Pemekaran Kota dan Permasalahannya
Pemekaran kota adalah
kenampakan luar dari perkembangan yang terjadi di dalam kota. Pemekaran kota
adalah suatu hasil resultante dan proses-proses kehidupan yang terjadi di dalam
kota.
Bertambahnya penghuni
kota baik yang berasal dari penghuni kota maupun dari arus penduduk yang masuk
dan luar kota mengakibatkan bertambahnya perumahan-perumahan yang berarti
berkurangnya daerah-daerah kosong di dalam kota. Semakin banyaknya anak-anak
kota yang menjadi besar, semakin banyak pula diperlukan gedung-gedung sekolah. Bertambahnyapelajar
dan mahasiswaberarti juga bertambahnyasepeda dan kendaraanbermotor roda dua.
Toko-toko,
warungmakananataurestoranbertambahterussehinggamakinmempercepathabisnyatanah-tanahkosong
di dalamkota. Di kota-kota yang sudahmaju, kotatidakhanyameluas secara
mendatartetapi juga menegak. Gedung-gedung bertingkat merupakan ciri-ciri khas untuk
kota yang modern.
Masalah-masalahyangditimbulkan
sebagai akibat pemekaran kota adalah masalah perumahan, masalah sampah, masalah
lalu lintas, kekurangan gedung sekolah, terdesaknya derah persawahan di
perbatasan luar kota dan masalah administratif pemerintahan. Masalah-masalah
yang banyak ini kemudian mendesak para perencana dan pengatur kota untuk segera
dapat mengatasi masakth-masalah tersebut. Masalah yang bersifat fisik ini
ternyata juga bersangkut paut dengan masalah sosial ekonomi.
Kurangnya daya tampung perumahan
bagi penduduk berpenghasilan kecil atau minim dan bagi para penganggur dan luar
kota dapat memperluas daerah-daerah slum dan menambah jumlah orang-orang yang disebut para
gelandangan. Kemudian timbul dan keadaan tersebut di atas pelbagai bentuk
kriminalitas dan polusi yang sangat mengganggu ketenangan kota. Dengan demikian
nampak bahwa gejala-gejala fisik, sosial, ekonomi yang negatif ini ditimbulkan
karena makin berkurangnya daya tampung kota.
Secara skematis dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 5. Proses Bertambahnya Masalah Fisik, Sosial, Ekonomidi
Kota
Legenda: : Penduduk dan permasalahannya
:Ruang Kota
Keterangan gambar:
1.
Penduduk dan masalah masalah dapat ditampung atau diatasi
oleh kecukupan ruang yang ada di dalam kota.
2. Penduduksudahmulaimerasaadanyabeberapakesulitan
dibeberapabidang.
3. Penduduksudahnyata-nyatamengalamiberbagaimasalah,
dimana masalah-masalahtersebutsudahsangatmenggangguketenangan.
Segipositifdariperkembangankotaada,
misalnyamudahnyabepergiandengankendaraanbermotor, mudahnyaberhubungandengantelepon, mudahnyamendapathiburan di gedungbioskop dan
masihbanyaklagi.Pemekarankotamempunyaiarah yang berbeda-bedatergantung pada
kondisikota dan kondisisekitarnya.
Daerahperbukitan,
lautan dan rintangan-rintanganalam lainnyadapatmenghentikanlajunyaperkembangankotamaupunpemekarankota.
Daerah-daerahinidianggapsebagai “daerahlemah”. Daerahlemahpemekaraninimerupakantempat-tempat
dimana prosespemekarankotatidakdapatberkembangataubolehdikatakanberhenti.
Daerah-daerah yang memilikipotensiekonomi yang baikakanmerupakandaerah yang
mempunyaidayatarik yang kuat untukpemekarankota.
Pegunungan
|
Pegunungan
|
“Hinterland” subur
|
Pelabuhanekspor-impor
|
Gambar 6. Pemekaran Kota (Sumber:R. Bintarto, 1983)
lautan
|
Pegunungan
|
Kota perdagangan
|
Pusatrekreasi
|
lautan
|
Industri
|
Pegunungan
|
Pegunungan
|
Gambar 7. Pemekaran Kota (Sumber:R. Bintarto, 1983)
Kota besar
|
Kota besar
|
Pelabuhanekspor
otaperdagangan
|
Industri
|
Daerah
rekreasi/pegunungan
|
Kota besarndustri
|
Bandar udara
|
Perkebunan
|
Gambar 8. Pemekaran Kota (Sumber:R. Bintarto, 1983)
Keterangan:
intikotaselaputintikotadaerahpemekaranintikota
Dari gambar 6, nampakbahwadayatarikdariluarkotaadalah
pada daerah-daerah dimana kegiatanekonomibanyak menonjol, yaitu di sekitar pelabuhan
dan di sekitar hinterland yang subur.
Harga tanah di sepanjang jalan raya akan lebih tinggi daripada tanah-tanah di
sekitar pegunungan.
Pada gambar 7, nampak bahwa
pusat-pusat kota lain yang mempunyai fungsi sebagai kota industri dan kota
dagang mempunyai daya tarik di bidang usaha. Di samping itu juga daerah-daerah di
sekitar pusat rekreasi tidak kalah pula dalam menarik penduduk kota keluar.
Bangunan untuk peristirahatan, permainan anak-anak, lapangan olah raga dan rumah
makan berkembang di daerah tersebut.
Daerah-daerah di
sekitar pegunungan dan laut yang merupakan daerah lemah, tidak berarti bahwa
mereka sama sekali tidak dapat menarik penduduk. Daerah-daerah lemah tersebut
juga masih menarik beberapa penduduk kota yang berpenghasilan kecil. Mereka
mencari tanah-tanah yang murah harganya. Pada gambar 8 menunjukkan bahwa
pemekaran kota berjalan ke segala arah. Kota-kota semacam ini cepat
menjadi kota besar atau kota metropolitan, dan sekitarnya juga dapat timbul
kota-kota satelit.