MACAM-MACAM
METODE PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
TUGAS
DOSEN
PEMBIMBING: ONIK FARIDA N, S.Pt., S.Pd, M.Pd
OLEH
KELOMPOK:
DEDI
IRAWAN (110401050062)
HERMINA
MULYAT SUDIR (110401050068)
MARINA
MARIANTI MALLY (110401050069)
MARIA
JENSIANA JERNI (110401050053)
SESILLIA
N. K. PATU (110401050044)
KELAS:
B
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
2O12
PENDAHULUAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi
merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan
dalam mencapai tujuan. Dalam dunia
pendidikan strategi dapat diartikan sebagai
a plan, method, or series of
activities designed to achieves a particular educational goal (J. R.
David, 1976). Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan
tertenu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran. Pada mulanya istilah
strategi banyak digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara
penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan.
Sekarang, istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang
bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Misalnya seorang manajer atau pimpinan perusahaan yang menginginkan keuntungan
dan kesuksesan yang besar akan menerapkan suatu strategi dalam mencapai
tujuannya itu, seorang pelatih akan tim basket akan menentukan strategi yang
dianggap tepat untuk dapat memenangkan suatu pertandingan. Begitu juga seorang
guru yang mengharapkan hasil baik dalam proses pembelajaran juga akan
menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya mendapat prestasi yang
terbaik. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus 4
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien. Kemp (1995). Dilain pihak Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
PEMBAHASAN
METODE
PEMBELAJARAN
Ada berbagai macam metode pebelajaran, yakni
1. Metode Ceramah
2. Metode Demonstrasi
3. Metode Diskusi
4. Metode Simulasi
5. Metode Tugas dan Resitasi
6. Metode Tanya Jawab
7. Metode Kerja Kelompok
8. Metode Problem Solving
9. Metode Sistem Regu (Team Teaching)
10. Metode Latihan (Drill)
11. Metode Karyawisata (Field-Trip)
Berikut adalah pembahasannya
A. Metode Ceramah
Metode
ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini senantiasa
bagus bila pengunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan
media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunannya. Metode ceramah
merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau
instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga
adanya faktor kebiasaan baik dari guru atau pun siswa. Guru biasanya belum
merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan
ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang
memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah
berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Metode
ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran ekspositori.
1. Kelebihan dan Kelemahan Metode
Ceramah
Ada
beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering digunakan
a) Ceramah merupakan metode yang
’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan.
b) Ceramah dapat menyajikan materi
pelajaran yang luas.
c) Ceramah dapat memberikan pokok-pokok
materi yang perlu ditonjolkan
d) Melalui ceramah, guru dapat
mengontrol keadaan kelas,
e) Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur
menjadi lebih sederhana.
Di samping
beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, di
antaranya:
·
Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah
akan terbatas pada apa yang dikuasai guru.
·
Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat
mengakibatkan terjadinya verbalisme.
·
Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik,
·
Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah
seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
B.
Metode Demonstrasi
Demonstrasi
merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari
jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode
demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu,
baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian,
demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun
dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi
demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran,
demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran
ekspositori dan inkuiri.
2. Kelebihan dan Kelemahan Metode
Demonstrasi
Sebagai suatu metode pembelajaran
demonstrasi memiliki beberapa kelebihan,
di
antaranya:
a) Melalui metode demonstrasi
terjadinya verbalisme akan dapat dihindari.
b) Proses pembelajaran akan lebih
menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang
terjadi.
c) Dengan cara mengamati secara
langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan
kenyataan.
Di samping beberapa kelebihan,
metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di antarannya:
·
Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang.
·
Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat
yang memadai yang
berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal
dibandingkan dengan ceramah.
·
Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang
khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional.
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode
pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama
metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan,
menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan
(Killen, 1998). Karena itu, diskusi bukan lah debat yang bersifat mengadu
argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan
keputusan tertentu secara bersama-sama.
4. Kelebihan dan Kelemahan Metode
Diskusi
Ada beberapa kelebihan metode
diskusi, manakala diterapkan dalam
kegiatan belajar mengajar.
a.
Metode
diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan
gagasan dan ide-ide.
b. Dapat melatih untuk membiasakan diri
bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
c.
Dapat
melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal.
Selain beberapa kelebihan, diskusi
juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
a.
Sering
terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang
memiliki keterampilan berbicara.
b. Kadang-kadang pembahasan dalam
diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
c.
Memerlukan
waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
direncanakan.
d. Dalam diskusi sering terjadi
perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol.
2.
Jenis-jenis Diskusi
Terdapat bemacam-macam jenis diskusi
yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain:
a.
Diskusi
Kelas
Diskusi kelas atau disebut juga
diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh seluruh
anggota kelas sebagai peserta diskusi.
b.
Diskusi
Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil dilakukan
dengan membagi siswa dalam kelompok- kelompok. Jumlah anggota kelompok antara
3-5 orang.
c.
Simposium
Simposium adalah metode mengajar
dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang
berdasarkan keahlian.
d.
Diskusi
Panel
Diskusi panel adalah pembahasan
suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang biasanya terdiri
dari 4-5 orang di hadapan audiens.
5. Metode Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate
yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai metode
mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang kons ep, prinsip, atau
keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan
asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada
objek yang sebenarnya. Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni
memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk
upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian juga untuk
mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa, penggunaan
simulasi akan sangat bermanfaat.
6. Kelebihan dan Kelemahan Metode
Simulasi
`Terdapat
beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode mengajar, di
antaranya adalah:
a.
Simulasi
dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang
sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi
dunia kerja.
b.
Simulasi
dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi
kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topic yang disimulasikan.
c.
Simulasi
dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
d.
Memperkaya
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai
situasi sosial yang problematis.
e.
Simulasi
dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.
Di samping memiliki kelebihan,
simulasi juga mempunyai kelemahan, di antaranya:
a.
Pengalaman
yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan
di lapangan.
b.
Pengelolaan
yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga
tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
c.
Faktor
psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan
simulasi.
7. Metode Tugas dan Resitasi
Metode tugas dan resitasi tidak sama
dengan pekerjaan rumah, tetapi lebih luas dari itu. Tugas dan resitasi
merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individu atau kelompok. Tugas
dan resitasi bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan dan tempat
lainnya.
jenis-jenis tugas sangat banyak
tergantung pada tujuan yang akan dicapai, seperti tugas meneliti, menyusun
laporan, dan tugas di laboratorium.
8. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode
mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two
way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam
komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara
guru.
Tujuan
yang akan dicapai dari metode tanya jawab.
1. Untuk mengetahui sampai sejauh mana
materi pelajaran yang telah dikuasai oleh siswa.
2. Untuk merangsang siswa berfikir.
3. Memberi kesempatan pada siswa untuk
mengajukan masalah yang belum dipahami.
9. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok atau bekerja
dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas
dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas
kelompok-kelompok kecil (subsub kelompok). Kelompok bisa dibuat berdasarkan:
a.
Perbedaan
individual dalam kemampuan belajar, terutama bila kelas itusifatnya heterogin
dalam belajar.
b. Perbedaan minat belajar, dibuat
kelompok yang terdiri atas siswa yang punya minat yang sama.
c.
Pengelompokan
berdasarkan jenis pekerjaan yang akan kita berikan.
d. Pengelompokan atas dasar wilayah
tempat tinggal siswa yang tinggal dalam satu wilayah yang dikelompokkan dalam
satu kelompokan sehingga memudahkan koordinasi kerja.
e.
Pengelompokan
secara random atau dilotre, tidak melihat faktor-faktor lain.
f.
Pengelompokan
atas dasar jenis kelamin, ada kelompok pria dan kelompok wanita.
Sebaiknya kelompok menggambarkan
yang heterogin, baik dari segi kemapuan belajar maupun jenis kelamin. Hal ini
dimaksudkan agar kelompokkelompok tersebut tidak berat sebelah (ada kelompok
yang baik dan ada kelompok yang kurang baik) .
Kalau dilihat dari segi proses
kerjanya maka kerja kelompok ada dua macam, yaitu kelompok jangka pendek dan
kelompok jangka panjang.
1. Kelompok jangka pendek, artinya
jangka waktu untuk bekerja dalam kelompok tersebut hanya pada saat itu saja,
jadi sifatnya insidental.
2. Kelompok jangka panjang, artinya
proses kerja dalam kelompok itu bukanhanya pada saat itu saja, mungkin berlaku
untuk satu periode tertentu sesuai dengan tugas/masalah yang dipecahkan.
10. Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode
pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan
suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan
metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik
kesimpulan.
11. Metode Sistem Regu (Team Teaching)
Team Teaching pada dasarnya ialah metode mengajar
dua orang guru atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa, jadi
kelas dihadapi beberapa guru. Sistem regu banyak macamnya, sebab untuk satu
regu tidak senantiasa guru secara formal saja, tetapi dapat melibatkan orang
luar yang dianggap perlu sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam pelaksanaan metode Team Teaching.
1. Harus ada program pelajaran yang
disusun bersama oleh team tersebut, sehingga betul-betul jelas dan terarah
sesuai dengan tugas masing-masing dalam team tersebut.
2. Membagi tugas tiap topik kepada guru
tersebut, sehingga masalah bimbingan pada siswa terarah dengan baik.
3. Harus dicegah jangan sampai terjadi
jam bebas akibat ketidak hadiran seseorang guru anggota tim.
12. Metode Latihan (Drill)
Metode latihan pada umumnya
digunakan untuk memeperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang
telah dipelajari. Mengingat latihan ini kurang mengembangkan bakat/inisiatif
siswa untuk berpiki, maka hendaknya guru/pengajar memperhatikan tingkat
kewajaran dari metode Drill.
1. Latihan, wajar digunakan untuk
hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis, permainan, pembuatan, dan
lain-lain.
2. Untuk melatih kecakapan mental,
misalnya perhitungan penggunaan rumus-rumus, dan lain-lain.
3. Untuk melatih hubungan, tanggapan,
seperti penggunaan bahasa, grafik, simbul peta, dan lain-lain.
Prinsip dan petunjuk menggunakan
metode Drill.
1. Siswa harus diberi pengertian yang
mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.
2. Latihan untuk pertama kalinya
hendaknya bersifat diagnosis, mula-mula kurang berhasil, lalu diadakan
perbaikan untuk kemudian bisa lebih sempurna.
3. Latihan tidak perlu lama asal sering
dilaksanakan.
4. Harus disesuaikan dengan taraf
kemampuan siswa.
5. Proseslatihan hendaknya mendahulukan
hal-hal yang essensial dan berguna.
13. Metode Karyawisata (Field-Trip)
Karyawisata dalam arti metode
mengajar mempunyai arti tersendiri, berbeda dengan karyawisata dalam arti umum.
Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar.
Contoh: Mengajak siswa ke gedung pengadilan untuk mengetahui system peradilan
dan proses pengadilan, selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisatadi atas
tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang
lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study
tour.
PENUTUP
Kesimpulan
Ada berbagai
macam metode pebelajaran, yakni
1.
Metode
Ceramah
Adalah penuturan bahan pelajaran secara
lisan.
2.
Metode
Demonstrasi
Adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi
atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.
3.
Metode
Diskusi
Adalah metode pembelajaran yang
menghadapkan siswa pada suatu permasalahan.
4.
Metode
Simulasi
Adalah cara penyajian pengalaman belajar
dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau
keterampilan tertentu.
5.
Metode
Tugas dan Resitasi
Adalah metode dengan pemberian tugas
guna merangsang
anak untuk aktif belajar baik secara individu atau kelompok.
6.
Metode Tanya
Jawab
Adalah metode mengajar yang
memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab
pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
7.
Metode
Kerja Kelompok
Adalah metode dengan
pembagian-pembagian kelompok dalam kelas.
8.
Metode Problem
Solving
Metode problem solving (metode
pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan
suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan
metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik
kesimpulan.
9.
Metode
Sistem Regu (Team Teaching)
Adalah metode mengajar dua orang guru atau
lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa, jadi kelas dihadapi beberapa
guru.
10. Metode Latihan (Drill)
Metode latihan pada umumnya
digunakan untuk memeperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang
telah dipelajari.
11. Metode Karyawisata (Field-Trip)
Karyawisata di sini berarti
kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar dan
Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito
Ibrahim R, Syaodih S Nana. 2003. Perencanaan
Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Nasution. S. 2005. Berbagai
Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Media Prenada
Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar
Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar
Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Uno, B. Hamzah. 2006. Perencanaan
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Yamin, Martinis. 2006. Strategi
Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.