Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan bentuk fisik tanah yang terjadi
akibat peralihan dari partikel primer ( pasir, debu, liat ) menjadi partikel
sekunder yang terbentuk akibat bahan organik dan mineral lain.
Gumpalan-gumpalan kecil (struktur tanah) ini mempunyai bentuk, ukuran, dan
kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda.
Struktur tanah dikelompokkan dalam 6 bentuk. Keenam bentuk tersebut adalah:
Struktur tanah dikelompokkan dalam 6 bentuk. Keenam bentuk tersebut adalah:
(1) Granular, yaitu struktur tanah yang berbentuk granul, bulat dan porous, struktur ini terdapat pada horison A.
(2) Gumpal (blocky), yaitu struktur tanah yang berbentuk gumpal membuat dan gumpal bersudut, bentuknya menyerupai kubus dengan sudut-sudut membulat untuk gumpal membulat dan bersudut tajam untuk gumpal bersudut, dengan sumbu horisontal setara dengan sumbu vertikal, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim basah.
(3) Prisma (prismatic), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih besar daripada sumbu horizontal dengan bagian atasnya rata, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim kering.
(4) Tiang (columnar), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih besar daripada sumbu horizontal dengan bagian atasnya membuloat, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim kering.
(5) Lempeng (platy), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertikal lebih kecil daripada sumbu horizontal, struktur ini ditemukan di horison A2 atau pada lapisan padas liat.
(6) Remah
(single grain), yaitu struktur tanah dengan bentuk bulat dan sangat porous,
struktur ini terdapat pada horizon A.
Cara Pengamatan
Tahapan pengamatan penampang tanah:
1. Lakukan orientasi pada seluruh penampang tanah dan perhatikan adanya
perbedaan
perbedaan sifat tanah dalam setiap lapisan tanah.
2. Gunakan pisau ditangan kanan untuk menusuknusuk atau mencukil-cukil
dinding
penampang yang akan dideskripsi, untuk mengetahui perbedaan kekerasan
atau
kepadatan dari keseluruhan penampang. Sementara itu dengan tangan kiri
untuk
merasakan perbedaan tekstur dengan meremasremas tanahnya.
3. Tarik batas berdasarkan perbedaan-perbedaan yang dirasakan dan
dilihat. Jika warna
dan tekstur sama, maka perbedaan struktur, konsistensi,dan kandungan
bahan kasar
digunakan sebagai dasar penarikan batas lapisan.
4. Pasang meteran, sehingga bisa diketahui kedalaman dan ketebalan tiap
lapisan dan
diberi nomor.
5. Selanjutnya dilakukan deskripsi dan pencatatan hasil deskripsi antara
lain:
- Tiap lapisan/Horizon ditentukan kedalaman dan ketebalannya, diberi
nomor.
- Tiap batas lapisan/Horizon ditentukan kejelasan dan topografinya.
- Tiap lapisan/Horizon berturut-turut dari atas ke bawah ditentukan
sekaligus warna,
tekstur, struktur, konsistensi dan karatannya. Warna matriks ditentukan
berdasarkan
satuan-satuan dalam buku standar warna Munsell Soil Color
Chart, misalnya 10YR
3/1.
- Tekstur ditentukan berdasarkan kelas tekstur 12 fraksi, misalnya: pasir
(sand), pasir
berlempung (loamy sand), liat (clay), liat berdebu (silty clay).
- Struksur tanah yang diamati meliputi bentuk, ukuran, dan tingkat perkembangan.
- Konsistensi ditentukan berdasarkan keadaan basah, lembab atau kering.
- Dari keterangan-keterangan tersebut dapat diisi simbol dari tiap
lapisan/ Horizon.
Warna Tanah
Warna tanah merupakan ciri tanah paling mudah ditentukan di lapangan.
Warna
mencerminkan beberapa sifat tanah tertentu. Kandungan bahan organik
tinggi
menimbulkan warna gelap. Tanah dengan drainase jelek atau sering jenuh
air berwarna
kelabu. Tanah yang mengalami dehidratasi senyawaan besi berwarna merah.
Tekstur tanah
Tekstur adalah perbandingan fraksi pasir, debu, dan liat dalam massa
tanah yang
ditentukan di laboratorium.
Struktur
Struktur adalah suatu unit yang tersusun dari butiran primer dan
membentuk suatu
gumpalan/agregat alami secara tertentu dan dibatasi oleh suatu
bidang-bidang kohesi dari
unit tersebut yang lebih besar dari adhesi antar unit. Istilah struktur
tanah digunakan
untuk tubuh tanah yang umumnya terikat oleh bidang-bidang/zona lemah
secara
berulang-ulang, bukan disebabkan oleh perbedaan komposisi bahan
pembentuknya.
Beberapa tanah tidak mempunyai struktur dan tidak ada satuan struktur
yang bisa dilihat
di lapangan, dan beberapa tanah mempunyai struktur yang sederhana.
Cara menentukan struktur ialah dengan mengambil sebongkah tanah dari
suatu bagian
Horizon/lapisan sebesar 10 cm5, kemudian dipecah
dengan cara menekan dengan jari
sehingga bongkahan tanah tersebut akan terpecah-pecah secara alami.
Pecahan gumpalan
tanah tersebut menjadi agregat atau gabungan agregat. Dari agregat
ditentukan bentuk,
ukuran, dan tingkat perkembangannya.
Konsistensi
Konsistensi adalah tingkat kohesi/adhesi massa tanah, ditentukan dengan
cara menekan,
meremas, memijit atau memirid dengan tangan. Menentukan konsistensi tanah
di
lapangan dilakukan pada tiga keadaan, yakni keadaan kering, lembap, dan
basah.
Horizon
Horizon adalah
lapisan tanah yang telah berkembang dan hampir sejajar dengan
permukaan tanah,
terbentuk karena proses pembentukan tanah. Sedangkan lapisan tanah
yang tidak atau
belum mengalami proses pembentukan tanah (pedogeniesis) tidak sebagai
Horizon, tetapi
sebagai lapisan tanah