Goa Gong merupakan salah satu objek 
wisata andalan Kabupaten Pacitan. Gua Gong merupakan satu dari gua-gua 
yang tersembunyi di perut gunung-gunung kecil yang ada di Pacitan. Gua 
ini merupakan goa horizontal dengan panjang sekitar 256 meter. Di dalam 
goa itu terdapat stalaktit, batuan kapur berbentuk kerucut di 
langit-langit gua, dan stalagmit, batuan kapur yang berdiri tegak di 
dasar berusia ratusan tahun. Menurut beberapa peneliti dan wisatawan 
mancanegara, 
Goa Gong ini merupakan goa dengan stalaktit dan stalagmit yang paling indah di Asia Tenggara. Bisa di cek disini sebagai Bukti., search google untuk lebih jelasnya..
Dinamakan Gua Gong karena menurut cerita 
yang beredar, dari dalam gua ini sering terdengar bunyi-bunyian yang 
menyerupai suara gong. Proses ditemukannya Gua Gong sendiri terjadi 
secara tidak sengaja. Alkisah, pada suatu ketika terjadi musim kemarau 
yang berkepanjangan, sehingga di Dusun Pule terjadi kekeringan. Air 
sangat sulit untuk diperoleh. Mbah Noyo Semito dan Mbah Joyo 
berinisiatif untuk mencari air ke dalam gua yang ada di tempat itu. 
Dengan menggunakan obor yang terbuat dari daun kelapa kering yang 
diikat, mereka mecoba menelusuri lorong-lorong gua. Setelah menghabiskan
 tujuh ikat obor, mereka menemukan beberapa sendang dan mandi di 
dalamnya. Penemuan itu terjadi sekitar tahun 1930.
Lokasi :
Goa ini terletak di  desa Bomo,  
kecamatan Punung, Pacitan sekitar 30 km dari kota Pacitan, dapat dicapai
 dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Jalan yag 
berliku dan naik turun membuat para pengendara harus berhati-hati, belum
 lagi sebagian ruas jalan mengalami kerusakan ringan. Untuk
 mencapai Gua Gong, Anda dapat menggunakan dua jalur. Jalur pertama 
adalah jalur yang melalui Pracimantoro, Wonosari, Gunung Kidul. 
Sedangkan jalur yang kedua dari Kota Pacitan. Cara termudah mencapai 
Pacitan adalah lewat Solo. Dari kota itu tersedia cukup banyak bus dan 
jalannya lebar serta mulus. Jika Anda berangkat dari Surabaya, Anda 
harus berganti angkutan tiga kali. Dari Surabaya menuju Madiun, lalu 
berganti bus ke Ponorogo. Dari Ponorogo Anda naik bus kecil jurusan 
Pacitan akan tetapi sekarang secara rutin setiap hari terdapat Bis 
langsung dari Pacitan ke Surabaya dan travel-travel yang mengantarkan 
anda ber PP dari Malang, Surabaya, Solo, Jogjakarta menuju Pacitan.
Suasana :
Sampai di depan gerbang, pengunjung harus
 terlebih dahulu berjalan sekitar 100 meter. Para penjaja senter yang 
ada di gerbang maupun mulut goa akan menawarkan senter mereka agar 
disewa. Selama perjalanan dapat dinikmati pemadangan khas pegunungan 
atau mampir sebentar untuk berbelanja di warung-warung yang berderet 
sepanjang jalan menuju goa. Fasilitas yang tersedia di kawasan Gua Gong 
antara lain toko suvenir, rumah makan, tempat parkir, WC umum, dan 
musholla. Bagi wisatawan yang ingin mengetahui seluk-beluk Gua Gong 
secara detail, mereka dapat menyewa pemandu yang ada di kawasan ini. 
Namun, bagi yang tidak ingin menyewa pemandu dapat membeli buku panduan 
yang ada. Bagi Anda yang ingin menginap, Anda dapat menyewa hotel 
ataupun penginapan yang ada di Kota Pacitan.
Saat memasuki goa, mata akan lebih 
membiasakan diri dengan keadaan goa yang gelap apalagi jika tidak 
membawa senter. Namun tidak perlu kuatir saat berjalan menyusuri goa 
karena jalur yang ada sudah disemen dan terdapat besi pegangan agar 
pengunjung tidak tepelet. Semakin kedalam, pengunjung akan dibuat takjub
 dengan pemandangan-pemandangan yang luar biasa indahnya, paling tidak 
itulah yang saya rasakan. Stalagtit dan stalagmit yang ada dalam gua 
akan menghipnotis setiap mata yang memandangnya. Lampu-lampu neon yang 
berwarna-warni menambah keeksotikan goa ini. Stalagnit dan stalagmit 
diabadikan dengan diberi nama, Cello Giri, Selo Citro Cipto Agung, Cello
 Pakuan Bomo, Cello Adi Citro Buwono, Cello Bantaran Angin dan Cello 
Susuh Angin.
Di dalam Goa Gong terdapat lima sendang 
yang bernilai magis bagi yang mempercayainya. Sendang-sendang tersebut 
antara lain: Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan, Sendang Relung 
Jiwo, Sendang Kamulyan, dan Sendang Relung Nisto yang dipercaya memiliki
 nilai magis untuk menyembuhkan penyakit.
Gua Gong memiliki beberapa ruangan. Ruang
 pertama adalah ruang Sendang Bidadari yang terdapat sendang kecil 
dengan air dingin dan bersih di dalamnya. Di sebelahnya adalah ruang 
Bidadari, yang menurut cerita, di ruangan ini kadang melintas bayangan 
seorang wanita cantik yang menyerupai bidadari.
Ruang ketiga dan keempat adalah ruang 
kristal dan marmer, di mana di dalam ruangan tersebut tersimpan batu 
kristal dan marmer dengan kualitas yang mendekati sempurna. Ruangan 
kelima merupakan ruangan yang paling lapang. Di tempat ini pernah 
diadakan konser musik empat negara (Indonesia, Swiss, Inggris, dan 
Perancis) dalam rangka mempromosikan keberadaan Gua Gong ke mancanegara.
 Ruang keenam adalah ruang pertapaan, dan ruang terakhir adalah ruang 
Batu Gong. Di ruangan ini terdapat batu-batu yang apabila kita tabuh 
akan mengeluarkan bunyi seperti Gong.







 
 
 
 Posts
Posts
 
