"PORTAL GEOGRAFI, LINGKUNGAN DAN TATA KOTA" Gapai mimpimu untuk masa depan yang lebih baik

Menyunting Artikel Konsep Perilaku Kesehatan

         Berdasarkan  batasan perilaku dari skiner, Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang (Organism) terhadap stimulus atau obyek yang berkaitan dengan penyakit, Hal tersebut mencakup beberapa aspek dari system pelayanan kesehatan, makanan, minuman dan lingkungan. (Notoatmodjo S, 2003). Ada beberapa teori untuk mencoba determinan perilaku dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain :
        Perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan di tentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dari sebagian masyarakat sekitarnya, sehingga ketersediaan fasilitaas, sikap, dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan membentuk dan memperkuat perilaku yang baik. (Green Lawrence, 1980). 
        Perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan oleh niat seseorang terhadap obyek kesehatan,  Ada atau tidaknya dukungan dari masyarakat sekitar serta  informasi kesehatan, dan kebebasan individu seseorang untuk memutuskan atau bertindak  dalam situasi apapun (B.Kar Snehandu, 1983).
        WHO menyatakan : Perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan dari pemikiran dan perasaan seseorang dengan adanya orang lain yang dijadikan referensi atau sumber dan fasilitas.

                                                                       ASI Eksklusif

Pengertian ASI Eksklusif
 
        ASI atau Air Susu Ibu adalah susu yang hasilkan oleh seorang ibu untuk di konsumsi bayi merupakan sumber gizi utama bagi bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. ASI di produksi di dalam alveoli karena pengaruh hormone prolactin dan oxytocin setelah melahirkan bayi sehingga air susu tersebut dapat mengalir masuk  berkat otot-otot halus yang mengaliri eveoli dan mengalir ke saluran yang lebih besar selanjutnya ke dalam jaringan penyimpanan air susu sementara, sampai tiba saatnya bayi menghisapnya melalui celah pada puting susu. (Kodrat Laksono, 2010)
        WHO Menyatakan : ASI adalah suatu cara yang terbaik dalam menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Putri T dan Hasniah B, 2019). ASI Eksklusif adalah hanya memberi ASI saja kepada bayi tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan tanpa makanan padat seperti pisang, papaya, bubuk susu, biscuit, bubur nasi, dan tim (Roesli U, 2015).
         Tahap ASI Eksklusif tidak di berikan komsumsi tambahan bagi bayi seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, ataupun makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi dan tim. Bahkan air putihpun tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini. (Kodrat Laksono, 2010)
        WHO (World health Organization) UNICEF (United Nations Children’s Fund) dan organisasi kesehatan lainnya merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Setelah setelah bayi berumur 6 bulan, maka ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat di berikan sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih. (Roesli U, 2005).
        Rekomendasi WHO (World health Organization) atau UNICEF (United Nations Children’s Fund) tersebut dituangkan dalam sebuah deklarasi inocenti (Inocenti Declaration). Dideklarasikan di Italia tahun 1990 bertujuan untuk melindungi, mempromosikan, dan memberi dukungan pada pemberian ASI. Deklarasi yang juga ditandatangani di Indonesia memuat beberapa hal antara lain : untuk meningkatkan kesehatan dan mutu makanan bayi secara optimal, maka semua ibu dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayi sejak lahir sampai berusia 6 bulan. Bayi sehat pada umumnya tidak memerlukan makanan tambahan karena sampai usia 6 bulan ASI dianggap cukup memenuhi kebutuhan gizi bayi. (Roesli U, 2005).
          Dalam keadaan khusus di benarkan untuk mulai memberi makanan padat setelah bayi berumur 4 bulan, misal terjadi peningkatan berat badan bayi yang kurang dari standar atau didapatkan tanda lain yang menunjukan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak berjalan dengan baik, hal ini bisa terjadi karena cara menyusui yang salah ataupun waktu menyusui yang kurang. (Roesli U, 2005).
        Pemberian makanan padat yang terlalu dini dapat mengganggu pemberian ASI ekslusif serta meningkatkan angka sakit pada bayi, Selain itu juga tidak di temukan bukti yang menunjang bahwa pemberian makanan padat pada usia 4 atau 5 bulan lebih menguntungkan. Bahkan sebaliknya, hal ini akan mempunyai dampak yang negative terhadap bayi dan tidak ada dampak positif untuk perkembangan pertumbuhannya. Beberapa penelitian menunjukan bahwa ASI eksklusif dapat mengurangi terjadinya penyakit infeksi seperti magnitis, diare dan infeksi paru (Isna H, 2008)
Share:

Wikipedia

Search results