Geografi
sebagai ilmu mengkaji interaksi manusia dan lingkungan sebagai suatu sistem rumah
tangga (ekosistem) dan sistem keruangan (Spatial sistem). Antara spek fisik dan
aspek manusia selalu terkait dalam setiap pembahasannya. Geografi akan
menyimpang dari tujuannnya, apabila tidak terjadi adanya konsep penyatuan (unifying concept) (Bintarto dan
Surastopo, 1979).
Pendekatan
geografi dalam menganalisis gejala dan permasalahan yang menyangkut aspek fisik
dan manusia, yaitu pendekatan keruangan, pendekatan ekologi dan pendekatan
wilayah (Nursid, 1981).
Pendekatan geografi dipakai dalam mengkaji permasalahan
dengan tetap memegang prinsip geografi yaitu prinsip penyebaran secara
keruangan, interelasi, deskripsi, dan prinsip korologi.
Kegiatan pariwisata merupakan suatu perwujudan
geografi, yaitu hasil adaptasi dan aktivitas manusia dalam memanfaatkan
sumberdaya bagi kehidupannya. Konsep essensial geografi yang relevan dengan
pembahasan pariwisata yaitu konsep letak, jarak, persebaran, keterjangkauan,
interaksi, diferensiasi keruangan, nilai penting dan keterpaduan atau sintesis.
Berbagai konsep geografi dikemukakan dalam pembahasan pariwisata, agar
pembahasannya tetap pada “bingkai” geografi. Hal ini sekaligus untuk
menunjukkan jati diri geografi serta membedakan geografi dengan ilmu lain,
walaupun pada pembahasan materi yang sama. Dengan catatan, geografi juga
memerlukan analisis ilmu lainnya sebagai masukkan dalam analisis geografi.