BAB I
PENDAHULUAN
Berbicara masalan manajemen sudah tidak asing lagi dalam telinga
manusia sekarang ini, Apalagi manajemen adalah kebutuhan manusia dan kebutuhan
suatu organisasi kecil maupun organisasi setingkat perusahaan dan bisnis.
Dalam organisasi dan perusahaan manajemen adalah langkah awal yang
harus di tentukan dimana manajemen adalah jantung dari suatu organisasi dan
perusahhan tersebut.
Dalam perusahaan atau organisasi manajemen biasa Berakibatkan fatal
buat badan organisasi dan perusahhan.
Dalam dunia kerja kata manajemen sering kali di gunakan dan kata
manajemen ini bukan digunakan dalam kata – kata saja tetapi kata manajemen ini
biasanya di gunakan dan di terapkan dalam dunia pekerjaan dan maupun di
organisasi maupun di perusahan – perusahaan, jadi tidak salah manajemen ini
bisa di sebut sebagai jantungnya organisasi dan perusahaan.
Kalo kita berbicara
manajemen pasti kita tidak lupa apa si manajermen itu sendiri? manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti
bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi.
Di sini tertulis
bahwa definisi manajemen itu adalah seni menyelesaikan pekerjaan. Manajemen itu
sendiri tidak lengkap jika tidak ada seseoran pemimpin atau manajer yang
mengatur itu semaua, yang dimana tugas manajer adalah sebagiai fungsi pengerak
atau mengatur jalannya suatu organisasi atau perusahaan yang harus di tuju.
Dalam pembahasan
kali ini yang dimana judul yang akan di ankat ialah Manajemen By Objectif dan Total Quality Manajemen judul yang
tertulis di sini ialah bagai mana penerapan dua model ini di terapkan pada Organisasi dan perusahaan,
Untuk yang pertama
apa yang di maksut dengan:
Manajemen By Objectif ?
(MBO) adalah suatu proses persetujuan
terhadap objektif di dalam satu organisasi sehingga manajemen dan karyawan
menyetujui objektif ini dan memahami apa posisi mereka di dalam organisasi
tersebut.
Mbo ini bersifat
demokrasi dimana dari dalam suatu organisasi jalan yang ingin dituju harus,
berdasarkan hasil yang mufakat dan harus kesetujauan dari semua angota. Disini
model ini sering di terapkan pada organisasi sosial. Pada dasarnya disini
langkah langkah nyas harus harus dibicarakan
dengan angota.
Maksut dan tujuan
diterapkan mob ini supaya dari angota semua tau apa yang sebenarnya yang dituju
dari suatu organisasi tersebut dan supaya dari angota rtersebut tau apa yang
harus di kerjakan.
Total Quality Manajemen?
Total Quality
Management (TQM) atau Manajemen Mutu Menyeluruh adalah
suatu konsep manajemen yang telah dikembangkan sejak lima puluh tahun lalu dari berbagai praktek
manajemen serta usaha peningkatan dan pengembangan
produktivitas. Di masa lampau, literatur manajemen berfokus pada
fungsi-fungsi kontrol kelembagaan,
termasuk perencanaan, pengorganisasian, perekrutan staf, pemberian arahan, penugasan, strukturisasi dan penyusunan anggaran. Konsep manajemen
ini membuka jalan menuju paradigma berpikir baru yang memberi penekanan pada
kepuasan pelanggan, inovasi dan peningkatan
mutu pelayanan secara berkesinambungan. Faktor-faktor yang menyebabkan
lahirnya "perubahan paradigma"
adalah menajamnya persaingan, ketidak-puasan pelanggan terhadap mutu pelayana dan produk, pemotongan
anggaran serta krisis ekonomi. Meskipun akar TQM berasal dari model-model perusahaan dan industri, namun kini
penggunaannya telah merambah sturuktur
manajemen, baik di lembaga pemerintah maupun lembaga nirlaba.
Jadi dalam suatu
manajemen tersebut sangat perlu sekali di terapkan dan difungsikan sebagaimana
mestinya. Yangtelah di jelaskan sedikit dalam pembahasan ini sedikit. Untuk
lenih jelasnya munkin bias langsun mambaca pada halaman pembahasan.
LATAR BALAKNG
Di dunia yang penuh
dengan persaingan ini penuh dengan tuntutan yang harus di penuhi dan tuntutan
kebutuhan ini lah sebagi pemicu manusia harus bias memenuhi itu semua. Dalam
memenuhi kebutuhan tersebut lankah manajemen adalah sarana untuk memenuhi
kebutuhan itu. Bukan saja kebutuhan manusia kebutuhan perusahaan pun dituntut
untuk memenuhi itu semua karena itu adalah aset dari perusahan atau organisasi
itu sendiri jadi langkah awalnya yaitu dengan manajemen itu sendiri dimama
manajemen itu sendiri akan membawa suatu organisasi atau perusahaan kea rah
tujuab akhir yaiut kesejahteraan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen By Objectif
Manajemen By
objektif (MBO) adalah suatu proses
persetujuan terhadap objektif di dalam satu organisasi sehingga manajemen dan
karyawan menyetujui objektif ini dan memahami apa posisi mereka di dalam
organisasi tersebut. Objektif dapat dibuat di seluruh domain aktivitas
(produksi, jasa, penjualan, R&D, sumber daya manusia, keuangan, sistem
infomasi, dll.). Beberapa objektif bersifat kolektif, untuk seluruh departemen
atau seluruh perusahaan, lainnya dapat dipisahkan. MBO dapat diraih menggunakan
target yang dipersiapkan. MBO memperkenalkan kriteria SMART: Objektif untuk MBO
haruslah SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, and Time-Specific).
Di beberapa sektor (Kesehatan, Keuangan, dll.) banyak yang menambahkan ER untuk
membuat SMARTER, dimana E = Extendable R = Recorded. Objektif membutuhkan
tinjauan dan pengawasan. Sistem informasi manajemen yang tepat dibutuhkan untuk
membuat objektif relevan dan mengawasi "rasio pencapaian" mereka
dalam cara yang objektif. Pemebrian insentif (bonus) sering dikaitkan dengan
hasil dalam pencapaian objektifdiikuti oleh
mereka, mereka lebih cenderung untuk memenuhi tanggung
jawab mereka.
Konsep 'Manajemen
oleh Tujuan' (MBO) pertama kali diberikan oleh Peter Drucker pada
tahun 1954. Hal ini dapat didefinisikan
sebagai proses dimana karyawan dan atasan datang bersama-sama untuk
mengidentifikasi tujuan bersama, karyawan menetapkan tujuan untuk dicapai,
standar yang harus diambil sebagai kriteria untuk pengukuran kinerja dan
kontribusi mereka dan menentukan tindakan harus diikuti.
Inti dari MBO adalah
penetapan tujuan partisipatif, tentu saja memilih tindakan
dan pengambilan keputusan. Inti
Dari MBO adalah
Penetapan tujuan partisipatif,
lembut dan sehat tentu Puyeng pengambilan keputusan
tindakan murah. Suatu
bagian penting dari MBO adalah pengukuran dan perbandingan
kinerja aktual karyawan dengan menetapkan standar. Suatu BAGIAN Penting
Dari MBO adalah
murah Pengukuran kinerja
Perbandingan Aktual Karyawan DENGAN menetapkan
Standar. Idealnya, ketika karyawan sendiri telah terlibat dengan penetapan tujuan dan memilih tindakan
untuk Idealnya, ketika karyawan sendiri telah
terlibat dengan penetapan tujuan dan memilih tindakan untuk
THE MBO PROSES Proses Manajemen Dengan objek
|
|
|
|
|
|
Prinsip di balik Manajemen oleh Tujuan (MBO) adalah untuk
menciptakan karyawan diberdayakan yang memiliki kejelasan peran dan tanggung
jawab yang diharapkan dari mereka, memahami tujuan mereka untuk dicapai dan
dengan demikian membantu dalam pencapaian tujuan organisasi maupun pribadi
Beberapa fitur penting
dan keuntungan dari MBO adalah: Beberapa fitur
Result murah keuntungan
Dari MBO adalah:
1.
Kejelasan tujuan
- Dengan MBO,
datanglah konsep SMART
yaitu tujuan tujuan
yang: Kejelasan tujuan
- DENGAN MBO,
datanglah horee SMART
tujuan yaitu tujuan
yang:
spesifik spesifik
- Measurable terukur
- achievable achievable
- Realistis, dan Realistis, murah
- Terikat waktu. Terikat Waktu.
Tujuan ditetapkan sehingga jelas, memotivasi
dan ada hubungan antara tujuan organisasi dan sasaran kinerja karyawan. Tujuan
ditetapkan sehingga Jelas, memotivasi murah
ada hubungan ANTARA
tujuan Organisasi murah sasaran kinerja
Karyawan.
2.
Fokus pada masa depan ketimbang masa lalu. Fokusnya adalah Masa
depan Ketimbang PADA
Masa hari lalu. Tujuan
dan standar yang ditetapkan untuk
kinerja untuk masa depan dengan tinjauan berkala dan
umpan balik. Tujuan murah Standar Yang ditetapkan
UNTUK kinerja UNTUK
Masa depan DENGAN
tinjauan berkala umpan
balik murah
3.
Motivasi -
Melibatkan karyawan dalam seluruh proses penetapan tujuan dan meningkatkan pemberdayaan karyawan meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan komitmen. Motivasi
- Melibatkan Karyawan
Dalam, Seluruh proses
Penetapan tujuan meningkatkan
Pemberdayaan Karyawan murah meningkatkan kepuasan
kerja Karyawan murah
komitmen.
4.
Komunikasi yang lebih baik dan Koordinasi - review Sering dan
interaksi antara atasan dan
bawahan membantu untuk menjaga
hubungan yang harmonis dalam perusahaan dan juga memecahkan masalah yang dihadapi selama periode tersebut. Komunikasi Yang Lebih
Baik murah Koordinasi
- Tinjauan Sering murah Interaksi ANTARA
murah Atasan bawahan
membantu menjaga hubungan
UNTUK Yang Harmonis
Dalam, PERUSAHAAN murah juga memecahkan
Masalah Yang dihadapi
selama periode tersebut
B. Total
Quality Management
(TQM) atau Manajemen Mutu
Menyeluruh adalah suatu konsep manajemen yang telah dikembangkan sejak lima puluh tahun lalu
dari berbagai praktek manajemen serta usaha peningkatan dan pengembangan produktivitas. Di masa
lampau, literatur manajemen berfokus pada fungsi-fungsi kontrol kelembagaan, termasuk perencanaan, pengorganisasian,
perekrutan staf, pemberian arahan, penugasan, strukturisasi dan penyusunan anggaran. Konsep manajemen
ini membuka jalan menuju paradigma berpikir baru yang memberi penekanan pada
kepuasan pelanggan, inovasi dan peningkatan
mutu pelayanan secara berkesinambungan. Faktor-faktor yang menyebabkan
lahirnya "perubahan paradigma"
adalah menajamnya persaingan, ketidak-puasan pelanggan terhadap mutu pelayanan dan produk, pemotongan
anggaran serta krisis ekonomi. Meskipun akar TQM berasal dari model-model perusahaan dan industri, namun kini
penggunaannya telah merambah sturuktur manajemen,
baik di lembaga pemerintah maupun lembaga nirlaba
TQM
memperkenalkan pengembangan proses, produk dan pelayanan sebuah organisasi
secara sistematik dan berkesinambungan. Pendekatan ini berusaha untuk
melibatkan semua pihak terkait dan memastikan bahwa pengalaman dan ide-ide
mereka memiliki sumbangan dalam pengembangan mutu. Ada beberapa prinsip-prinsip fundamental yang
mendasari pendekatan semacam itu, seperti mempromosikan lingkungan yang
berfokus pada mutu; - dimana terdapat komunikasi terbuka dan rasa
kepemilikan pegawai - sistem penghargaan dan pengakuan; pelatihan dn
pendidikan terus menerus, dan pemberdayaan pegawai.
Di Indonesia,
TQM pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1980-an dan sekarang cukup populer di sektor swasta khususnya dengan
adanya program ISO 9000. Banyak
perusahaan terkemuka dan perusahaan milik negara telah mengadopsi TQM sebagai bagian dari strategi
mereka untuk kompetitif baik di tingkat nasional mupun internasional. Tetapi TQM kurang begitu dikenal di sektor
publik. Namun kini keadaan sudah berubah, faktor-faktor yang mendorong sektor
swasta untuk beradaptasi dengan konsep ini, juga memiliki dampak terhadap cara
pemerintah menyediakan pelayanan.
Indonesia kini berada dalam periode transisi, dari gaya pemerintahan
otoriter yang sangat sentralistik menuju ke gaya pemerintahan bottom-up yang
desentralistik, dimana pemerintah daerah berada dalam proses menerima otonomi
daerah. Masa transisi ini berlangsung dalam masa krisis ekonomi dan
restrukturasi yang memaksa pemerintah untuk mengeksplorasi model-model
pengadaan pelayanan alternatif. Sebenarnya, UU No. 22 1999 (mencakup
kepemerintahan daerah) memiliki potensi untuk mentransformasi cara
pemberian pelayanan oleh pemerintah secara dramatis. UU ini bertujuan untuk
memberdayakan pemerintah daerah, menguatkan masyarakat lokal dan meningkatkan
kualitas pelayanan publik. Dalam konteks inilah terdapat peluang yang berharga
untuk memperkenalkan dan melaksanakan TQM.
Dalam pengalaman DELIVERI
di sektor peternakan, TQM telah
memainkan peran penting dalam merubah perilaku dari tingkat petani hingga
tingkat manajemen senior.
Evaluasi terhadap pelaksanaan TQM mengidentifikasi
peningkatan tingkat kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan pada program
inseminasi buatan di Kabupaten Bulukumba dan Barru. Di Minahasa, Juru Kesehatan
Hewan Masyarakat memenuhi kebutuhan para petani terhadap perawatan kesehatan
hewan dengan biaya terjangkau.
Namun demikian, penerapan TQM
adalah suatu proses jangka panjang dan berlangsung terus menerus, karena budaya
suatu organisasi sangatlah sulit untuk dirubah. Faktor-faktor yang membentuk
budaya organisasi seperti struktur kekuasaan, sistem administrasi, proses
kerja, kepemimpinan, predisposisi pegawai dan praktek-praktek manajemen
berpotensi untuk menjadi penghambat perubahan. Terkadang kekuasaan paling penting
di sektor publik tidak ditemukan dalam organisasi, tetapi lebih sering terdapat
pada sistem yang lebih besar. Sebagai contoh, sistem pendidikan, personalia,
peraturan dan anggaran berada di luar kekuasaan organisasi sektor publik.
Selain hambatan-hambatan yang berada di luar ruang lingkup sebuah organisasi,
terdapat kendala lain yang khas di setiap organisasi, seperti kurangnya
akuntabilitas terhadap pelanggan, tidak jelasnya visi dan misi, penolakan
terhadap perubahan dan lemahnya komitmen di kalangan manajer senior untuk
menerapkan TQM.
Potensi keberhasilan TQM
sudah nampak dan dampaknya pun bisa diperlihatkan, sekarang yang dibutuhkan
adalah keputusan untuk melaksanakan TQM. Hal ini mestinya menjadi bagian
dari suatu strategi untuk meningkatkan komitmen lembaga- lembaga publik untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
7 Penting Prinsip Total Quality
Management:
Total
Quality Management (TQM) adalah
pendekatan yang digunakan organisasi untuk meningkatkan proses internal dan
meningkatkan kepuasan pelanggan. Ketika benar diterapkan, gaya manajemen dapat
menyebabkan penurunan biaya terkait dengan perawatan korektif atau preventif,
kinerja yang lebih baik secara keseluruhan, dan peningkatan jumlah pelanggan
yang puas dan setia.
Namun, TQM bukanlah sesuatu yang terjadi semalam.
Walaupun ada sejumlah solusi perangkat lunak yang akan membantu organisasi
cepat mulai menerapkan sistem manajemen mutu, ada beberapa filosofi yang
mendasari bahwa perusahaan harus mengintegrasikan seluruh setiap departemen
dari perusahaan dan pada setiap tingkat manajemen. Apapun sumber daya lainnya
yang Anda gunakan, Anda harus mengadopsi tujuh prinsip penting dari Total
Quality Management sebagai landasan untuk semua aktifitas Anda.
1. Kualitas
dapat dan harus dikelola
Banyak perusahaan telah berkubang dalam siklus
berulang kekacauan dan keluhan pelanggan. Mereka percaya bahwa operasi mereka
terlalu besar untuk secara efektif mengelola tingkat kualitas. Langkah pertama
dalam proses TQM, kemudian, adalah untuk menyadari ada masalah dan bahwa hal
itu dapat dikendalikan.
2. Proses,
bukan orang, adalah masalah
Jika proses Anda menyebabkan masalah, tidak akan
peduli berapa kali Anda mempekerjakan karyawan baru atau berapa banyak sesi
pelatihan Anda menempatkan mereka melalui. Benar proses dan kemudian melatih
orang-orang Anda pada prosedur-prosedur baru.
3. Jangan
mengobati gejala, mencari pengobatan yang
Jika Anda hanya menambal atas masalah mendasar
dalam proses, Anda tidak akan pernah mampu sepenuhnya mencapai potensi Anda.
Jika, misalnya, departemen pengiriman Anda tertinggal, Anda mungkin menemukan
bahwa itu adalah karena holdups di bidang manufaktur. Pergi untuk sumber untuk
memperbaiki masalah.
4. Setiap
karyawan bertanggung jawab untuk kualitas
Semua orang di perusahaan, dari para pekerja pada
baris untuk manajemen atas, harus menyadari bahwa mereka memiliki bagian
penting untuk bermain dalam memastikan tingkat kualitas yang tinggi dalam
produk dan layanan mereka. Setiap orang memiliki pelanggan untuk menyenangkan,
dan mereka semua harus maju dan mengambil tanggung jawab untuk mereka.
5. Kualitas
harus diukur
Sebuah sistem manajemen mutu hanya efektif bila
Anda bisa mengukur hasil. Anda perlu untuk melihat bagaimana proses
diimplementasikan dan jika itu adalah memiliki efek yang diinginkan. Ini akan
membantu Anda menetapkan tujuan Anda untuk masa depan dan memastikan bahwa
setiap departemen bekerja menuju hasil yang sama.
5. Peningkatan
kualitas harus terus menerus
Total Quality Management bukanlah sesuatu yang
dapat dilakukan sekali dan kemudian dilupakan. Ini bukan manajemen
"fase" yang akan berakhir setelah masalah telah diperbaiki. Perbaikan
nyata harus terjadi sering dan terus-menerus dalam rangka untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan loyalitas.
7. Kualitas
adalah investasi jangka panjang
Manajemen mutu bukan perbaikan cepat. Anda dapat
membeli perangkat lunak sistem manajemen mutu yang akan membantu Anda
mendapatkan sesuatu mulai, tetapi Anda harus mengerti bahwa hasil yang nyata
tidak akan terjadi segera. TQM adalah suatu investasi jangka panjang, dan
dirancang untuk membantu Anda menemukan kesuksesan jangka panjang.
Sebelum Anda mulai mencari jenis perangkat lunak
manajemen mutu, penting untuk memastikan Anda mampu menerapkan prinsip-prinsip
fundamental di seluruh perusahaan. Ini jenis gaya manajemen dapat menjadi
perubahan budaya besar dalam beberapa perusahaan, dan kadang-kadang menggeser
bisa datang dengan beberapa sakit tumbuh, tetapi jika Anda membangun di atas
dasar prinsip-prinsip kualitas, Anda akan siap untuk membuat perubahan ini dan
mulai bekerja menuju yang nyata kesuksesan jangka panjang.
TQM adalah suatu filosofi integratif manajemen
untuk terus meningkatkan kualitas produk dan proses. Hal ini digunakan di
seluruh dunia.
Fungsi TQM pada premis bahwa kualitas produk dan
proses adalah tanggung jawab semua orang yang terlibat dengan penciptaan atau
konsumsi produk atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah organisasi. Dengan kata
lain, TQM mengkapitalisasi pada keterlibatan manajemen, tenaga kerja, pemasok,
dan bahkan pelanggan, dalam rangka untuk memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan. Mengingat praktek TQM seperti yang dibahas dalam enam studi empiris,
Cua, McKone, dan Schroeder (2001) mengidentifikasi sembilan praktek TQM umum
sebagai lintas-fungsional desain produk, manajemen proses, manajemen kualitas
pemasok, informasi keterlibatan pelanggan, dan umpan balik, kepemimpinan
berkomitmen , perencanaan strategis, pelatihan lintas-fungsional, dan
keterlibatan karyawan.
BAB III
KESIMPULAN
Manajemen strategis merupakan proses
atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan
menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan
dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk
mencapai tujuan Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen
stratejik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi)
dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai
sasaran-sasaran organisasi.
Sedangkan pengertian manajemen strategis menurut Nawawi adalah
perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi
pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai
keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil),
agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam
usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang
dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada
optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran
(tujuan operasional) organsasi.
Manajemen By Objectif
(MBO) adalah suatu proses
persetujuan terhadap objektif di dalam satu organisasi sehingga manajemen dan
karyawan menyetujui objektif ini dan memahami apa posisi mereka di dalam
organisasi tersebut.
Mbo ini bersifat
demokrasi dimana dari dalam suatu organisasi jalan yang ingin dituju harus,
berdasarkan hasil yang mufakat dan harus kesetujauan dari semua angota. Disini
model ini sering di terapkan pada organisasi sosial. Pada dasarnya disini
langkah langkah nyas harus harus dibicarakan
dengan angota.
Maksut dan tujuan
diterapkan mob ini supaya dari angota semua tau apa yang sebenarnya yang dituju
dari suatu organisasi tersebut dan supaya dari angota rtersebut tau apa yang
harus di kerjakan.
Total Quality Manajemen
Total Quality
Management (TQM) atau Manajemen Mutu Menyeluruh adalah
suatu konsep manajemen yang telah dikembangkan sejak lima puluh tahun lalu dari berbagai praktek
manajemen serta usaha peningkatan dan pengembangan
produktivitas. Di masa lampau, literatur manajemen berfokus pada
fungsi-fungsi kontrol kelembagaan,
termasuk perencanaan, pengorganisasian, perekrutan staf, pemberian arahan, penugasan, strukturisasi dan penyusunan anggaran. Konsep manajemen
ini membuka jalan menuju paradigma berpikir baru yang memberi penekanan pada
kepuasan pelanggan, inovasi dan peningkatan
mutu pelayanan secara berkesinambungan. Faktor-faktor yang menyebabkan
lahirnya "perubahan paradigma"
adalah menajamnya persaingan, ketidak-puasan pelanggan terhadap mutu pelayana dan produk, pemotongan
anggaran serta krisis ekonomi. Meskipun akar TQM berasal dari model-model perusahaan dan industri, namun kini
penggunaannya telah merambah sturuktur
manajemen, baik di lembaga pemerintah maupun lembaga nirlaba.
Jadi dalam suatu
manajemen tersebut sangat perlu sekali di terapkan dan difungsikan sebagaimana
mestinya. Yangtelah di jelaskan sedikit dalam pembahasan ini sedikit. Untuk
lenih jelasnya munkin bias langsun mambaca pada halaman pembahasan
PENUTUP
Demikian penulisan makalah kali ini jika dalam penulisan makalah ini
terdapat kata kata yang kurang enak di dengar dan ada kesalahan kata dalam
penulisannya saya selaku penulis meminta maaf , jadi saya harap kan kritik dan
sarannya untuk pembelajaran penulisan kedepannya, dan saya ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam penyelesayan makalh ini tepat
pada waktunya aya ucap kan terima kasih.
Daftar pustaka
ü Drucker, Peter F., "The Practice of Management", 1954. ISBN
0-06-011095-3
ü S.M.A.R.T. defined at LearnMarketing.net
ü Crosby, Philip B. Let's Talk Quality: 96 Questions You Always
Wanted to ask Phil Crosby (1989)
ü Deming, W. Edwards. Out of the Crisis (1986)
ü Ishikawa, Kaoru. What is Total Quality Control? The Japanese Way
(1985)
ü Feigenbaum, A.V. Total Quality Control (1991)
ü Juran, J.M. Juran on Leadership for Quality: An Executive
Handbook (1989)