Geografi adalah ilmu yang sudah menjadi salah satu bidang study yang sangat penting bagi pembangunan bangsa. Geografi pada umumnya sudah menjadi salah satu bidang yang di ujikan dalam UN sehingga bagi mahasiswa yang mengambil bidang study geografi cukup antusias dan sangat di minati.
Geografi bukan pendidikan yang mudah kita nalar dengan mata saja tetapi butuh penerapan di lapangan sehingga terkadang mahasiswa geografi yang menjalani tugas akhir sangat kesulitan dengan skripsinya.
Dini tempatnya kumpulan contoh skripsi yang bisa anda dapat dengan mudah sebagai referensi anda dalam mengerjakan skripsi, Langsung saja ke cuplikannya.
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII
MTs N 1 MATARAM DENGAN PENERAPAN
PEMBELAJARAN INDIVIDUAL PADA MATA
PELAJARAN IPS TERPADU
TAHUN AJARAN 2010/2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 14
Tahun 2005 diamanatkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Strategi
pengembangan pendidikan nasional diarahkan pada 4 sasaran pokok yaitu:
peningkatan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu pendidikan,
relevansi dan efisiensi pendidikan. Dari ke empat sasaran tersebut masalah
peningkatan mutu pendidikan adalah masalah yang perlu mendapat prioritas bagi
penyelenggaraan pendidikan. Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan
kualitas pendidikan adalah dengan cara melakukan inovasi dalam pembelajaran.
Selama ini guru
mengalami banyak kendala dalam pelajaran IPS Terpadu salah satu faktornya
adalah pembelajaran yang digunakan oleh guru masih dominan menggunakan
pembelajaran klasikal. Padahal hakikatnya dalam setiap siswa berbeda secara
individu baik dalam prestasi belajarnya maupun kemampuan potensialnya. Menurut
(Djamarah, 2010:1), bahwa paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak
didik yang satu dengan yang lainnya
yaitu aspek intelektual, psikologis dan biologis. Perbedaan tersebut
berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa, karenanya perbedaan individu
perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. Perbedaan anak didik
secara individu tersebut memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi
pembelajaran harus memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individu.
Salah satu bentuk pemikiran untuk menangani persoalan tersebut adalah prinsip
pendekatan individualisasi. Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat
penting bagi kepentingan pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan
pendekatan individual ini. Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan
kegunaan pendekatan individual, sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya
selalu melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di kelas. (Djamarah,
2010:55). Prinsip pendekatan individual tertuang dalam suatu pembelajaran
individual yang mempunyai arti penting bagi kepentingan pengajaran.
Pembelajaran secara individual adalah kegiatan mengajar guru
yang menitikberatkan pada bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing
individu, guru membantu siswa menghadapi kesukaran. Dari gambaran di atas,
jelas dibutuhkan sistem pembelajaran IPS terpadu yang mampu meningkatkan
prestasi belajar siswa juga memperhatikan perkembangan tingkah laku dan
perbedaan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang
memungkinkan adalah dengan mengembangkan pembelajaran melalui pembelajaran
individual.
Aktivitas siswa merupakan bentuk respon terhadap pendekatan
belajar mengajar yang diterapkan oleh guru atau pendidik, misalnya guru
berperan sebagai pemberi dorongan, motivasi, menggugah inisiatif dan inspirasi
yang sangat diperlukan siswa untuk menemukan dan memecahkan masalah dengan
kemampuan sendiri didukung oleh sarana dan prasarana yang telah disediakan
sekolah untuk menunjang aktivitas belajar dan pembelajaran.
Motivasi belajar pada dasarnya ada di dalam diri siswa.
Dalam kerangka pendidikan formal, motivasi belajar tersebut ada dalam jaringan
rekayasa pedagogis guru. Dengan tindakan pembuatan persiapan mengajar,
pelaksanaan belajar mengajar, maka guru menguatkan motivasi belajar siswa.
Sebaliknya, dilihat dari segi emansipasi kemandirian siswa, motivasi belajar
semakin meningkat pada tercapainya hasil belajar. Motivasi belajar merupakan
segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi
fisiologis dan kematangan psikologis siswa. (Dimyati, 2009 : 97)
Berdasarkan pengamatan langsung di MTs N 1 Mataram pada saat
melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) bahwa sebagian siswa-siswi kelas
VIII MTsN 1 Mataram Tahun Ajaran 2010/2011 kurang mengerti dalam menyelesaikan
soal-soal dalam mata pelajaran IPS Terpadu. Sebagai tindak lanjut peneliti
tertarik untuk memberikan tindakan melalui penerapan pembelajaran individual
pada siswa kelas VIII3 karena prestasi belajar siswa kelas tersebut
lebih rendah dibanding kelas-kelas lain. Hal ini berdasarkan hasil
observasi peneliti melalui wawancara langsung dengan guru mata pelajaran IPS
Terpadu kelas VIII MTsN 1 Mataram Tahun Ajaran 2010/2011. Serta akan diterapkan
pada pokok materi Penyimpangan sosial yang oleh peneliti pokok materi ini
dianggap lebih mudah diserap oleh siswa dan diharapkan nantinya dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan mengambil judul penelitian “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa Kelas VIII MTsN 1 Mataram Dengan Penerapan Pembelajaran Individual Pada
Mata Pelajaran IPS Terpadu Tahun Ajaran 2010/2011”.
Untuk mendapatkan contoh skripsi selengkapnya versi Doc./Microsoft Word silahkan
No comments:
Post a Comment