Assalamu’ allaikum
Sedikit goresan pena ini berbicara mengenai keikhlasan. Memang saya
hanya wanita biasa yang tak sempurna, dan tak berwawasan luas. Tetapi
disini saya ingin berbagi sedikit pengetahuan saya, saya berharap bisa
bermanfaat bagi pembaca.
( Terimakasih)
IKHLAS dan SABAR
Apa sebenarnya definisi dari ikhlas itu sendiri?,,,
Banyak orang yang mengetahui itu tetapi tak banyak yang meresapinya. Ikhas dan sabar merupakan suatu kondisi yang mudah diucapkan,tetapi sulit untuk dilakukan / diwujudkan. Sudahkah kita merasa ikhlas dan sabar akan semua jalan hidup ini???. Saya rasa belum, tidak semua orang bisa menumbuhkan sifat ikhlas dan sabar yang seutuhnya. Begitu juga dengan saya,, Setiap orang yang pernah mengalami namanya cobaan pasti ia bertemu dengan keikhasan dan kesabaran, tetapi keikhlasan dan kesabaran itu dijabat atau dipeluk?? Kebanyakan hanya berjabat dengan keikhlasan dan kesabaran. Allah berfirman dalam (QS : Al-furqon; 20) “.. Dan kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar?? Dan Tuhan-mu Maha Melihat” .
Dan masih banyak firman allah yang lain. “Kekuatan seorang mukmin bukan terletak pada ucapannya, kuat fisiknya, geraknya, kepandaianya, kedudukanya, hartanya. Tetapi pada KEIKHLASAN,DAN KESABARAN, dalam menghadapi hidup ini” . Inilah kata- kata yang saya dengan dari seorang teman, dan saya jadikan bahan renungan. Jika hati kita tak pernah ikhlas dalam melakukan semua hal, kita tak kan pernah mendapat hasil yang kita harapkan. Ingatkah kita ketika kita berada pada suatu titik yang rendah. Titik dimana kita tidak bisa merasakan kenyamanan walau sedetik pun. Dimana kebimbangan menyergap kita, seolah tak merelakan kita tenang. Disaat dimana orang lain menghadiahkan air mata dan kepedihan jauh dilubuk hati. Tapi disinilah Allah sedang menegur kita , mendidik kita, akan sifat Ikhlas dan sabar. Allah mendidik kita menumbuhkan sifat itu yang akan menjadi penyejuk jalan kita nanti. Janganlah kita saling menunjuk siapa- siapa yang menjadi penyebab, siapa- siapa yang jahat, siapa – siapa yang salah, janganlah kita menyuburkan sifat dendan dalam hati. Sudah selayaknya kita sadari bahwa apa yang kita temukan, apa yang kita peroleh, apa yang kita miliki. Itu semua hanya titipan, dan titipan itu suatu saat diambil pemiliknya, kita tidak boleh egois akan semua itu. Bukankah Allah telah adil pada kita. Memang sulit menumbuhkan sifat ikhlas dan sabar. Pahit, pedih, sakit pasti kita rasakan. Tapi yakinlah kesabaran dan keikhlasan itu menenagkan, menjadikan kita sebagai pemenang dengan ego kita. Ketika saya mencoba untuk ikhlas dan sabar, seorang teman mengajari saya, berikut caranya:
1. Ketika hati gundah dan resah kita ingat Allah, kita ambil wudhu dan berdzikir.
2. Ketika hati belum tenang kita beranjak untuk sholat dan berdoa, adukan semua kegundahan hati pada Allah semata. Disini kita boleh mengadu semuanya, meluapkan kesedihan, menceritakan semua. Allah akan mendengar semua (tapi jangan pernah mendoakan orang lain yang tidak baik, karena jika kita mendoakan orang lain yang tidak baik berarti kita menambah dosa. Jika kita disakiti orang lain maka doakan orang itu, dibukakan pintu hatinya, ditenangkan emosinya, dilindungi jalanya.)
3. Setelah berdoa kita bisa berdzikir dan mengaji. Perbanyaklah ber istigfar.
4. Biar hati kita tenang damai kita bisa melakukan amalan –amalan sunah. Dengan kita berlatih untuk ikhlas berarti kita juga ikut menahan emosi, dan secara otomatis kita sudah melatih kesabaran dalam diri kita. Nabi bersabda : “ Sabar dalam hubunganya dengan keimanan adalah ibarat kepala dengan tubuh.”
*Malu adalah perhiasan, takwa adalah kemuliaan, dan sebaik–sebaiknya kendaraan adalah kesabaran*
Sabar ada 3 macam : sabar dalam menghadapi musibah / cobaan, sabar dalam melakukan ketaatan, dan sabar untuk menahan nafsu untuk tidak melakukan kemaksiatan. “Sesungguhnya Allah bersama hamba – hambanya yang sabar dan bertawakal” Semoga dengan sedikit pengetahuan saya kita bisa berlatih untuk menjadai pribadi yang lecih ikhlas dan bersabar,, saya juga berharap ada kritik dan saran dari teman- teman untuk menambah pengetahuan saya. (Teimakasih).
Ditulis Oleh : RANTI (4/Oktober/2013)
Banyak orang yang mengetahui itu tetapi tak banyak yang meresapinya. Ikhas dan sabar merupakan suatu kondisi yang mudah diucapkan,tetapi sulit untuk dilakukan / diwujudkan. Sudahkah kita merasa ikhlas dan sabar akan semua jalan hidup ini???. Saya rasa belum, tidak semua orang bisa menumbuhkan sifat ikhlas dan sabar yang seutuhnya. Begitu juga dengan saya,, Setiap orang yang pernah mengalami namanya cobaan pasti ia bertemu dengan keikhasan dan kesabaran, tetapi keikhlasan dan kesabaran itu dijabat atau dipeluk?? Kebanyakan hanya berjabat dengan keikhlasan dan kesabaran. Allah berfirman dalam (QS : Al-furqon; 20) “.. Dan kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar?? Dan Tuhan-mu Maha Melihat” .
Dan masih banyak firman allah yang lain. “Kekuatan seorang mukmin bukan terletak pada ucapannya, kuat fisiknya, geraknya, kepandaianya, kedudukanya, hartanya. Tetapi pada KEIKHLASAN,DAN KESABARAN, dalam menghadapi hidup ini” . Inilah kata- kata yang saya dengan dari seorang teman, dan saya jadikan bahan renungan. Jika hati kita tak pernah ikhlas dalam melakukan semua hal, kita tak kan pernah mendapat hasil yang kita harapkan. Ingatkah kita ketika kita berada pada suatu titik yang rendah. Titik dimana kita tidak bisa merasakan kenyamanan walau sedetik pun. Dimana kebimbangan menyergap kita, seolah tak merelakan kita tenang. Disaat dimana orang lain menghadiahkan air mata dan kepedihan jauh dilubuk hati. Tapi disinilah Allah sedang menegur kita , mendidik kita, akan sifat Ikhlas dan sabar. Allah mendidik kita menumbuhkan sifat itu yang akan menjadi penyejuk jalan kita nanti. Janganlah kita saling menunjuk siapa- siapa yang menjadi penyebab, siapa- siapa yang jahat, siapa – siapa yang salah, janganlah kita menyuburkan sifat dendan dalam hati. Sudah selayaknya kita sadari bahwa apa yang kita temukan, apa yang kita peroleh, apa yang kita miliki. Itu semua hanya titipan, dan titipan itu suatu saat diambil pemiliknya, kita tidak boleh egois akan semua itu. Bukankah Allah telah adil pada kita. Memang sulit menumbuhkan sifat ikhlas dan sabar. Pahit, pedih, sakit pasti kita rasakan. Tapi yakinlah kesabaran dan keikhlasan itu menenagkan, menjadikan kita sebagai pemenang dengan ego kita. Ketika saya mencoba untuk ikhlas dan sabar, seorang teman mengajari saya, berikut caranya:
1. Ketika hati gundah dan resah kita ingat Allah, kita ambil wudhu dan berdzikir.
2. Ketika hati belum tenang kita beranjak untuk sholat dan berdoa, adukan semua kegundahan hati pada Allah semata. Disini kita boleh mengadu semuanya, meluapkan kesedihan, menceritakan semua. Allah akan mendengar semua (tapi jangan pernah mendoakan orang lain yang tidak baik, karena jika kita mendoakan orang lain yang tidak baik berarti kita menambah dosa. Jika kita disakiti orang lain maka doakan orang itu, dibukakan pintu hatinya, ditenangkan emosinya, dilindungi jalanya.)
3. Setelah berdoa kita bisa berdzikir dan mengaji. Perbanyaklah ber istigfar.
4. Biar hati kita tenang damai kita bisa melakukan amalan –amalan sunah. Dengan kita berlatih untuk ikhlas berarti kita juga ikut menahan emosi, dan secara otomatis kita sudah melatih kesabaran dalam diri kita. Nabi bersabda : “ Sabar dalam hubunganya dengan keimanan adalah ibarat kepala dengan tubuh.”
*Malu adalah perhiasan, takwa adalah kemuliaan, dan sebaik–sebaiknya kendaraan adalah kesabaran*
Sabar ada 3 macam : sabar dalam menghadapi musibah / cobaan, sabar dalam melakukan ketaatan, dan sabar untuk menahan nafsu untuk tidak melakukan kemaksiatan. “Sesungguhnya Allah bersama hamba – hambanya yang sabar dan bertawakal” Semoga dengan sedikit pengetahuan saya kita bisa berlatih untuk menjadai pribadi yang lecih ikhlas dan bersabar,, saya juga berharap ada kritik dan saran dari teman- teman untuk menambah pengetahuan saya. (Teimakasih).
Ditulis Oleh : RANTI (4/Oktober/2013)
Posts
No comments:
Post a Comment