Secara hidrologis wilayah Kabupaten Pacitan terdiri dari 5 daerah aliran sungai (DAS) yaitu DAS Grindulu, DAS Baksoko, DAS Lorog, DAS Pagotan, dan DAS Bawur. Daerah Aliran Sungai Grindulu memiliki topografi datar hingga bergunung dengan elevasi tertinggi 1.100 m di atas permukaan air laut (Gunung Gembes) dan mempunyai wilayah paling besar yaitu meliputi 9 kecamatan yaitu Kecamatan Pacitan, Kebonagung, Arjosari, Tulakan, Punung, Pringkuku, Tegalombo, Nawangan, dan Bandar. Luas DAS kurang lebih 1.500 km2 dengan panjang kurang lebih 52 km.
Dominasi penguasaan lahan tegalan oleh penduduk setempat telah berdampak pada perkembangan kondisi tanah permukaan lahan DAS Grindulu yaitu 61,29% merupakan tanah dengan solum sangat tipis dan dijumpai singkapan batuan induk litosol. Kondisi demikian mengakibatkan mudah terkikisnya lapisan top soil yang berdampak pada tingginya tingkat sedimentasi yang terjadi di DAS Grindulu. Hail perhitungan erosi secara kasar dengan memperhatikan karakteristik tanah, pola penggunaan lahan dan pengelolaan lahan serta kondisi topografi menunjukkan bahwa tingkat erosi di DAS Gridulu sangat tinggi setiap tahun paling tidak akan terangkut tanah kurang lebih 60 ton ha/tahun (maks yang dapat ditolerir 12,5 ton/ha/th).
Disamping aliran permukaan, di Kecamatan Pringkuku dan Donorojo terdapat aliran bawah permukaan (sungai bawah tanah) yang mengalir melalui sistem lorong gua atau saluran bawah tanah yang rumit, dan berkembang pada batu gamping (karst) fasies terumbu, berdasarkan penelitian yang pertarna dilakukan debit dari sumber sungai bawah tanah ini mencapai 176,70 l/det sebagaimana dijelaskan pada tabel 2.1 dan peta 2.c.
Tabel 2.1
Dominasi penguasaan lahan tegalan oleh penduduk setempat telah berdampak pada perkembangan kondisi tanah permukaan lahan DAS Grindulu yaitu 61,29% merupakan tanah dengan solum sangat tipis dan dijumpai singkapan batuan induk litosol. Kondisi demikian mengakibatkan mudah terkikisnya lapisan top soil yang berdampak pada tingginya tingkat sedimentasi yang terjadi di DAS Grindulu. Hail perhitungan erosi secara kasar dengan memperhatikan karakteristik tanah, pola penggunaan lahan dan pengelolaan lahan serta kondisi topografi menunjukkan bahwa tingkat erosi di DAS Gridulu sangat tinggi setiap tahun paling tidak akan terangkut tanah kurang lebih 60 ton ha/tahun (maks yang dapat ditolerir 12,5 ton/ha/th).
Disamping aliran permukaan, di Kecamatan Pringkuku dan Donorojo terdapat aliran bawah permukaan (sungai bawah tanah) yang mengalir melalui sistem lorong gua atau saluran bawah tanah yang rumit, dan berkembang pada batu gamping (karst) fasies terumbu, berdasarkan penelitian yang pertarna dilakukan debit dari sumber sungai bawah tanah ini mencapai 176,70 l/det sebagaimana dijelaskan pada tabel 2.1 dan peta 2.c.
Tabel 2.1
Daerah Aliran Sungai (DAS)
di Kabupaten
Pacitan
No
|
Nama DAS
|
Luas
|
Debit (m3/dtk)
|
|
1
|
Das Bengawan Solo
|
DAS Wiroko
|
21.669,27
|
-
|
2
|
|
DAS Kali Madiun
|
371.591,58
|
-
|
3
|
|
DAS Solo Hulu
|
19.412,81
|
-
|
4
|
DAS Grindulu
|
71.518,68
|
-
|
|
6
|
DAS
Baksoko
|
16.463,30
|
-
|
|
7
|
DAS
Pagotan
|
11.811,97
|
-
|
|
8
|
DAS
Lorog
|
-
|
-
|
|
9
|
DAS
Bawur
|
1.349,70
|
-
|
Sumber : BBWS, 2012
Tabel 2.c
Daftar Sungai Kabupaten
Pacitan
No
|
Nama
Sungai
|
Panjang (km)
|
Lebar
(m)
|
Kedalaman
(m)
|
|
Permukaan
|
Dasar
|
||||
1
|
Grindulu
|
70,00
|
97,00
|
64,67
|
10,78
|
2
|
Lorog
|
51,77
|
74,00
|
49,33
|
8,22
|
3
|
Baksoko
|
25,34
|
42,00
|
28,00
|
4,67
|
4
|
Pagutan
|
33,73
|
26,00
|
17,33
|
5,78
|
5
|
Bawur
|
12,27
|
24,00
|
16,00
|
5,33
|
6
|
Kebonagung
|
18,43
|
32,00
|
21,33
|
7,11
|
7
|
Asem Gandok
|
28,22
|
44,00
|
29,33
|
4,89
|
8
|
Tinatar
|
11,74
|
59,00
|
39,33
|
6,56
|
9
|
Ponggok
|
13,87
|
23,00
|
15,33
|
5,11
|
10
|
Teleng
|
5,59
|
25,00
|
16,67
|
5,56
|
11
|
Tengi
|
8,31
|
62,00
|
41,33
|
6,89
|
12
|
Cangkring
|
17,26
|
67,00
|
44,67
|
7,44
|
13
|
Pradah
|
31,17
|
35,00
|
23,33
|
3,89
|
14
|
Brungkah
|
25,41
|
65,00
|
43,33
|
7,22
|
Sumber : Dinas Bina
Marga dan Pengairan
Kabupaten
Pacitan,
2012
Peta
No comments:
Post a Comment