Geografi yang secara historis telah mulai dikembangkan oleh para tokoh peletak dasar ilmu sejak masa Yunani dan Romawi Kuno (mulai sekitar abad ketiga dan kedua sebelum Masehi) hanya merupakan sebagian saja dari sekian ilmu yang sama-sama mempelajari bumi.
Sebutan geografi pertama kali dikemukakan oleh Eratosthenes (276-196 SM) sebagai ahli geografi dengan hasil karya utamanya yang berjudul Geographika.
Di Indonesia sebutan geografi baru meluas pemakaiannya sejak tahun 1972, sungguhpun pada tingkat universitas istilah geografi sudah dipakai sejak program studi geografi mulai diadakan pada tahun 1950an.
Tetapi meskipun hanya merupakan sebagian saja dari ilmu-ilmu yang mempelajari bumi, cakupan kajian geografi demikian luas hingga tidaklah mudah merumuskan batas-batas bidang kajiannya.
Bagi banyak orang mungkin akan tampak bahwa apa yang dikerjakan oleh para pakar geografi tidak menunjukkan ide yang bertautan tentang apa yang termuat dalam disiplin geografi dan sering terkesan bahwa kerjanya melintasi serta memasuki batas disiplin ilmu yang lain.
Lingkup kajian geografi memang benar-benar luas dan sifat maupun hakikat kajiannya akan membawa para pakar geografi untuk menyelidiki materi yang demikian aneka macamnya yang pada derajat tertentu telah pula menjadi perhatian kajian disiplin ilmu yang lain.
Mengingat luasnya bidang kajian dan aneka macam fenomena yang dapat menjadi perhatian geografi, ditambah kenyataan kemungkinan adanya pemusatan atau pengkhususan perhatian di kalangan para ahli, dalam praktek geografi tampak keanekaragaman yang juga demikian luas.
No comments:
Post a Comment