TUGAS
KONSERFASI LAHAN
macam-macam erosi dibedakan menjadi 2, yaitu:
Erosi alami atau erosi geologi adalah erosi yang berlangsung secara
alamiah, pada keadaan ini tidak dikhawatirkan oleh proses erosi, karena masih
merupakan proses keseimbangan alam, artinya kecepatan kehilangan tanah masih
sama atau lebih kecil dari proses pembentukan tanah. Proses erosi
ini terjadi karena adanya pelapukan terhadap suatu batuan. atau
bongkah-bongkah tanah ke dalam partikel-partikel tanah yaitu butiran-butiran
tanah yang kecil, sebagai akibat dari faktor eksternal seperti panas dan
dingin. Kemudian partikel-partikel tersebut dipindahkan melalui
penghanyutan ataupun karena kekuatan angin(transportasi),
setelah itu terjadi proses pengendapanatau
sedimentasi pada daerah-daerah datar seperti di dasar-dasar
sungai atau lembah. Pada erosi jenis ini kesuburan tanah masih terjaga,
belum mengalami degradasi yang berarti.
2). Erosi
dipercepat (Accelerated erosion)
Erosi dipercepat atau Accelerated erosion yaitu proses
erosi yang dipercepat akibat tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan yang
salah dalam pengelolaantanah pada pelaksanaan pertanian. Dari
pengertian ini diketahui bahwa aktivitas manusia sangat membantu dalam
mempercepat terjadinya proses erosi. Erosi yang dipercepat ini banyak
menimbulkan bencana dan kerugian seperti banjir, kekeringan, ataupun turunnya
produktivitas tanah. Hal ini dikarenakan bagian tanah yang terhanyutkan atau
terpindahkan jauh lebih besar dibanding dengan pembentukan tanah.
Erosi dapat juga dibedakan berdasarkan kenampakan lahan akibat erosi itu
sendiri (Asdak, 1995: 441) yaitu:
1) Erosi Percikan (Splash Erosion)
Erosi percik adalah terkelupasnya partikel-partikel tanah bagian atas oleh
tenaga kinetik air hujan bebas atau sebagai air lolos. Erosi ini terjadi pada
awal hujan, dimana intensitas erosi meningkat dengan adanya air genangan,
tetapi setelah terjadi genangan dengan kedalaman tiga kali ukuran butir hujan, erosi
percik menjadi minimum.
2) Erosi
Kulit (Sheet Erosion)
Erosi kulit adalah erosi yang terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah
di daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian. Erosi
kulit merupakan bentuk erosi yang terjadi setelah erosi percik. Erosi kulit
dapat terlihat secara jelas di daerah yang relatif seragam permukaannya dan
daerah yang memiliki potensi besar mengalami erosi kulit adalah daerah dengan
komposisi lapisan permukaan tanah atas yang rentan atau lepas terletak di atas
lapisan bawah yang sulit. Besar kecilnya tenaga penggerak terjadinya erosi
kulit ditentukan oleh kecepatan dan ke dalaman air larian.
3) Erosi
Alur (Rill Erosion)
Erosi alur adalah pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan
partikel-partikel tanah oleh aliran air larian yang terkonsentrasi di dalam
saluran-saluran air. Erosi alur terjadi ketika air larian masuk ke dalam
cekungan permukaan tanah, kecepatan air larian meningkat dan akhirnya
terjadilah transportasi sedimen.
4) Erosi
Parit (Gully Erosion)
Erosi parit merupakan perkembangan lanjut dari erosi alur, dikatakan
sebagai erosi parit apabila alur sudah sangat besar dan tidak dapat dihilangkan
hanya dengan pembajakan biasa atau alur tersebut berhubungan langsung dengan
saluran pembuangan utama. Erosi parit diklasifikasikan menjadi erosi parit
bersambungan dan erosi parit terputus-putus. Sedangkan menurut bentuk penampang
melintangnya erosi parit dibedakan menjadi parit bentuk V dan parit bentuk U.
Erosi parit bentuk V terjadi pada tanah yang relatif dangkal dengan tingkat
kerapuhan tanah (erodibilitas) seragam, sedangkan erosi parit bentuk U
terjadi pada tanah dengan erodibilitas rendah terletak di atas
lapisan tanah dengan erodibilitas tanah lebih tinggi