Flora khas Sumatra yang masih terpelihara dengan baik di
antaranya terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser. Taman Nasional Gunung
Leuser terdapat di wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Kekhasan
flora pada beberapa daerah ada yang dijadikan maskot atau identitas daerah,
seperti cempaka kuning dijadikan mascot Nanggroe Aceh Darussalam. Adapun fauna yang
dijadikan maskotnya adalah burung murai kuning atau murai emas. Oleh karena
itu, maskot Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sering disebut burung cempaka
kuning.
Bunga kenanga dijadikan maskot masyarakat Sumatra Utara. Bunga
ini digunakan untuk upacara adat terutama pada upacara pemakaman dan ziarah
kubur. Burung beo merupakan burung khas Pulau Nias. Adapun pohon andalas dijadikan
maskot Sumatra
Barat.
Fauna kawasan Sumatra Barat terdapat berbagai jenis hewan liar,
seperti gajah, harimau, rusa, dan kera. Jenis flora yang ada di Taman Nasional
Gunung Leuser juga tersebar di Bengkulu, seperti meranti, damar, kayu manis,
dan suweg raksasa yang dijadikan maskot pemerintah Bengkulu, sedangkan faunanya
beruang madu.
Di Provinsi Riau, banyak dijumpai meranti, kemenyan, kamper,
merawang, rotan, dan damar. Provinsi Riau mempunyai tanaman langka, yaitu
nibung. Tanaman ini digunakan untuk pipa air bagi lantai rumah panggung, dan
bahan jembatan. Selain pohon nibung, burung serindit juga dijadikan maskot
Provinsi Riau. Adapun di Provinsi Jambi, flora terkenal di antaranya pohon
pinang yang merupakan tanaman hias. Faunanya yang terkenal adalah harimau sumatera.
Flora khas Provinsi Sumatra Selatan adalah tanaman buah duku.
Faunanya yang terkenal adalah gajah, badak, harimau, tapir, siamang, beruang,
buaya, dan ikan duyung. Di Provinsi Lampung, flora khas yang terkenal adalah
jenis bunga yang mempunyai kebiasaan mekar di waktu sore, yaitu bunga ashar.
Fauna yang banyak ditemukan adalah gajah, badak sumatra, harimau, kera, babi,
badak, kijang, dan musang.
No comments:
Post a Comment