Dalam memperingati tahun baru 1 muharam 1435 H Universitas Kanjuruhan Malang menggelar pagelaran Seri Budaya Kuda Lumping yang berlangsung dengan Meriah, Seni kuda lumping dari Kecamatan Tumpang ini di datangkan langsung oleh pihak Kemahasiswaan Universitas Kanjuruhan Malang.
Melihat dari Kampus Multikultural pagelaran Seni Budaya asli malang ini turut mewarnai kampus Multikultural tersebut dengan penyaji seni sebagian di tunjukan oleh mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang.
Ratusan penonton memadati halaman gedung Universitas Kanjuruhan Malang untuk menyaksikan Seni Rakyat Kuda Lumping. Jika mendengar kuda lumping di malang pastinya tidak asing lagi dengan kesenian tersebut tetapi di sini yang unik adalah kolaborasi seni kuda lumping dengan Reog Ponorogo yang menambah keunikan dari seni tradisi malang ini.
Antusias penonton yang mayoritas Mahasiswa dari luar pulau ini terkagum dengan seni budaya malang sehingga untuk menyaksikan seni budaya tersebut mahasiswa beserta masyarakat sekitar berduyun-duyun akan melihat keindahan seni budaya yang di tampilkan oleh Crew Seni Budaya Kuda Maruto.
Yang membuat heran Para penonton adalah seni yang di tampilkan selain kuda Lumping dengan di tambah Tarian Reog Ponorogo dan yang paling mengejutkan itu adalah music Seni budaya tersebut menggunakan khas musik Kuda lumping malang. Ternyata yang membuat penonton tertarik dengan Seni budaya Kuda Maruto ini adalah kolaborasinya yang menggabungkan kedua seni Budaya kuda lumping maruto dan Reog Ponorogo menjadi sebuah Karya seni di Universitas Kanjuruhan beda dengan yang lainnya.
Melihat dari Kampus Multikultural pagelaran Seni Budaya asli malang ini turut mewarnai kampus Multikultural tersebut dengan penyaji seni sebagian di tunjukan oleh mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang.
Ratusan penonton memadati halaman gedung Universitas Kanjuruhan Malang untuk menyaksikan Seni Rakyat Kuda Lumping. Jika mendengar kuda lumping di malang pastinya tidak asing lagi dengan kesenian tersebut tetapi di sini yang unik adalah kolaborasi seni kuda lumping dengan Reog Ponorogo yang menambah keunikan dari seni tradisi malang ini.
Antusias penonton yang mayoritas Mahasiswa dari luar pulau ini terkagum dengan seni budaya malang sehingga untuk menyaksikan seni budaya tersebut mahasiswa beserta masyarakat sekitar berduyun-duyun akan melihat keindahan seni budaya yang di tampilkan oleh Crew Seni Budaya Kuda Maruto.
Yang membuat heran Para penonton adalah seni yang di tampilkan selain kuda Lumping dengan di tambah Tarian Reog Ponorogo dan yang paling mengejutkan itu adalah music Seni budaya tersebut menggunakan khas musik Kuda lumping malang. Ternyata yang membuat penonton tertarik dengan Seni budaya Kuda Maruto ini adalah kolaborasinya yang menggabungkan kedua seni Budaya kuda lumping maruto dan Reog Ponorogo menjadi sebuah Karya seni di Universitas Kanjuruhan beda dengan yang lainnya.
iya sama-sama
ReplyDeletennbmbn
ReplyDeleteTES
ReplyDelete