Sejarah PSHT Komisariat UNIKAMA
PERSAUDARAAN SETIA HATI didirikan
oleh Ki Ngabehi Surodiwirjo pada tahun 1903, di kampung Tambak Gringsing,
Surabaya. Ki Ngabehi Surodiwirjo nama kecilnya
MAS DHAN. Beliau keturunan dari Bupati Gresik, ayahnya bernama Ki Ngabehi
Suro Miharjo mantri cacar di daerah Ngimbang Jombang.
Ki Ngabehi Surodiwirjo
membentuk persaudaraan yang berangota pencak silatnya di sebut “Djojo Gendilo”.
Pada tahun 1915 Ki Ngabehi Surodiwirjo pindah ke Madiun mengaktifkan lagi
Persaudaraan yang telah di bentuk di Surabaya. Beliau mempunyai murid-murid,
dari salah satu muridnya yang bernama Ki Hadjar Hardjo Oetomo mempunyai
pendapat perlunya suatu organisasi untuk mengatur dan menertibkan personil
maupun materi pelajaran Setia hati, untuk itu Ki Hadjar Hardjo Oetomo memohon
doa restu kepada Ki Ngabehi Surodiwirjo gurunya. Ki Ngabehi Surodiwirjo memberi
doa restu atas maksud tersebut, karena hal seperti ini adalah tugas dan
kewajiban anak muridnya sedangkan tugas beliau hanyalah “ menurunkan ilmu SH”.
Setelah mendapat ijin dari Ki Ngabehi Surodiwirjo, Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada
tahun 1922 mengembangkan ilmu SH dengan nama ” Pencak Silat Club “P.S.C).
Karena Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah
orang SH, dan ilmu yang diajarkan adalah ilmu SH pada Pencak Silat Club
(P.S.C). Dalam mengembangkan ilmu SH maka lama-kelamaan beliau merasa kurang
cocok dengan nama P.S.C , bukan SH. Kembali menghadap Ki Ngabehi Surodiwirjo
memohon untuk diperkenankan memakai nama SH dalam perguruannya. Oleh Ki Ngabehi
Surodiwirjo maksud beliau direstui, dengan pesan tidak memakai nama SH saja,
agar ada bedanya. Maka Pencak Silat Club oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo dig anti dengan nama “ Setia
Hati Muda “ (S.H.M).
Peranan Ki Hadjar Hardjo
Oetomo sebagai salah satu perintis
kemerdekaan. Ki Hadjar Hardjo Oetomo mengembangkan ilmu SH di beberapa
perguruan yang ada pada waktu itu antara lain Perguruan Taman Siswo, Perguruan
Boedi Oetomo dan lain-lain. Dalam mengajarkan ilmu SH beliau, diantaranya
adalah menamakan suatu sikap hidup ialah “ kita tidak mau menindas orang lain
dan tidak mau ditindas oleh orang lain” Pada masa pemerintah Belanda beliau di
tangkap bersama beberapa orang muridnya dan selanjutnya di buang ke Digul.
Pembuangan Ki Hadjar Hardjo Oetomo ke Digul berlangsung sampai dua kali, karena
tidak jera-jeranya beliau mengobarkan semangat perlawanan menentang penjajah. Melihat jasa-jasa Ki Hadjar Hardjo
Oetomo tersebut maka perintah Indonesia mengakui beliau sebagai pahlawan
perintis kemerdekaan.
Organisasi Setia Hati MUda
(S.H.M) dirubah lagi dengan nama “ Persaudaraan Setia Hati Terate” oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922
dan berpusat di Madiun. Madiun sebagai
pusat PSHT di dunia hingga sampai sekarang. Organisasi PSHT bersama perguruan pencak silat lain menjadi anggota
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta oleh
Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia yang menetapkan Mr.
Wongsonegoro sebagai ketua PB.IPSI.
Berdasarkan historis
perkembangan PSHT di atas sehingga anggota
PSHT yang bernama Higino C. Salsinha, SS dan Busamat, S.Pd sebagai mahasiswa
UNIKAMA angkatan 2007 pada waktu itu, memiliki ide untuk menerapkan ajaran
PSHT di Kampus UNIKAMA dengan melalui
kegitan pelatihan pencak silat PSHT dan
membentuk organisasi PSHT
komisariat UNIKAMA pada tahun 2009. Dengan adanya persamaan ide oleh kedua
alumni UNIKAMA tersebut untuk mengatur dan menertibkan anggota dan mengembangkan ajaran PSHT yang berbasis
persaudaraan di kalangan akademi, kampus Universitas Kanjuruhan yang
multikultural.
Dalam mengadakan pelatihan
tersebut mendapat respon positif dari
lembaga UNIKAMA sehingga telah memilih
salah satu anggota PSHT komisariat UNIKAMA
bernama Ainul yakin mahasiswa FKIP/BK UNIKAMA angkatan 2009, dalam
mengikuti event untuk pertama kali di Surabaya pada tahun 2011, serta ada pula
respon positif oleh beberapa orang mahasiswa yang ingin bergabung dalam
kegiatan pelatihan. Selama dalam masa penilaiannya keberadaaan komisariat PSHT di UNIKAMA, maka dari itu anggota dan pengurus PSHT
berupaya terus menjalankan kegiatan selayak Unit kegiatan Mahasiswa lainnya
dengan menunjuk atlit Dedi Irawan mahasiswa FKIP/Geografi UNIKAMA angkatan 2011 mengikuti pertandingan pencak
silat antar penguruan tinggi tingkat regional di Universitas Brawijaya Malang untuk event yang kedua. Atlit
tersebut sebagai delegasi UNIKAMA untuk
menbawa nama harum almamater dan kewibawaan kampus tercinta UNIKAMA. Usaha
keras yang di lanjutkan lagi oleh Dedi Irawan dan Ana mahasiswa FKIP/PGSD, serta
seluruh pengurus Komisariat Persaudaraan Setia Hati Terate UNIKAMA, dengan
penuh harapan PSHT menjadi Unit Aktifitas mahasiswa yang legal di kampus
multikultural ini. Usaha keras yang dilakukan telah terealisasi karena mendapat tanggapan
baik oleh pajabat struktural UNIKAMA sehingga kegiatan pelatihan PSHT ini mendapat
SK Rektor dengan nomor…......................... di akui bahwa PSHT menjadi
salah satu Unit Kegiatan mahasisawa resmi di UNIKAMA.