STATISTIK DESKRIPTIF
PEMBIMBING : Ibu IKA PERMATA
Oleh: DEDI IRAWAN 110401050062
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2011
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, berkat
rahmat dan karunia-Nya, makalah ini bisa terselesaikan.
Sesuai dengan landasan, program, dan pengembangan
dalam tujuan pengajaran pendidikan Statistik deskriptif adalah agar memiliki
pengetahuan statistic dan statistika.
Adapun penyajian materi di dalam buku makalah ini
diupayakan sederhana dan seefektif mungkin tanpa melupakan tujuan membina
kemampuan berfikir untuk mengetahui pemahaman makna arti satistika
Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga, Sehingga buku makalah ini dapat diselesaikan.
Semoga
makalah ini dapat memenuhi fungsinya.
Penulis
Dedi irawan
iii
BAB I
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Statistik memegang
peranan yang penting dalam penelitian, baik dalam penyusunan model, perumusan
hipotesa, dalam pengembangan alat dan instrumen pengumpulan data, dalam
penyusunan desain penelitian, dalam penentuan sampel dan dalam analisa data.
Dalam banyak hal, pengolahan dan analisa data tidak luput dari penerapan teknik
dan metode statistik tertentu, yang mana kehadirannya dapat memberikan dasar
bertolak dalam menjelaskan hubungan-hubungan yang terjadi. Statistik dapat
digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah hubungan kausalitas antara dua
atau lebih variabel benar-benar terkait secara benar dalam suatu kausalitas
empiris ataukah hubungan tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.
Statistik telah
memberikan teknik-teknik sederhana dalam mengklasifikasikan data serta dalam
menyajikan data secara lebih mudah, sehingga data tersebut dapat dimengerti
secara lebih mudah. Statistik telah dapat menyajikan suatu ukuran yang dapat
mensifatkan populasi ataupun menyatakan variasinya, dan memberikan gambaran
yang lebih baik tentang kecenderungan tengah-tengah dari variabel.
Statistik dapat menolong
peneliti untuk menyimpulkan apakah suatu perbedaan yang diperoleh
benar-benarberbeda secara signifikan. Apakah kesimpulan yang diambil cukup
refresentatif untuk memberikan infrensi terhadap populasi tertentu.
Teknik-teknik statistik
juga dapat digunakan dalam pengujian hipotesa, mengingat tujuan penelitian pada
umumnya adalah untuk menguji hipotesa-hipotesa yang telah dirumuskan, maka
statistik telah banyak sekali menolong peneliti dalam mengambil keputusan
untuk menerima atau menolak suatu hipotesa. Statistik juga dapat meningkatkan
kecermatan peneliti dalam rangka mengambil keputusan terhadap
kesimpulan-kesimpulan yang ingin ditarik.
Penarikan kesimpulan
secara statistik memungkinkan peneliti melakukan kegiatan ilmiah secara lebih
ekonomis dalam pembuktian induktif. Tetapi harus disadari bahwa statistik hanya
merupakan alat dan bukan tujuan dari analisa. Karena itu, janganlah dijadikan
statistik sebagai tujuan yang menentukan komponen-komponen peneliti yang lain.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah konsep
dasar statistik?
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui konsep
dasar statistik yang meliputi:
a. Pengertian Statistik dan Statistika
(Terminologi, Definisi, Karakteristik)
b. Fungsi dan Peranan Statistika
c. Klasifikasi Statistika ditinjau dari:
- Isi yang dipelajari (Statistik Teoritis, Statistik Terapan)
- Aktivitas yang dilakukannya (Statistik Deskriptif,
Statistik Inferensial)
d. Istilah-Istilah Umum Statistika
e. Data Statistik (Jenis Data Statistik,
dan Skala Pengukuran)
BAB II
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Statistik dan Statistika
Istilah statistik
berasal dari bahasa latin “status” yang artinya suatu negara. Suatu kegiatan
pengumpulan data yang ada hubungannya dengan kenegaraan, misalnya data mengenai
penduduk, data mengenai penghasilan dan sebagainya, yang lebih berfungsi untuk melayani
keperluan administrasi.
Secara kebahasaan,
statistik berarti catatan angka-angka (bilangan); perangkaan; data yang berupa
angka-angka yang dikumpulkan, ditabulasi, dikelompokkan, sehingga dapat memberi
informasi yang berarti mengenai suatu masalah, gejala atau peristiwa
(depdikbud, 1994).
Menurut Sutrisno Hadi
(1995) Statistik adalah untuk menunjukkan kepada pencatatan angka-angka dari
suatu kejadian atau kasus tertentu. Selaras dengan apa yang didefinisikan oleh
Sudjana (1995:2) bahwa statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang
disusun dalam daftar atau tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau
menggambarkan suatu persoalan.
Statistika beda halnya
dengan statistik, statistika yang dalam bahasa Inggris “statistics” (ilmu
statistik), ilmu tentang cara-cara mengumpulkan, mentabulasi dan menggolongkan,
menganalisis dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa angka.
Statistika merupakan
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara mengumpulkan, menabulasi,
menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari
data yang berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat ditarik suatu
kesimpulan atau keputusan tertentu.
Selain
itu, Statistika juga merupakan cabang ilmu matematika terapan yang
terdiri dari teori dan metoda mengenai bagaimana cara mengumpulkan, mengukur,
mengklasifikasi, menghitung, menjelaskan, mensintesis, menganalisis, dan
menafsirkan data yang diperoleh secara sistematis.
Dengan demikian,
didalamnya terdiri dari sekumpulan prosedur mengenai bagaimana cara:
1. Mengumpulkan data
2. Meringkas data
3. Mengolah data
4. Menyajikan data
5. Menarik kesimpulan dan interpretasi data
berdasarkan kumpulan data dan hasil analisisnya
Sedangkan dalam dunia
pendidikan, statistika membahas tentang prinsip-prinsip, metode, dan prosedur
yang digunakan sebagai cara pengumpulan, menganalisa serta menginterpretasikan
sekumpulan data yang berkaitan dengan dunia pendidikan.
Lebih jauh, statistika
dalam Pendidikan Luar Biasa dapat diartikan sebagai penggunaan (aplikasi)
prinsip-prinsip, dasar-dasar dan perhitungan statistik dalam menganalisa
problema-problema PLB.
Juga dari sisi
lain, Statistika dalam psikologi dimaknai sebagai penggunaan (aplikasi)
prinsip-prinsip, dasar-dasar dan perhitungan statistik dalam menganalisa problema-problema
bidang psikologi.
2.2 Fungsi dan Peranan Statistika
Statistika digunakan
untuk menunjukkan tubuh pengetahuan (body of knowledge) tentang
cara-cara pengumpulan data, analisis dan penafsiran data.
Fungsi statistika
diantaranya yakni:
1. Statistik menggambarkan data dalam bentuk
tertentu
2. Statistik dapat menyederhanakan data yang
kompleks menjadi data yang mudah dimengerti
3. Statistik merupakan teknik untuk membuat
perbandingan
4. Statistik dapat memperluas pengalaman individu
5. Statistik dapat mengukur besaran dari suatu
gejala
6. Statistik dapat menentukan hubungan sebab akibat
Sedangkan kegunaan
statistika yakni untuk:
1. Membantu penelitian dalam menggunakan sampel
sehingga penelitian dapat bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan obyek
yang ingin diteliti
2. Membantu penelitian untuk membaca data yang
telah terkumpul sehingga peneliti dapat mengambil keputusan yang tepat
3. Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya
perbedaan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya atas obyek
yang diteliti
4. Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya
hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya
5. Membantu peneliti dalam menentukan prediksi
untuk waktu yang akan dating
6. Membantu peneliti dalam melakukan interpretasi
atas data yang terkumpul (M.Subana dkk, 2000;14)
7. Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai
hasil pembangunan masa lalu dan merencanakan masa mendatang
8. Pimpinan menggunakannya untuk pengangkatan
pegawai baru, pembelian peralatan baru, peningkatan kemampuan karyawan, perubahan
sistem kepegawaian, dsb.
9. Para pendidik sering menggunakannya untuk
melihat kedudukan siswa, prestasi belajar, efektivitas metoda pembelajaran,
atau media pembelajaran.
10. Para psikolog banyak menggunakan statistika
untuk membaca hasil pengamatan baik melalui tes maupun obserbasi lapangan.
Di dalam penelitian,
statistika berperan untuk:
1. Memberikan informasi tentang karakteristik
distribusi suatu populasi tertentu, baik diskrit maupun kontinyu. Pengetahuan
ini berguna dalam menghayati perilaku populasi yang sedang diamati
2. Menyediakan prosedur praktis dalam melakukan
survey pengumpulan data melalui metode pengumpulan data (teknik sampling).
Pengetahuan ini berguna untuk mendapatkan hasil pengukuran yang terpercaya
3. Menyediakan prosedur praktis untuk menduga
karakteristik suatu populasi melalui pendekatan karakteristik sampel, baik
melalui metode penaksiran, metode pengujian hipotesis, metode analisis varians.
Pengetahuan ini berguna untuk mengetahui ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran
serta perbedaan dan kesamaan populasi.
4. Menyediakan prosedur praktis untuk meramal
keadaan suatu obyek tertentu di masa mendatang berdasarkan keadaan di masa lalu
dan masa sekarang. Melalui metode regresi dan metode deret waktu. Pengetahuan
ini berguna memperkecil resiko akibat ketidakpastian yang dihadapi di masa
mendatang.
5. Menyediakan prosedur praktis untuk melakukan
pengujian terhadap data yang bersifat kualitatif melalui statistik non
parametrik.
Sementara menurut
Sugiyono (2003:12), statistika berperan untuk:
1. Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel
yang diambil dari suatu populasi, sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan akan
lebih dapat dipertanggungjawabkan
2. Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas
instrumen sebelum instrumen tersebut digunakan dalam penelitian
3. Sebagai teknik untuk menyajikan data, sehingga
data lebih komunikatif, misalnya melalui tabel, grafik, atau diagram
4. Alat untuk menganalisis data seperti menguji
hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
2.3 Klasifikasi
Statistika
Statistika dapat
diklasifikasikan dari beberapa klasifikasi, diantaranya:
1) Berdasarkan Isi yang dipelajari
Dilihat dari isi yang
dipelajari terbagi manjadi dua, yakni statistika teoritis dan statistika
terapan.
a. Statistika teoritis membahas secara
mendalam dan teoretis, maka yang dipelajari adalah statistika teoretis atau
matematis. Disini diperlukan dasar matematika yang kuat dan mendalam. Materi
yang dibahas antara lain; perumusan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus-rumus dan
menciptakan model-model serta segi-segi lainnya yang teoretis dan matematis.
b. Statistika terapan yang dikenal dengan metode
statistika. Aturan-aturan, rumus-rumus, dan sifat-sifat yang telah
diciptakan oleh statistika teoretis, diambil dan digunakan mana yang diperlukan
dalam bidang pengetahuan yang sedang diminati. Jadi disini tidak dipersoalkan
bagaimana didapatnya rumusrumus, aturan-aturan ataupun sifat-sifat tersebut.
Yang terpenting dalam statistika ini bagaimana cara-cara atau metode statistika
digunakan.
2) Berdasarkan Aktivitas yang dilakukannya
Dilihat dari aktivitas
yang dilakukannya, terbagi menjadi dua pula yakni statistika deskriptif dan
statistika inferensial.
a. Statistika deskriptif adalah teknik statistik
yang memberikan informasi hanya mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud
untuk menguji hipotesis dan kemudian menarik inferensi yang digeneralisasikan
untuk data yang lebih besar atau populasi. Statistik deskriptif “hanya”
dipergunakan untuk menyajikan dan menganalisis data agar lebih bermakna dan
komunikatif dan disertai perhitungan-perhitungan “sederhana” yang bersifat
lebih memperjelas keadaan dan atau karakteristik data yang bersangkutan (Burhan
Nurgiyantoro dkk, 2000;8).
Statistik deskriptif adalah statistik yang menggambarkan kegiatan
berupa pengumpulan data, penyusunan data, pengolahan data, dan penyajian data
dalam bentuk tabel, grafik, ataupun diagram, agar memberikan gambaran yang
teratur ringkas, dan jelas mengenai suatu keadaan atau peristiwa. (M.Subana
dkk, 2000;12).
Statistika deskriptif bermaksud menyajikan, mengolah dan
menganalisa data dari kelompok tertentu sebagaimana adanya dan tidak bermaksud
menarik kesimpulan-kesimpulan yang berlaku bagi kelompok-kelompok yang lebih
besar. Artinya kesimpulan yang ditarik melalui deskriptif hanya berlaku bagai
kelompok sampel yang bersangkutan tanpa dimaksudkan menarik kesimpulan yang
berlaku bagi populasi.
Ukuran statistik yang lazim digunakan untuk mendeskripsikan
karakteristik sampel ialah: ukuran kecenderungan sentral; Ukuran variasi ;
Ukuran letak; koefisien korelasi. Sekalipun statistika deskriptif ini hanya
menyajikan karakteristik sampel, namun statistika deskriptif merupakan dasar
untuk mengkaji dan melakukan inferensi karakteristik populasi.
b. Statistika inferensial adalah statistik yang
berkaitan dengan analisis data (sampel) untuk kemudian dilakukan
penyimpulanpenyimpulan (inferensi) yang digeneralisasikan kepada seluruh subyek
tempat data diambil (populasi) (Burhan Nurgiyantoro dkk, 2000;12). Statistika
inferensial adalah statistik yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang
bersifat umum dari data yang telah disusun dan diolah (M.Subana dkk, 2000;12)
Statistika inferensial atau statistika induktif bermaksud menyajikan,
menganalisa data dari suatu kelompok untuk ditarik kesimpulan-kesimpulan,
prinsip-prinsip tertentu yang berlaku bagi kelompok yang lebih besar (populasi)
disamping berlaku bagi kelompok yang bersangkutan (sampel).
Statistika inferensial merupakan langkah akhir dari tugas
statistika karena dalam setiap penelitian kesimpulan inilah yang diinginkan.
Statistika inferensial harus berdasar pada statistika deskriptif, sehingga
kedua-duanya harus ditempuh secara benar agar kita mendapatkan kegunaan
maksimal dari statistika ini.
Yang masih tercakup dalam statistika inferensial adalah statistik
parametrik dan non-parametrik. Statistik parametrik merupakan statistika
inferensial yang mempertimbangkan nilai dari satu parameter populasi atau lebih
dan umumnya membutuhkan data yang skala pengukuran minimalnya adalah interval
dan rasio.
Statistika parametrik adalah suatu ukuran tentang parameter,
artinya ukuran seluruh populasi dalam penelitian yang harus diperkirakan dari
apa yang terdapat di dalam sampel (karakteristik populasi). Satu syarat umum
yang harus dipenuhi apabila seorang peneliti akan menggunakan statistika
parametrik, yaitu normalitas distribusi. Asumsi ini harus terpenuhi, karena: 1)
secara teoretik karakteristik populasi mengikuti model distribusi normal; 2)
nilai-nilai baku statistik yang digunakan untuk uji hipotesis didasarkan kepada
model distribusi normal. Asumsi-asmsi lain seperti homogenitas, linieritas
harus dipenuhi sesuai dengan hipotesis yang akan diuji.
Statistika non parametrik yaitu statistik yang tidak memperhatikan
nilai dari satu parameter populasi atau lebih. Statistik non parametrik
digunakan karena analisis parametrik tidak konsisten lagi sehingga tidak
terikat atau terbebas dari model distribusi dan sampelnya relatif kecil. Pada
umumnya validitas pada statistika non parametrik tidak bergantung pada model
peluang yang spesifik dari populasi. Data yang dibutuhkan lebih banyak berskala
ukuran nominal atau ordinal.
3) Berdasarkan
jumlah variabel:
a. Statistika Univariat:
teknik analisis statistik yang hanya melibatkan satu variabel dependent
b. Statistika
Multivariat: teknik analisis statistik yang melibatkan lebih dari satu
variabel dependent sekaligus.
2.4 Istilah-Istilah Umum Statistika
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam
statistika antara lain:
1. Frekuensi (f) : Jumlah Individu yang mendapatkan skor/nilai
tertentu dalam suatu kelompok data
2. Jumlah Frekuensi (n) : Jumlah individu dari suatu perangkat data
3. Frekuensi Kumulatif (fcum) : Banyaknya data yang berada di bawah atau
di atas skor / nilai tertentu
4. Frekuensi Relatif (frel) atau f(%) : Persentase dari fcum
5. Kelas Interval (ci) : Sekelompok skor pada tiap-tiap kelas
6. Banyak kelas interval : jumlah kelas interval yang diperlukan untuk
mengelompokkan suatu perangkat data, 1 + 3,3 log.n
7. Rentang/Range ( R ) : Selisih antara skor tertinggi dengan skor
terendah dari suatu perangkat data.
8. Panjang Kelas Interval (p) : Jarak/banyaknya skor atau nilai yang tercakup
dalam tiap-tiap kelas interval.
9. Ujung Kelas Bawah (Bb) (lower limit) : Skor/nilai terendah pada kelas ybs
10. Ujung Kelas Atas (Ba) (upper limit) : Skor/nilai tertinggi pada kelas ybs
11. Batas Kelas/Batas nyata /real limit Bawah
: Batas bawah kelas ybs
dikurangi setengah dari satuan terkecil data yang dicatat (0,5; 0,05)
12. Batas Kelas/Batas nyata /real limit Atas : Batas
Atas kelas ybs ditambah setengah dari satuan terkecil data yang dicatat (0,5;
0,05)
13. Tanda Kelas/Midpoint/Titik tengah (xi) : Nilai yang membagi kelas ybs menjadi dua bagian
yang sama besar, X ½ (Bb+Ba)
14. Jenis Data Statistik dan Skala Pengukuran
2.5.1 Jenis Data
Data yang diperoleh dari
suatu sampel dan populasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Data kualitatif yakni data yang bukan
berupa angka (non – numerik) biasa disebut dengan istilah atribut.
b. Data kuantitatif: data yang
berupa angka (numerik). Data jenis ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu data
diskrit dan kontinyu.
Selain pembagian
tersebut, ada yang membagi data menjadi data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, misal melalui
wawancara, penyebaran kuesioner, pengukurn langsung, dan lain lain. Sedangkan
data sekunder adalah data yang diambil/ disadur dari pihak lain, misal diambil
dari koran, jurnal, penelitian/ publikasi pihak lain, dan lain-lain.
2.5.2 Skala
Pengukuran
Skala pengukuran : cara
mengukur suatu varibel. Terdapat 4 jenis skala pengukuran, yakni :
a. Skala Nominal : angka yang diberikan
pada objek/ variabel pengukuran hanya memiliki arti sebagai label saja (asal
bisa dibedakan). Tidak memiliki tingkatan.
Contoh skala nominal :
No.
|
Jenis Kendaraan
|
Jumlah (Unit)
|
1.
|
Peugeuot
|
1,367
|
2.
|
Toyota
|
68,638
|
3.
|
Isuzu
|
20,521
|
4.
|
Daihatsu
|
15,721
|
5.
|
BMW
|
1,515
|
b. Skala Ordinal : angka yang diberikan
pada objek/ variabel pengukuran mengandung pengertian tingkatan.
Contoh skala ordinal:
No.
|
Jenis Kendaraan
|
Jumlah (Unit)
|
1.
|
Toyota
|
68,638
|
2.
|
Isuzu
|
20,521
|
3.
|
Daihatsu
|
15,721
|
4.
|
BMW
|
1,515
|
5.
|
Peugeuot
|
1,367
|
c. Skala Interval : angka yang diberikan
pada objek/ variabel pengukuran mengandung sifat ordinal ditambah sifat jarak/
interval.
Contoh skala interval :
Suhu udara dapat berkisar antara -4° hingga 40° C. Jika termometer
menunjukkan 0° C, bukan berarti tidak ada suhu, tetapi hanya sebagai penunjuk
bahwa suhu saat itu tergolong rendah.
d. Skala Rasio : angka yang diberikan pada
objek/ variabel pengukuran mengandung sifat interval ditambah sifat yang mampu
memberikan keterangan tentang nilai absolut variabel yang diukur. Artinya
apabila menunjuk angka 0 (nol), maka berarti benar-benar nol, tidak ada, atau
kosong.
Contoh skala rasio :
Jumlah komponen mesin yang diproduksi per batch adalah
1.000.000 komponen. Bila dalam suatu batch menunjukkan angka
produksi 0, maka artinya adalah pada saat itu tidak dilakukan proses produksi
sehingga tidak ada output produksi.
III. KESIMPULAN
Dari penjabaran pada bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan bahwa:
1) Statistik adalah untuk menunjukkan
kepada pencatatan angka-angka dari suatu kejadian atau kasus tertentu. Selaras
dengan apa yang didefinisikan oleh Sudjana (1995:2) bahwa statistik adalah
kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam daftar atau tabel dan atau
diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
2) Statistik berbeda dengan statistika,
perbedaannya yakni statistik menunjukkan pencatatan angka-angka suatu
kejadian, sedangkan statistika adalah ilmu tentang cara-cara mengumpulkan,
mentabulasi dan menggolongkan, menganalisis dan mencari keterangan yang berarti
dari data yang berupa angka.
3) Secara menyeluruh, peran dan fungsi
statistika digunakan untuk menunjukkan tubuh pengetahuan (body of knowledge)
tentang cara-cara pengumpulan data, analisis dan penafsiran data.
4) Pengklasifikasian statistika dilihat
dari isi yang dipelajari yang terbagi menjadi statistika teoritis dan terapan,
sedangkan dari aktifitas yang dilakukan yakni statistika deskriptif dan
statistika inferensial. Dalam penerapannya, statistika menggunakan
istilah-istilah umum yang sering digunakan dalam rumus statistik.
5) Jenis data statistik terbagi dua yakni
data kualitatif dan kuantitatif. Jenis data tersebut dianalisis dengan
menggunakan skala pengukuran, yakni skala nominal, ordinal, interval, dan
rasio. Dengan menggunakan skala tersebut, maka data statistik dapat dilihat
ukuran hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta.
Prenada Media Group.
Hadi, S. 1995. Statistik
1, 2, 3, Yogyakarta. Andi Offset
Nazir, Mohamad.
1983. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Sudjana. 1992. Metoda
Statistika (Edisi ke 5). Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2003. Statistika
untuk Penelitian, Bandung. Alfabeta
Susetyo, Budi. 2010. Statistika Untuk
Analisis Data Penelitian. Bandung. PT. Refika Aditama.
Walpole, R.E.
1992. Pengantar Statistika. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.