PROFIL
TANAH
Ilmu
Tanah adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk atau sifat-sifat tanah. Adapun
Geografi Tanah adalah ilmu yang mempelajari tentang tanah, seperti sifat, genesis,
penyebaran, dan penerapannya terhadap kehidupan manusia.
Profil
tanah adalah penampang melintang (vertikal) tanah yang terdiri atas lapisan
tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Adapun solum tanah adalah bagian dari
profil tanah yang terbentuk sebagai akibat proses pembentukan tanah.
Tanah berperan penting
bagi kehidupan manusia, karena:
- Digunakan untuk tempat tinggal dan tempat melakukan kegiatan manusia,
- Sebagai tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi manusia, dan
- Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna bagi manusia.
Tanah mempunyai
penyebaran ke arah vertikal dan ke arah horizontal. Penyebaran ke arah vertikal
dari permukaan sampai pada batuan induk (bedrock), sedangkan penyebaran ke arah
horizontal kurang sejajar dengan permukaan bumi.
|
|
HORISON TANAH
Horizon-horizon yang
menyusun profil tanah dari atas ke bawah adalah horizon O, A, B, C, dan D atau
R (bed rock). Adapun horizon yang menyusun solum tanah hanya terdiri atas horizon
A dan B.
BAGIAN-BAGIAN HORISON
- Horizon O = Horizon ini dapat ditemukan pada tanah-tanah hutan yang belum terganggu. Horizon O merupakan horizon organik yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral.
- Horizon A = Horizon ini terdiri atas campuran bahan organik dan bahan mineral. Horizon A merupakan horizon yang mengalami penyucian.
- Horizon B = = Horizon B terbentuk dari adanya proses penimbunan (iluviasi) dari bahan-bahan yang tercuci dari horizon A.
- Horizon C = Horizon C tersusun atas bahan induk yang sudah mengalami sedikit pelapukan dan bersifat tidak subur.
- Horizon D atau R = Horizon D atau R tersusun atas batuan keras yang belum terla pukan. Horizon D atau R disebut juga batuan induk atau batuan dasar.
·
Batas Peralihan Horison
Batas peralihan horison pada
profil tanah terlihat secara visual dalam beberapa kategori, yaitu:
1. batas horison dikategorikan nyata apabila
peralihan kurang dari 2,5 cm,
2. batas
horison dikategorikan jelas apabila peralihan terjadi dengan jarak berkisar antara
2,5 cm sampai 6,5 cm,
3. batas horison dikategorikan berangsur apabila
peralihan terjadi dengan jarak berkisar antara 6,5 cm sampai 12,5 cm, dan
4. batas
horison dikategorikan baur apabila peralihan terjadi dengan jarak lebih dari
12,5 cm.
·
Bentuk Topografi Batas Horison
Bentuk topografi dari batas harison dalam profil tanah yang terlihat secara visual dibagi dalam 4 kategori, yaitu: (1) bentuk topografi datar, (2) berombak, (3) tidak teratur, dan (4) terputus.
Bentuk topografi dari batas harison dalam profil tanah yang terlihat secara visual dibagi dalam 4 kategori, yaitu: (1) bentuk topografi datar, (2) berombak, (3) tidak teratur, dan (4) terputus.
|
Batas horison yang
nyata terjadi pada peralihan dari horison A ke horison B, dan batas horison
yang jelas terjadi pada peralihan antara horison B ke horison C. Kedua batas
tersebut bertopografi datar.
Bentuk topografi
bergelombang dari batas horison yang terjadi antara horison B dengan horison C
dalam sistem tanah.
A. LAPISAN TANAH
·
Lapisan
atas = Tanah lapisan atas berwarna gelap dan
kehitam-hitaman, tebalnya antara 10-30 cm. Lapisan ini merupakan tersubur,
karena adanya bunga tanah atau humus.
·
Lapisan
tengah = Tanah lapisan tengah warnanya lebih cerah dan
lebih padat dari pada tanah lapisan atas. Lapisan ini tebalnya antara 50-60 cm,
lebih tebal dari tanah lapisan atas, sering disebut tanah cadas atau tanah
keras. Tanah ini biasanya ditumbuhi tanaman berumur panjang dan berakar
tunggang dalam dan panjang agar mencapai lapisan tanah.
·
Lapisan
batuan induk = Batuan induk merupakan batuan asal
dari tanah. lapisan ini warnanya kemerah-merahan atau kelabu keputih-putihan.
Lapisan ini dapat dipecah dan diubah dengan mudah, tetapi sulit ditembus akar.
Semakin kedalam lapisan ini merupakan batuan pejal yang belum mengalami proses
pemecahan. Pada lapisan ini tumbuhan jarang bisa hidup.
B. TEKSTUR TANAH
Tektur
tanah menunjukkan kasar halusnya butiran tanah. Berdasarkan perbandingan
banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat di dalam tanah terdapat dua belas
kelas tekstur tanah, yaitu sebagai berikut.
1. Pasir,
2. Pasir
berlempung,
3. Lempung
berpasir,
4. Lempung,
5. Lempung
berdebu,
6. Debu,
7. Lempung liat,
8. Lempung
liat berpasir,
9. Lempung liat berdebu,
10. Liat
berpasir,
11. Liat
berdebu,
12. Liat.
UKURAN
PARTIKEL TANAH
Nama Partikel
|
Ukuran
Partikel Tanah
|
|
(milimeter)
|
(mikron)
|
|
Kerikil
(Gravel)
|
>2,0
|
>2000
|
Pasir Kasar
|
0,2 – 2,0
|
200 – 2000
|
Pasir Halus
|
0,02 – 0,2
|
20 – 200
|
Debu (Silt)
|
0,002 – 0,02
|
2 – 20
|
Liat (Clay)
|
>0,002
|
>2,0
|
C. PERMEABILITAS
TANAH
Permeabilitas
tanah yaitu cepat atau lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori-pori
tanah, baik ke arah horizontal maupun vertikal. Cepat atau lambatnya perembesan
air ditentukan oleh tekstur tanah. Semakin kasar tekstur tanah, semakin cepat
perembesan airnya.
D. SOLUM
TANAH
Solum
tanah yaitu menunjukkan berapa tebal tanah diukur dari permukaan sampai ke
batuan induk bumi. Lahan yang baik adalah lahan yang mempunyai solum tanah yang
dalam. Daerah dengan solum tanah yang dalam mempunyai drainase yang baik,
tekstur yang halus, kemiringan lereng 1-2%, tingkat erosi rendah, dan dapat
diusahakan secara intensif tanpa bahaya.
Daerah
dengan solum tanah yang dangkal mempunyai drainase yang buruk, tekstur tanah
sangat halus atau kasar, berlereng curam, tingkat erosi tinggi, dan jika diusahakan
kurang baik karena banyak hambatan.
Kegunaan Profil Tanah
Pemahaman yang mendalam mengenai profil tanah akan membantu dalam pemanfaatan berikut:
Pemahaman yang mendalam mengenai profil tanah akan membantu dalam pemanfaatan berikut:
1)
Mengetahui kedalaman lapisan olah tanah
(top soil), lapisan dalam tanah (sub soil) dan solum tanah, sehingga membantu
dalam menetapkan jenis tanaman yang sesuai untuk ditanam pada tanah tersebut.
Tanah dengan kedalaman lapisan olah berkisar 20 cm sesuai untuk ditanaman
tanaman padi, kedelai, kacang tanah dan jagung, tetapi tidak sesuai untuk
ditanaman dengan tanaman perkebunan yang berakar dalam. Begitu juga sebaliknya.
2)
Kelengkapan atau differensiasi
horison-horison pada profil yang mencirikan tingkat perkembangan tanah dan umur
tanah.
3)
Warna tanah yang menunjukkan kondisi
aerob (warna terang) atau anaerob (berwarna kelabu) dan tngginya kadar kadungan
bahan organik tanah (berwarna hitam/gelap), sehingga diketahui tingkat
kesuburan tanah.