Pariwisata merupakan bagian dari sektor ekonomi yang sangat penting bagi
suatu negara termasuk Indonesia. Di Indonesia, pada tahun 2009
pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah
komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Kekayaan alam
dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia.
Mengingat pentingnya kedua komponen tersebut, sudah seharusnya komponen
tersebut dijaga dan dipelihara kelestariannya.
Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis, 17.508 pulau yang 6.000
diantaranya tidak dihuni, serta garis pantai terpanjang ketiga di dunia
setelah Kanada dan Uni Eropa. Indonesia juga merupakan negara kepulauan
terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia. Beberapa tempat wisata
sudah sangat terkenal di mancanegara seperti Bali dengan pantainya yang
cantik dan eksotis, taman bawah laut Bunaken di Manado yang terkenal
keindahan bawah lautnya, beberapa taman nasional di sumatera, Lombok
dengan pantainya yang indah, merupakan beberapa contoh wisata alam di
Indonesia.
Terumbu karang dan ikan di Raja Ampat |
Indonesia memiliki kawasan terumbu karang terkaya di dunia dengan lebih
dari 18% terumbu karang dunia, serta lebih dari 3.000 spesies ikan, 590
karang batu, 2.500 jenis moluska, dan 1.500 jenis udang-udangan.
Kekayaan Biota laut tersebut menciptakan sekitar 600 titik selam yang
tersebar dari sabang sampai merauke. Raja Ampat di Papua Barat adalah
taman laut terbesar di Indonesia yang memiliki beraneka ragam biota laut
dan dikenal sebagai lokasi selam scuba yang baik karena memiliki daya
pandang yang mencapai 30 meter pada siang hari. Terdapat 50 taman
nasional di Indonesia, 6 diantaranya termasuk dalam Situs Warisan Dunia
UNESCO. Dan Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi dan 130
diantaranya termasuk gunung berapi aktif.
Berdasarkan data sensus 2010, Indonesia terdiri dari 1.128 suku bangsa.
Bisa dibayangkan dengan jumlah suku bangsa sebanyak itu dan keberagaman
suku bangsa tersebut tentu saja mengakibatkan keberagamam hasil budaya
seperti jenis tarian, alat musik, dan adat istiadat di Indonesia. Bahkan
beberapa tahun belakangan di beberapa kota di Pulau Jawa mulai
mengembangkan konsep karnaval fesyen, yang memadukan berbagai macam
bentuk seni ke dalam bentuk dunia fesyen dan mulai rutin diadakan setiap
tahun. Belum lagi berbagai tujuan wisata sejarah mulai dari sejarah
masa peradaban hindu-bunddha hingga masa keemasan peninggalan kerajaan
islam di Indonesia. Kesemuanya itu merupakan sumber kekayaan alam dan
budaya yang patut kita syukuri, karena selain jumlahnya yang sangat
banyak dan beragam beberapa kekayaan alam bahkan hanya ada di Indonesia.
MEMBANGUN KEARIFAN LOKAL PARIWISATA INDONESIA
Permasalahan pengembangan dan promosi pariwisata, baik di tingkat
nasional maupun di tingkat daerah semakin penting untuk mendukung
pembangunan nasional. Demikian juga kekayaan alam dan budaya yang
dimiliki Indonesia perlu mendapat perlindungan serta membutuhkan upaya
pelestarian agar dapat menjadi daya tarik wisata, yang pada akhirnya
dapat menarik jumlah kunjungan wisata baik domestik maupun mancanegara.
Klaim Malaysia terhadap budaya asli Indonesia, menunjukkan betapa
lemahnya pengelolaan dan perlindungan kekayaan wisata Indonesia. Padahal
bila kekayaan budaya di kelola dengan baik, sektor pariwisata dapat
menjadi bagian dari sektor ekonomi yang mendatangkan devisa paling
banyak untuk negara, dengan asumsi bahwa Indonesia memiliki kekayaan
alam dan budaya yang luar biasa banyak dan beraneka ragam jenisnya.
Diakui atau tidak, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah
meningkatkan aliran modal, investasi, barang dan jasa dari suatu negara
ke negara lain, terutama dari negara maju ke negara-negara berkembang
pada umumnya. Gempuran globalisasi dunia dalam setiap aspek kehidupan
jika tidak segera di antisipasi akan banyak menimbulkan implikasi yang
merugikan bagi bangsa Indonesia, apalagi jika memiliki pertahanan yang
lemah maka akan semakin tertimbunlah Indonesia di bawah arus pusaran
modernisasi dunia.
Budaya dan kearifan lokal menjadi salah satu pilihan strategi budaya
untuk meminimalisir dampak globalisasi dan bahkan seharusnya menjadi Counter Culture
dominasi budaya massa yang dikuasai oleh negara-negara maju dan
berpengaruh besar terhadap pola pikir serta budaya masyarakat di
negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Daya tarik unsur-unsur
budaya dan kearifan lokal sebagai dasar pengembangan budaya dalam era
global ini berdasarkan alasan sebagai berikut :
- Dari segi perspektif strategi kebudayaan, meningkatnya pengaruh globalisasi telah mereduksi nilai-nilai budaya nasional. Khasanah budaya lokal dapat menjadi sumber kearifan lokal, sebagai salah satu sumber sikap kritis terhadap globalisasi. Munculnya kecenderungan baru gaya hidup yang berakar pada seni tradisi merupakan indikasi positif bangkitnya nilai-nilai lokal dalam kehidupan masyarakat.
- Dari segi perspektif desentralisasi atau otonomi daerah, maka daerah dapat menggali dan mengembangkan budaya lokal sebagai modal sosial dan budaya pembangunan masyarakat setempat. Namun hendaknya perkembangan daerah sebagai destinasi wisata tidak terlalu mengubah keaslian obyek wisata dan perilaku manusia didalamnya.
Potensi budaya dan kearifan lokal dalam bidang pariwisata masih tinggi,
bahkan menjadi kecenderungan potensi wisata di masa depan. Oleh karena
itu perlu digagas pola pengembangan wisata yang berbasis budaya dan
kearifan lokal sebagai daya tarik wisata yang lebih estetis (edipeni)
dan etis (adiluhung).
Penyediaan sarana dan prasarana seperti transportasi, penginapan,
termasuk berbagai infrastruktur di dalamnya, hendaknya jangan sampai
merusak eksotisme alam dan manusia yang hidup di dalamnya. Pengembangan
pariwisata di suatu daerah harus memberikan jaminan rasa aman bagi
pendatang atau wisatawan yang berkunjung sehingga mereka dapat
menyaksikan suatu perpaduan wisata dimana masyarakat, beserta cipta,
rasa, dan karsanya merupakan obyek wisata yang menarik dan eksotis.
Apalagi di tambah dengan keramahtamahan penduduk, berpadu dengan alam
nan indah serta kehidupan masyarakat ketika berinteraksi dengan alam dan
simbol keagamaannya sesungguhnya mempunyai potensi wisata yang mampu
memikat dan mampu menawan hati wisatawan, karena harmoni tersebut akan
melahirkan aliran sensasi suatu kebahagiaan yang mampu ditularkan pada
yang melihatnya.
"TASTE BEAUTIFUL INDONESIA"
Indonesia adalah negara yang di anugrahi keberuntungan, karena selain
memiliki kekayaan alam yang tidak ternilai juga memiliki latar budaya
yang luar biasa hebat dengan keaneka ragamannya. Semua itu merupakan
potensi besar dalam pengembangan industri pariwisata di Indonesia.
Namun, untuk membangun pariwisata diperlukan konsep atau peta wisata
yang seimbang, di mana potensi bisnis yang dihasilkan di suatu industri
pariwisata tidak merusak tatanan asli obyek wisata tersebut. Untuk
membangun konsep tersebut diperlukan kearifan lokal dari para pelaku
dalam industri pariwisata tersebut.
"Taste Beautiful Indonesia," dapat merupakan slogan yang
menunjukkan betapa indahnya alam dan budaya Indonesia sehingga setiap
orang akan berlomba-lomba untuk merasakan keindahan tersebut. Suatu
kenyataan yang tidak dapat kita pungkiri bahwa manusia akan selalu rindu
untuk kembali pada basic pada kehidupannya, meskipun dalam kehidupannya telah dikelilingi kecanggihan dan modernisasi kehidupan masa kini.
Ritual upacara Kasodo, masyarakat Tengger di Bromo |
Indahnya harmonisasi kehidupan lokal antara masyarakat dan alam
sekitarnya sesungguhnya merupakan sumber potensi wisata yang sangat
potensial dan mampu mengikat setiap orang yang mengunjunginya. Oleh
karena itu, perlu dirumuskan suatu konsep wisata yang menampilan wajah
Indonesia yang sebenarnya, karena dengan kekayaan alam dan budaya yang
kita miliki, kita tidak perlu menjadi orang lain dan cukup menjadi diri
sendiri atau be your self. Karena Indonesia adalah Indonesia, dan bukan negara lain.
Untuk mendukung kemajuan industri pariwisata, diperlukan suatu konsep
yang mampu mengakomodir semua elemen penting dalam industri pariwisata.
Selain itu diperlukan kesiapan para pelaku industri pariwisata termasuk
didalamnya pemerintah, masyarakat, dan para pelaku industri tersebut.
- Dengan kekayaan alam dan keberagaman budayanya, Indonesia harus mampu menjadikannya sebagai sumber pariwisata yang potensial dan mampu menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya.
- Dengan membangun kearifan lokal, industri pariwisata Indonesia harus mampu membuat suatu kemasan wisata yang tidak merusak alam dan tatanan masyarakat yang berada didalamnya, sebaliknya menjadikannya sebagai satu kemasan wisata.
- Dengan membangun industri pariwisata yang seimbang, maka akan menciptakan harmonisasi yang pada akhirnya akan menjadikan Indonesia sebagai tujuan pariwisata dunia, dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia.
- Pariwisata yang tercipta dari kearifan budaya lokal Indonesia akan melahirkan dan memperkuat identitas Indonesia dalam bersaing dengan industri pariwisata negara lain.
Dengan terciptanya harmonisasi dalam industri pariwisata, wisatawan yang
berkunjung ke Indonesia bukan hanya datang untuk menikmati keindahan
alam Indonesia, namun juga merasakan denyut nadi kehidupan masyarakat
Indonesia dalam berinteraksi dengan alam dan simbol-simbol budaya
termasuk adat istiadat yang mengikat kehidupannya. Budaya lokal
masyarakat Indonesia merupakan pasar potensial bagi industri pariwisata,
dalam batas-batas tertentu yang tidak merusak dan menganggu
keberlangsungan sebagai ekosistem budaya Indonesia. Jadi jika ingin merasakan indahnya alam Indonesia, maka datanglah ke Indonesia (Taste Beautiful Indonesia).
Dalam rangka menuju Komunitas ASEAN 2015, maka diperlukan suatu
identitas kuat yang masing-masing harus dimiliki negara-negara ASEAN,
dimana identitas ini akan memperkuat identitas ASEAN ke tingkat yang
lebih luas lagi yaitu dalam pergaulan negara-negara seluruh dunia. Pun
demikian dalam industri pariwisata, negara-negara ASEAN harus mampu
menampilkan kekuatan budaya lokalnya dalam rangkaian menciptakan budaya
komunitas ASEAN 2015 ketika tampil di pentas pariwisata tingkat dunia.