rumah sakit tersebut dekat dengan sungai sehingga kemungkinan besar sungainya dapat tercemar oleh limbah tersebut,
          Nama-nama Rumah sakit yang berpotensi mencemari sungai adalah Rumah sakit RSCM, RS Menteng Mitra Afia, RS PGI Pikini, RSB. Tambak.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan 

          Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.
        Adalah suatu alat yang berbasis komputer yang dipergunakan untuk memetakan dan menganalisis berbagai objek dan peristiwa yang terjadi di bumi.
      Suatu sistem informasi berbasis komputer, yang digunakan untuk memproses data spasial yang ber-georeferensi (berupa detail, fakta, kondisi, dsb) yang disimpan dalam suatu basis data dan berhubungan dengan persoalan serta keadaan dunia nyata (real world).
            Dengan Buffering Peta inilah pengguna dan peneliti juga bisa menganalisis pencemaran limbah dan bisa menginterpretasikan analisis pencemaran lindah menggunakan Arcview 3.3 dengan mudah dah cepat.
           Selain itu penempatan Rumah sakit yang benar adalah dengan di luar daerah aliran sungai karena limbahnya dapat mencemari sungai dan bisa membahayakan kesehatan masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis
http://sapoelidie.webatu.com/sistem_informasi_geografis.php
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/10/manipulasi-dan-analisis-data.html
Share:

LAPORAN GEOPROCESING SIG III


 LAPORAN SIG

APLIKASI III

Dosen Pembina : Ferryati Masitoh,S.Si,M.Si


Oleh
Nama       : Dedi Irawan
NIM     : 110401050062
KELAS  : GEO2011B


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2014




BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem Informasi Geografis (SIG) atau sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengolah serta menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis berguna mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam dan lingkungan transportasi.

"Selain itu, gunanya SIG yaitu untuk merevisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah, penghematan waktu dan biaya serta keputusan yang akan diambil menjadi lebih baik," ujar lulusan IPB Prof I Nengah Surati Jaya M Agr dalam kuliah umum dengan tema "Perkembangan Teknologi dan Prospek Karir dalam Bidang Sistem Informasi Geografis (SIG)" yang digelar program studi Sistem Informasi dan Teknik Informatika (TI/SI) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Selasa (26/5).

Menurutnya, dengan menggunakan SIG ini, maka akan dapat mengetahui letak kecocokan suatu daerah atau lahan yang akan dijadikan sebagai lokasi bisnis yang tepat, karena sudah mengetahui bahaya dari pengaruh erosi, kebanjiran, kebakaran, iklim  maupun yang lainnya. Namun penggunaan SIG ini paling lama bisa bertahan selama tiga tahunan, selebihnya perlu adanya check ulang atau pasang kembali.

Untuk menekuni SIG terutama mahasiswa, tambah dia, bisa memulainya dari hobi, walaupun tidak bisa sama sekali mengoperasikan SIG, akan tetapi, jika dimulai dari ketekunan dan kemauan yang keras, pastinya, akan mudah. Dan untuk memulai hal ini bisa dari hal yang kecil dan sederhana, seperti mengetahui titik kebakaran hutan, banjir dan daerah erosi. Maka dari situlah bisa diprediksi dan belajar dasar SIG pun akan mudah.

Sistem komputer untuk SIG ini, terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan prosedur untuk penyusunan pemasukkan data, pengolahan, analisis, pemodelan (modelling), dan penayangan data geospatial. Sedangkan sumber data geospatial berasal dari peta digital, foto udara, citra satelit, tabel statistik dan dokumen lain yang berhubungan.

"Yang menjadi alasan dibutuhkannya SIG karena, data geospatial biasanya sangat buruk,
peta dan statistik yang digunakan sangat cepat kadaluarsa, data dan informasi sering tidak akurat, tidak ada pelayanan penyediaan data dan  tidak ada pertukaran data," ungkap yang  belajar SIG secara otodidak ini

 
1.2. Tujuan
        (1) Mahasiswa dapat mempelajari dan memahami tata cara menggunakan geoprocesing
        (2) Mahasiswa mampu membaca dan menggabungkan data peta.

1.3. Dasar Teori

Geoprocessing adalah kumpulan  fungsi fungsi yang terhubung dengan sistem arcview dan  melakukan operasi  dengan didasarkan dari lokasi geografis layer-layer input, geoprocessing ada 6 fungsi yakni Dissolve, Merge, Clip, Intersect, Union, dan Assign Data. Fungsi-fungsi geoprocessing ini sering juga digunakan sebagai pelengkap dari fungsi Buffer, oleh sebab itu dalam contoh yang akan ditampilkan nantinya akan banyak berkaitan dengan geoprocessing. Pengaktifan ekstension geoprocessing akan mengaktifkan geoprocessing wizard pada menu view. Pengaktifan geoprocesing wizard sekaligus akan menampilkan dialog box geoprocessing yang terdiri dari 6 fungsi seperti Disolve, Merge, clip, intersect, union, dan assign. 

1.4 Metodologi 
        1.4.1. Alat dan Bahan
                   1. Perangkat Keras ( Hardware )
     Laptop dengan spesifikasi intel Atom, 1 GB RAM, Hardisk 320 GB.
       2. Perangkat Lunak ( Software )
      Arc View 3.3
       3. Data
                       Peta wilayah DKI Jakarta yang sudah terdigitasi dan lengkap dengan atribut berupa
                                 1.) landuse
                                 2.) Pasar Minggu
                                 3.) Mapang Pancoran
1.5. Langkah Kerja
            
1.5.1. Cara Aktifkan Geoprocesing Desolve
1. Buka Arcview 3.3 dan klik File klik Extention Pilih Geoprocesing

2. Kemudian Pilih GeoProcesing Wizard dan akan terbuka menu pilih Dissolve Feature based on an atribut  maka akan muncul seperti di bawah ini, dan pilih peta landuse yang sudah di Panggil. terus klik Next
  
3. Maka akan muncul gambar di bawah ini untuk menyimpan, dan simpan pada folder semula

1.5.2. Geoprocesing Marge Theme together                 
1. Proses Geoprocesing Marge caranya Klik Geoprocesing Wizard dan pilih Marge Theme together Kemudian klik Next

2. Kemudian akan muncul gambar di bawah ini pilih fild salah satu atau 2 kemudian klik Finish
 

1.5.3 Geoprocesing Clip one theme based on another
1. cara petama klik Clip one theme based on another kemudian klik Next

2. Maka akan muncul gambar seperti di bawah ini kemudian simpan pada folder semula dan klik Finish

1.5.4. Geoprocesing Intersect two themes
 1. Untuk Intersect klik Geoprocesing klik Intersect two temes dan selanjutnya klik next

2. Pastikan simpan pada folder semula dan klik finish

 
1.5.5. Geoprocesing Union two themes
1. Langkah pertama untuk menentukan union harus klik union two temes pada geoprocesing dan klik Next

2. Simpan Pada autput semula, pastiakan pada kolom pertama Interct_ landuse dan landuse dan pilih folder semula dan klik finish
1.5.6. Hasil Pertama pada landuse

1.5.6. Hasil kedua dari gabungan landuse dan desolve

1.5.8. Hasil ketiga dari gabungan mampang pancoran dan pasar minggu
1.5.9. Hasil dari marge theme together

1.5.10. Hasil dari Clip one theme based on another


1.5.11. Hasil gabungan Mampang pancoran dan Desolve
1.5.12. Hasil dari Intersect two themes

1.5.13. Hasil dari Union Two Themes


BAB II
PEMBAHASAN

Dari pembahasan di atas telah dapat di lihat hasil praktik pertama geoprocesing landuse tertera 75 Atribut dan 3 kolom yang di antaranya di bagi Lahan vegetasi, lahan terbangun, dan badan air, mampang pancoran terdapat 2 atribut dengan 3 kolom atribut, dan mampang pancoran terdapat 74 atribut dengan 3 kolom.

Daerah landuse di bagi menjadi 3bagian wilayah yaitu Landuse, Pasar minggu dan mampang Pancoran sehingga daerah tersebut menjadi salah satu bagian dari DKI Jakarta bagian selatan atau Jakarta Selatan.

DKI Jakarta merupakan wilayah provinsi yang paling padat penduduknya sehingga untuk menentukan daerah lahan vegetasi dan lahan terbangun maupun badan air harus menggunakan geoprosecing oleh SIG sehingga proses pengumpulan data bisa kita ketahui dengan mudah.


BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan 
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengolah serta menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis berguna mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam dan lingkungan transportasi.


Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi. 

Dengan Aplikasi Arcview 3.3 dapat menentukan data suatu wilayah dengan cepat dan mudah, hal tersebut juga harus di dukung SDM dan peralatan yang mendukung sehingga proses geoprocesing suatu wilayah bisa dilaksanakan pada semestinya.


DAFTAR PUSTAKA
http://www.uinjkt.ac.id/index.php/arsip-berita-utama/767-sig-berguna-untuk-mengetahui-letak-kecocokan-lahan.html
http://arcview-belajar-mudah.webs.com/geoprocessing.htm
Share:

Wikipedia

Search results