GEOMORFOLOGI
KALIMANTAN
Kalimantan
memiliki pulau yang datar, dikarenakan mempunyai pesisir yang rendah dan
memanjang serta dataran sungai, terutama disebelah selatan dan barat. Lebih
dari setengah pulau ini berada di ketinggian di bawah 150 m dpl dan air pasang
dapat mencapai 100 km ke arah pedalaman.Kalimantantidak memiliki pegunungan
berapi namun jajaran pegunungan utamanya semula merupakan gunung berapi.
Rangkaian pegunungan utamanya melintasi bagian tengah pulau seperti trisula
terbalik dari utara ke selatan dengan tiga mata tombak bercabang di bagian
selatan. Gunung Kinibalu diKalimantan yang tingginya 4.101 m dpl, merupakan
puncak tertinggi di Asia tenggara dan merupakan gunung tertinggi diantara
pegunungan Himalaya dan puncak Jayawijaya yang tertutup salju di Irian Jaya.
Puncak gunung lain diKalimantan yang mencapai 2.000 m hanya beberapa saja. Gunung
Kinibalu terdiri atas sumbat batu granit yang terangkat oleh tekanan vulkanik
dan masih terus bertambah tinggi.
Pengunungan
Iran (Iban) antara Kalimantan Timur dan Malaysia Timur menjulang sampai 2.160 m
di Gunung Harun (Harden), dekat perbatasan dengan Sabah.Ujung bagian barat
rangkaian pegunungan Iran tengah membentuk jajaran Kapuas Hulu di sepanjang
perbatasan Serawak denganKalimantanBarat. Menjulang di Gunung Lawit (1.767 m)
dan Gunung Cemaru (1.681 m). Dari pegunungan tengah sekitar Gunung Cemaru,
Pegunungan Muller (puncak tertingginya Gunung Liangpran (2.240 m) dan
Pegunungan Schwaner (Bukit Raya 2.278 m) melintang kebarat daya di sepanjang
perbatasanKalimantan Tengah dan Barat. Kearah tenggara melintang pengunungan
Meratusyang rendah (puncak tertingginya G. Besar 1.892 m), memisahkanKalimantan
Selatan dan timur dan memanjang ke arah selatan sepanjang pesisir. Seluruh
rangkaian pegunungan ini merupakan pegunungan sekunder dengan ketinggian
rata-rata 1.000-1.500 dan dengan puncakkadang-kadang hanya mencapai
2.000. Gunung Makita (2.987 m) yang berada dekat Longnawan dan Gunung Giho (2.550
m) di dekat Longsaan, keduanya berada di perbatasan dengan Serawak merupakan
puncak tertinggi Borneo yang berada diKalimantan, diikuti dengan Gunung Mantam
(2.467 m) di sebelah barat Tanjung Redep, Kalimantan Timur.
Kalimantandilalui
oleh sungai-sungai besar yang mengalir dari bagian tengah pulau ke
pesisir.Kalimantan memiliki tiga sungai terpanjang yang menjadi kebanggaan
Indonesia. Sungai Kapuas (1.143 km), Sungai Barito (900 km) dan Sungai Mahakam
(775 m). Sungai Kapuas mengalir dari kakiGunung Cemaru ke barat, mengaliri
sebagian besarKalimantanBarat. Sungai Barito yang besar mata airnya berasal
dari pegunungan Muller dan mengalir ke selatan dan bertemu dengan Sungai Negara
yang berasal dari Pegunungan Meratus bermuara dekat Banjarmasin. Sungai Kahayan
yang kecil tetapi memiliki sejarah yang penting juga mengaliri pesisir selatan.
Sungai Kahayan dan SungaiMahakam mengalir dari pegunungan di pedalaman ke
pesisir timur. Sejumlah sistem sungai yang berukuran besar mempunyai anak-anak
sungai yang sangat luas di daerah alirannya di pedalaman dam pantai-pantainya
di dataran rendah. Sungai Mahakam, Sungai Barito, Sungai Negara, Sungai Kapuas
dan SungaiBaram (serawak) semuanya mempunyai danau tapal kuda dan anak sungai
musiman pada dataran banjir. Di bagian selatan, anak sungai Bayan mengalir ke
Seruyan.
Walaupun di
Kalimantan terbebas dari bahaya gunung berapi, patahan atau sesar dan gempa
bumi, namun masih mungkin terjadi beberapa potensi bahaya lingkungan.
Berdasarkan kajian Banter (1993) kemungkinan sering terjadi erosi pada lereng
barat laut pegunungan Schwener dan Gunung Benturan, serta di beberapa tempat
lainnya di bagian tengan dan hulu sungai besar di Kalimantan.Erosi sabagai
akibat aberasi pantai terjadi di pantai barat, selatan dan timur.Bahaya
lingkungan lainnya adalah kebakaran hutan pada musim kemarau sebagai akibat
panas alam yang membakar batu bara yang berada di bawah hutan tropisini.Bahaya
lingkungan ini harus menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan dalam
pengaturan ruang wilayah. Pola pegunungan di Kalimantan sangat berbeda dengan
Pulau Sumatera dan Jawa. Selain itu kebanyakan pegunungan tersebut (selain di
Kalimantan Utara pada perbatasan Indonesia dan Malaysia Timur) merupakan
pegunungan tua (dari zaman Mesozoikum); karena telah mengalami denudasi berat.
Puncak pegunungan di Kalimantan rendah, dan bentuknya tumpul. Keadaan ini menyebabkan
sungai-sungai di
Kalimantan tidak begitu deras alirannya (gradien tingginya kecil), sehingga
sangat baik untuk pelayaran. Hal ini membantu bagi sistem lalulintas di daratan
bagi daerah tersebut.
Berbeda
dengan pulau pulau lain, Kalimantan tidak mempunyai gunung api aktif, kecuali
pegunungan Apokayam pada perbatasan dengan Malaysia Timur. Oleh karena itu
peremajaan tanah oleh bahan vulkanik tidak terjadi. Hal ini tampak bila tanah
di Kalimantan mulai di buka (digarap) tanahnya tidak subur (kecuali diberi
pupuk dan dijaga humusnya).
Pegunungan
di Kalimantan berpusat di tengah tengah pulau. Gunung yang tertinggi di
Kalimantan adalah Kongkemul (2053 m), yang lebih tinggi di Kalimantan Utara
(Malaysia Timur) seperti Gunung Kinibalu (4175 m), Limbakauh (2300 m), Murud
(2260 m) dan Gunung Mulu (3000 m). Batas antara Kalimantan Indonesia dengan
Malaysia Timur dan Pegunungan Kapuas Hulu dengan Pegunungan Muller terbentang
dataran rendah Kapuas yang semakin meluas ke arah pantai. Di antara Pegunungan
Muller dan Schwaner dengan Pegunungan Meratusterbentang dataran rendah sungai
sungai yang mengalir ke selatan. Akhirnya di sebelah Timur terdapat dataran
rendah Sungai Mahakam. Kondisi fisik dasar alam kalimantan sebagian beasr
berupa daerah pengunungan atau
perbukitan (39,69%), daratan (35,08%), dan sisanya dataran pantai atau pasang
surut (11,37%), dataran alluvial (12,47%) dan lain-lain (0,39%).
Pulau
Kalimantan terbagi menjadi 4 zone yang masing-masing mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda, berikut ini akan dikemukakan masing-masing karakteristik
zone.
Zone I
Kalimantan Selatan
1.Terdiri
dari daratan alluvial, daratan banjir, tanggul alam, dan back swamp.
2.Karakteristik:
Pada waktu pasang, air sungai tertekan sehingga terjadi genangan. Dataran yang
semula berupa basin diendapi oleh maretial endapan dari pegunungan di sebelah
utaranya. Kalimanta selatan banyak terdapat lapisan gambut yang sangat tebal
sehingga daerahnya sulit dikembangkan paling cocok hanya dipaiak sebagai persawahan
pasang surut.
Zona II
Kalimantan Barat
Berupa
pegunungan geantiklinyang batuannya terdiri dari batuan yang berumur
Permocarbon. Menurut Van Bemmelen, batuan ini adalah batuan yang berumur tua di
Indonesia. Batuan ini meluan hingga ke kepulauan Andalan dan sebagian dari zone
ini pada zaman es mengalami genangan oleh air laut. Di lembah-lembah sungai
zone ini sebagian besar terdiri dari hasil pelapukan granit yang berupa
feldspar dan kuarsa. Beberapa puluh sentimeter (cm) di baeah permukaan laut,
materialnya pasir kuarsa. Zone ini disebut sebagai peguningan masif yangterdapat
di daerah tertutup ataupu tertentu saja (lokal).
Zone III
Kalimantan Tengah
1.Merupakan
geantiklin yang di beberapa tempat menunjukkan aktivitas vulkanis yang tidak
aktif lagi, misalnya Pegunungan Iran.
2.Dahulu
sungai Kapuas pada zone ini terdapat endapan yang cukup tua dan disebut formasi
danau.
Zone IV
Kalimantan Timur
Terdiri dari
pegunungan antiklinal Samamuda dan geantiklin Meratus. Di depresi Mahakam
merupakan delta yang cukup perkembangannya, sebab material dan daerahnya
merupakan dangkalan dari terusan Selat Sunda dimana basementnya stabil dan
muatan sedimen yang diendapkan di beberapa tempat menyebabkan delta berkembang
baik karena dukungan dari lairan air yang lambat.
Deretan
pegunungan yang menyusun kerangka morfologi Kalimantan, yaitu:
1. Sistem
pegunungan yang memanjang dari pegunungan Kanibalu (4175m) melalui pegunungan
Iran dan Muller ke arah pegunungan Schwaner di bagian barat daya. Sistem
pegunungan ini menyusun bagian poko pulau ini, yang merupaka pangkal
percabangan ke arah timur barat. Adapun cabang yang menuju ke arah barat adalah
pegunungan Kapuas Hulu dan Plato Madi. Cabang terakhir ini dapat diikuti lebih
lanjut ke arah barat sepanjang sumbu deprise yang dipotong oleh Sungai Kapuas
berupa Anteseden, ke arah kelompok pegunungan yang menjorok ke laut seperti
Niut (1701m). Kelompok pegunungan ini pecah menjadi sejumlah puncak yang
terisolir dengan topografi pegunungan sisa. Jalur ini cembung ke arah barat lalu
melalui ujung Datuk ke arah pegunungan yang tenggelam di selat Karimata sampai
pulau Natuna.
2. Sistem
pegunungan Maratus yang membujur ke arah utara-selatan, puncak tertinggi adalah
Gunung Besar (1892). Sistem ini memanjang sebagai Kongkemal-Niapa-Mangkaliat,
di bagian tenggara kedudukannya terisolir.
Untaian
pegunungan ini terdapat di tengah, di bagian utara atau timur laut terdapat
deretan pegunungan yang lebih rapat disebut pegunungan Iban terpecah dua ke
arah selatan disebut pegunungan Meratus, ke arah barat daya bernama Muller-schwaner
pegunungan Kapuas Hulu dan Kapuas Hilir. Puncak tertinggi pulau Kalimantan
adalah Gunung Kilibalu(4101m) berada di wilayah negara bagian Sabah
MalaysiaTimur. Pncak tertinggi di Kalimantan Indonesia adalah Gunung Bukit Rya
(2278m) digugus pegunungan Schwaner, tepat ditapal batas Propinsi Kalimantan
Barat dan Kalimantan Tengah.Di antara pegunungan Kapuas Hulu-Kapuas Hilirda
pegunungan Muller-Schwaner terdapat paparan dataran rendah aliran sungai
Kapuas, yang semakin dekat dengan pesisir bertambah luas. Di antara gugus
pegunungan Muller-Schwaner terdapat paparan dataran rendah yang lebih luas
tembus ke pantai selatan Kalimantan, secara administratif turmasuk dalam
wilayah propinsi Kalimantan Tngah dan Kalimanatn Selatan daerah tersebut
dialiri sejumlah sungai besar kecil, dua diantaranya yang besarito (2344km) dan
sungai Kahayan (833km). Dialiran sungai Mahakam (Kalimantan Timur) terdapat
dataran rendah yang sempit.Secara kasar bagan pulau Kalimantan merupakan sebuah
segitiga dengan semenanjung kecil pada sisi timur laut, yaitu Semenanjung
Mangkaliat dan dua ujung yang membatasi Teluk Darvel. Pulau ini berbukit-bukit
luas dan reliefnya bergunung-gunung yang tingginya sebagian besar tidak lebih
dari 1500m.
Sebuah
sistem pegunungan yang luas dan lebar melintasi pulau ini dari pegunungan
Kanibalu (4175m), merupakan puncak tertinggi di pualau Kalimantan, melalui
pegunungan Iran dan Muller ke arah pegunungan Schwaner dengan Bukir Raja
(2278m) di bagian barat dayanya. Sistem pegunungan kompleks ini membentuk
bagian-bagian pokok dari pulau Kalimantan, yang merupakan pangkal percabangan
orografis lainnya ke arah timur dan barat, sedangkan pegunungna Meratus yang
membujur dari utara-selatan dimana puncak tertinggi sebesar (1892m), di bagian
tenggara pulau tersebut mempunyai kedudukan yang lebih terisolir. Cabang yang
terakhir dapat diikuti lebih jauh ke arah barat (pannekoek), sepanjang sumbu
depresi yang terpotong oleh sungai Kapuas yang kemungkinan berupa sungai
Anteseden ke arah kelompok pegunungan yang menjorok ke laut membentuk
distrik-distrik Cina denga puncak tertinggi adalah Gunung Niut (1203m).
Kelompok pegunungan ini terpecah menjadi sejumlah puncak-puncak yang terisolir
dan merupakan sebuah topografi aneh dari pegunungan-pegunungan sisa. Jalur ini
berbentuk cembung ke arah barat laut melalui Ujung Datuk ke arah Natuna.