LAPORAN SIG
APLIKASI III
Dosen Pembina : Ferryati Masitoh,S.Si,M.Si
Oleh
Nama : Dedi Irawan
NIM : 110401050062
KELAS : GEO2011B
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengolah serta menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis berguna mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam dan lingkungan transportasi.
"Selain itu, gunanya SIG yaitu untuk merevisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah, penghematan waktu dan biaya serta keputusan yang akan diambil menjadi lebih baik," ujar lulusan IPB Prof I Nengah Surati Jaya M Agr dalam kuliah umum dengan tema "Perkembangan Teknologi dan Prospek Karir dalam Bidang Sistem Informasi Geografis (SIG)" yang digelar program studi Sistem Informasi dan Teknik Informatika (TI/SI) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Selasa (26/5).
Menurutnya, dengan menggunakan SIG ini, maka akan dapat mengetahui letak kecocokan suatu daerah atau lahan yang akan dijadikan sebagai lokasi bisnis yang tepat, karena sudah mengetahui bahaya dari pengaruh erosi, kebanjiran, kebakaran, iklim maupun yang lainnya. Namun penggunaan SIG ini paling lama bisa bertahan selama tiga tahunan, selebihnya perlu adanya check ulang atau pasang kembali.
Untuk menekuni SIG terutama mahasiswa, tambah dia, bisa memulainya dari hobi, walaupun tidak bisa sama sekali mengoperasikan SIG, akan tetapi, jika dimulai dari ketekunan dan kemauan yang keras, pastinya, akan mudah. Dan untuk memulai hal ini bisa dari hal yang kecil dan sederhana, seperti mengetahui titik kebakaran hutan, banjir dan daerah erosi. Maka dari situlah bisa diprediksi dan belajar dasar SIG pun akan mudah.
Sistem komputer untuk SIG ini, terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan prosedur untuk penyusunan pemasukkan data, pengolahan, analisis, pemodelan (modelling), dan penayangan data geospatial. Sedangkan sumber data geospatial berasal dari peta digital, foto udara, citra satelit, tabel statistik dan dokumen lain yang berhubungan.
"Yang menjadi alasan dibutuhkannya SIG karena, data geospatial biasanya sangat buruk,
peta dan statistik yang digunakan sangat cepat kadaluarsa, data dan informasi sering tidak akurat, tidak ada pelayanan penyediaan data dan tidak ada pertukaran data," ungkap yang belajar SIG secara otodidak ini
1.2. Tujuan
(1) Mahasiswa dapat mempelajari dan memahami tata cara menggunakan geoprocesing
(2) Mahasiswa mampu membaca dan menggabungkan data peta.
1.3. Dasar Teori
Geoprocessing adalah kumpulan fungsi fungsi yang terhubung dengan
sistem arcview dan melakukan operasi dengan didasarkan dari lokasi
geografis layer-layer input, geoprocessing ada 6 fungsi yakni Dissolve,
Merge, Clip, Intersect, Union, dan Assign Data. Fungsi-fungsi
geoprocessing ini sering juga digunakan sebagai pelengkap dari fungsi
Buffer, oleh sebab itu dalam contoh yang akan ditampilkan nantinya akan
banyak berkaitan dengan geoprocessing. Pengaktifan ekstension
geoprocessing akan mengaktifkan geoprocessing wizard pada menu view.
Pengaktifan geoprocesing wizard sekaligus akan menampilkan dialog box
geoprocessing yang terdiri dari 6 fungsi seperti Disolve, Merge, clip,
intersect, union, dan assign.
1.4 Metodologi
1.4.1. Alat dan Bahan
1. Perangkat Keras (
Hardware )
Laptop dengan spesifikasi intel Atom, 1 GB RAM, Hardisk 320 GB.
2. Perangkat Lunak (
Software )
Arc View 3.3
3. Data
Peta wilayah DKI Jakarta yang sudah
terdigitasi dan lengkap dengan atribut berupa
1.) landuse
2.) Pasar Minggu
3.)
Mapang Pancoran
1.5. Langkah Kerja
1.5.1. Cara Aktifkan Geoprocesing Desolve
1. Buka Arcview 3.3 dan klik
File klik
Extention Pilih
Geoprocesing
2. Kemudian Pilih GeoProcesing Wizard dan akan terbuka menu pilih Dissolve Feature based on an atribut maka akan muncul seperti di bawah ini, dan pilih peta landuse yang sudah di Panggil. terus klik Next
3. Maka akan muncul gambar di bawah ini untuk menyimpan, dan simpan pada folder semula
1.5.2. Geoprocesing Marge Theme together
1. Proses Geoprocesing Marge caranya Klik
Geoprocesing Wizard dan pilih
Marge Theme together Kemudian klik Next
2. Kemudian akan muncul gambar di bawah ini pilih fild salah satu atau 2 kemudian klik Finish
1.5.3 Geoprocesing Clip one theme based on another
1. cara petama klik Clip one theme based on another kemudian klik Next
2. Maka akan muncul gambar seperti di bawah ini kemudian simpan pada folder semula dan klik
Finish
1.5.4. Geoprocesing Intersect two themes
1. Untuk Intersect klik Geoprocesing klik
Intersect two temes dan selanjutnya klik
next
2. Pastikan simpan pada folder semula dan klik finish
1.5.5. Geoprocesing Union two themes
1. Langkah pertama untuk menentukan union harus klik
union two temes pada geoprocesing
dan klik
Next
2. Simpan Pada autput semula, pastiakan pada kolom pertama Interct_ landuse dan landuse dan pilih folder semula dan klik
finish
1.5.6. Hasil Pertama pada landuse
1.5.6. Hasil kedua dari gabungan landuse dan desolve
1.5.8. Hasil ketiga dari gabungan mampang pancoran dan pasar minggu
1.5.9. Hasil dari marge theme together
1.5.10. Hasil dari Clip one theme based on another
1.5.11. Hasil gabungan Mampang pancoran dan Desolve
1.5.12. Hasil dari Intersect two themes
1.5.13. Hasil dari Union Two Themes
BAB II
PEMBAHASAN
Dari pembahasan di atas telah dapat di lihat hasil praktik pertama geoprocesing landuse tertera 75 Atribut dan 3 kolom yang di antaranya di bagi Lahan vegetasi, lahan terbangun, dan badan air, mampang pancoran terdapat 2 atribut dengan 3 kolom atribut, dan mampang pancoran terdapat 74 atribut dengan 3 kolom.
Daerah landuse di bagi menjadi 3bagian wilayah yaitu Landuse, Pasar minggu dan mampang Pancoran sehingga daerah tersebut menjadi salah satu bagian dari DKI Jakarta bagian selatan atau Jakarta Selatan.
DKI Jakarta merupakan wilayah provinsi yang paling padat penduduknya sehingga untuk menentukan daerah lahan vegetasi dan lahan terbangun maupun badan air harus menggunakan geoprosecing oleh SIG sehingga proses pengumpulan data bisa kita ketahui dengan mudah.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sistem
Informasi Geografis (SIG) atau sistem informasi yang digunakan untuk
memasukkan, menyimpan, mengolah serta menganalisis dan menghasilkan data
bereferensi geografis berguna mendukung pengambilan keputusan dalam
perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam dan
lingkungan transportasi.
Sistem Informasi
Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan suatu sistem
informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan
data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture,
mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data
yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG
mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan
analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang
dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem
Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk
menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi.
Dengan Aplikasi Arcview 3.3 dapat menentukan data suatu wilayah dengan cepat dan mudah, hal tersebut juga harus di dukung SDM dan peralatan yang mendukung sehingga proses geoprocesing suatu wilayah bisa dilaksanakan pada semestinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.uinjkt.ac.id/index.php/arsip-berita-utama/767-sig-berguna-untuk-mengetahui-letak-kecocokan-lahan.html
http://arcview-belajar-mudah.webs.com/geoprocessing.htm