LAPORAN SIG
APLIKASI III
Buffering Peta Pencemaran Limbah Rumah Sakit
Buffering Peta Pencemaran Limbah Rumah Sakit
Dosen Pembina : Ferryati Masitoh,S.Si,M.Si
Oleh:
Nama : Dedi Irawan
NIM : 110401050062
Kelas : Geo2011b
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIDKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer
yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.
Adalah suatu alat yang berbasis
komputer yang dipergunakan untuk memetakan dan menganalisis berbagai
objek dan peristiwa yang terjadi di bumi.
Suatu sistem informasi berbasis
komputer, yang digunakan untuk memproses data spasial yang
ber-georeferensi (berupa detail, fakta, kondisi, dsb) yang disimpan
dalam suatu basis data dan berhubungan dengan persoalan serta keadaan
dunia nyata (real world).
Sistem informasi yang digunakan
untuk memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis
dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial,
untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan
penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas
kota, dan pelayanan umum lainnya.
1.2. Tujuan Praktik
Adapun tujuan dalam praktik SIG (Sistem Informasi Geografi) sebagai berikut:
1). Mahasiswa dapat mengetahui daerah-daerah pencemaran limbah dari Rumah sakit.
1). Mahasiswa dapat mengetahui titik-titik yang menjadi daerah tergolong A, B, C, yang rawan terkena limbah dan yang di kategorikan aman dari limbah.
1.3 Dasar Teori
Dalam subsistem manipulasi dan analisis data, contohcontoh proses yang
dilakukan antara lain berupa buffer. Buffer bisa dilakukan dengan
menggunakan Software Arc Info. Tetapi akhir-akhir ini banyak berkembang
software yang bisa digunakan dalam SIG, antara lain Software Arc View.
Dengan menggunakan software ini, proses buffer bisa dilakukan lebih
cepat.
Fungsi buffer adalah membuat poligon baru berdasarkan jarak yang telah
ditentukan pada data garis atau titik maupun poligon. Sebagai contoh,
kita akan melakukan buffer terhadap jarak sungai 50 meter, menggunakan
fasilitas buffer yang kita pilih, kemudian komputer akan mengolah sesuai
perintah pengguna.
1.4. Metodelogi
1.4.1 Alat dan Bahan
1. Perangkat Keras (
Hardware )
1. Hardware.
SIG membutuhkan hardware atau perangkat komputer yang memiliki spesifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan sistem informasi lainnya untuk menjalankan software-software SIG, seperti kapasitas Memory (RAM), Hard-disk, Prosesor serta VGA Card.
Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG baik data vektor maupun data raster penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan prosesor yang cepat .
Laptop dengan spesifikasi intel Atom, 1 GB RAM, Hardisk 320 GB.
2. Perangkat Lunak (
Software )
Arc View 3.3
1.4.1.1. Penjelasan Perangkat
1. Hardware.
SIG membutuhkan hardware atau perangkat komputer yang memiliki spesifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan sistem informasi lainnya untuk menjalankan software-software SIG, seperti kapasitas Memory (RAM), Hard-disk, Prosesor serta VGA Card.
Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG baik data vektor maupun data raster penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan prosesor yang cepat .
2. Software.
Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
1) Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis.
Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
1) Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis.
2) Sistem manajemen basis data.
3) Tool yang mendukung query geografis, analisis dan visualisasi.
4) Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi.
3. Data.
Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara fundamental SIG bekerja dengan dua tipe model data geografis yaitu model data vektor dan model data raster.
Dalam SIG, setiap data Geografis memiliki data tabular yang berisi informasi spasial . Data tabular tersebut dapat direlasikan oleh SIG dengan sumber data lain seperti basis data yang berada diluar tools SIG.
1.4.1.2. Jenis Data
1) Data Spasial : terdiri dari data vektor dan data raster. Pengertian :suatu data yang mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi.
2) Data vektor. Informasi posisi point, garis dan polygon disimpan dalam bentuk x,y koordinat. Suatu lokasi point dideskripsikan melalui sepasang koordinat x,y. Bentuk garis , seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan dari koordinat-koordinat point. Bentuk poligon, seperti zona project disimpan sebagai pengulangan koordinat yang tertutup.
3) Data raster. Model data ini erdiri dari sekumpulan grid/sel seperti peta hasil scanning maupun gambar/image. Masing-masing grid/sel atau pixel memiliki nilai tertentu yang bergantung pada bagaimana image tersebut digambarkan. Sebagai contoh, pada sebuah image hasil penginderaan jarak jauh dari sebuah satelit, masing – masing pixel direpresentasikan sebagai panjang gelombang cahaya yang dipantulkan dari posisi permukaan bumi dan diterima oleh satellit dalam satuan luas tertentu yang disebut pixel.
Pada image hasil scanning, masing – masing pixel merepresentasikan keterangan nilai yang berasosiasi dengan point-point tertentu pada image hasil scanning tersebut
4) Manusia (SDM).
Teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi dunia nyata. Sama seperti pada Sistem Informasi lain pemakai SIG pun memiliki tingkatan tertentu , dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk menolong pekerjaan mereka sehari-hari
1.4.1.3. Metode. SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda-beda untuk setiap permasalahan.
Metode analisis pada GIS pada prinsipnya mendasarkan pada dua hal : Data atribut (ex : jarak dan luas) dan data spasial.
1.4.1.4. Data yang digunakan
3) Tool yang mendukung query geografis, analisis dan visualisasi.
4) Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi.
3. Data.
Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara fundamental SIG bekerja dengan dua tipe model data geografis yaitu model data vektor dan model data raster.
Dalam SIG, setiap data Geografis memiliki data tabular yang berisi informasi spasial . Data tabular tersebut dapat direlasikan oleh SIG dengan sumber data lain seperti basis data yang berada diluar tools SIG.
1.4.1.2. Jenis Data
1) Data Spasial : terdiri dari data vektor dan data raster. Pengertian :suatu data yang mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi.
2) Data vektor. Informasi posisi point, garis dan polygon disimpan dalam bentuk x,y koordinat. Suatu lokasi point dideskripsikan melalui sepasang koordinat x,y. Bentuk garis , seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan dari koordinat-koordinat point. Bentuk poligon, seperti zona project disimpan sebagai pengulangan koordinat yang tertutup.
3) Data raster. Model data ini erdiri dari sekumpulan grid/sel seperti peta hasil scanning maupun gambar/image. Masing-masing grid/sel atau pixel memiliki nilai tertentu yang bergantung pada bagaimana image tersebut digambarkan. Sebagai contoh, pada sebuah image hasil penginderaan jarak jauh dari sebuah satelit, masing – masing pixel direpresentasikan sebagai panjang gelombang cahaya yang dipantulkan dari posisi permukaan bumi dan diterima oleh satellit dalam satuan luas tertentu yang disebut pixel.
Pada image hasil scanning, masing – masing pixel merepresentasikan keterangan nilai yang berasosiasi dengan point-point tertentu pada image hasil scanning tersebut
4) Manusia (SDM).
Teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi dunia nyata. Sama seperti pada Sistem Informasi lain pemakai SIG pun memiliki tingkatan tertentu , dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk menolong pekerjaan mereka sehari-hari
1.4.1.3. Metode. SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda-beda untuk setiap permasalahan.
Metode analisis pada GIS pada prinsipnya mendasarkan pada dua hal : Data atribut (ex : jarak dan luas) dan data spasial.
1.4.1.4. Data yang digunakan
1.5. Langkah Kerja
1.5.1. Langkah Pertama Aktifkan Extention
1. Untuk memulai buffering anda aharus buka Arcview 3.3
2. Klik File
3. Klik Extention
4. Cari Extention XTools 6/1/01
4. Maka akan muncul gambar seperti di bawah Pastikan garis pertama pilih Meters
5. Baris kedua pilih Kilometers
6. Baris ketiga pilih Kilometers
7. Baris keempat pilih Both Acres and Hectares
8. Baris kelima pilih No
9. Baris keenam pilih Yes
10. Selanjutnya klik Save Default
11. Selanjutnya klik Ok
12. Klik Close
13. KlikView
14. Klik Propertise
15. Pastikan bagian Map Unit pilih Meters
16. Pastikan bagian Distance Units pilih Kilometers
17. Selamat sekarang anda sudah bisa memulai kegiatan buffering
1.5.2. Buffering Pertama Pencemaran Rumah Sakit
1. Klik XTools
2. Pilih Buffer Selected Features (Lihat gambar di bawah)
3. Kemudian akan Muncul gambar di bawah ini pilih Meters
4. Klik Ok
5. Maka akan keluar 2 kali pilih Meter
6. Klik Ok
10. Klik Ok
11. Keluar Input Pilih Buffer Distance
12. Klik OK
13. Data sudah jadi beri angka 1000
14. Klik OK
15. Klik Contiguous
16. Klik OK
17. Maka hasilnya seperti gambar di bawah ini, jika tidak seperti berikut, adek yang masih awam salah ya.
1.5.3. Selanjutnya menentukan buffer pencemaran sungai ciliwung
Lansung saja tidak banyak protes lanjut dengan langkah selanjutnya.
1. Klik XTools
2. Pilih Buffer Selected Features (Lihat gambar di bawah)
3. Kemudian akan Muncul gambar di bawah ini pilih Meters
4. Klik Ok
5. Maka akan keluar 2 kali pilih Meter
6. Klik Ok
7. Kemudian akan muncul In Theme pilih Sungai_Ciliwung.shp
8. Klik Ok
9. Simpan Pada foldeer semula (Berinama Bufer_Ciliwung.shp)
10. Klik Ok
11. Keluar Input Pilih Buffer Distance
12. Klik OK
13. Data sudah jadi beri angka 200
14. Klik OK
15. Maka akan keluar Line Buffer klik Line
16. klik OK
19. Maka hasilnya seperti gambar di bawah ini.
20. Untuk menandai RS yang mencemari Klik Select Features (Tanda merah)
21. Klik RS sumber pencemaran dengan tahan Shift + klik
http://sapoelidie.webatu.com/sistem_informasi_geografis.php
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/10/manipulasi-dan-analisis-data.html
5. Baris kedua pilih Kilometers
6. Baris ketiga pilih Kilometers
7. Baris keempat pilih Both Acres and Hectares
8. Baris kelima pilih No
9. Baris keenam pilih Yes
10. Selanjutnya klik Save Default
11. Selanjutnya klik Ok
12. Klik Close
13. KlikView
14. Klik Propertise
15. Pastikan bagian Map Unit pilih Meters
16. Pastikan bagian Distance Units pilih Kilometers
1.5.2. Buffering Pertama Pencemaran Rumah Sakit
1. Klik XTools
2. Pilih Buffer Selected Features (Lihat gambar di bawah)
3. Kemudian akan Muncul gambar di bawah ini pilih Meters
4. Klik Ok
5. Maka akan keluar 2 kali pilih Meter
6. Klik Ok
7. Kemudian akan muncul In Theme pilih Rumah_Sakit
8. Klik Ok
9. Simpan Pada foldeer semula (Berinama Bufer_RS.shp)10. Klik Ok
11. Keluar Input Pilih Buffer Distance
12. Klik OK
13. Data sudah jadi beri angka 1000
14. Klik OK
15. Klik Contiguous
16. Klik OK
1.5.3. Selanjutnya menentukan buffer pencemaran sungai ciliwung
Lansung saja tidak banyak protes lanjut dengan langkah selanjutnya.
1. Klik XTools
2. Pilih Buffer Selected Features (Lihat gambar di bawah)
3. Kemudian akan Muncul gambar di bawah ini pilih Meters
4. Klik Ok
5. Maka akan keluar 2 kali pilih Meter
6. Klik Ok
7. Kemudian akan muncul In Theme pilih Sungai_Ciliwung.shp
8. Klik Ok
9. Simpan Pada foldeer semula (Berinama Bufer_Ciliwung.shp)
10. Klik Ok
11. Keluar Input Pilih Buffer Distance
12. Klik OK
13. Data sudah jadi beri angka 200
14. Klik OK
15. Maka akan keluar Line Buffer klik Line
16. klik OK
17. kemudian muncul Autput Struktur biarkan di Noncontiguous
18. Langsung Klik OK19. Maka hasilnya seperti gambar di bawah ini.
20. Untuk menandai RS yang mencemari Klik Select Features (Tanda merah)
21. Klik RS sumber pencemaran dengan tahan Shift + klik
22. Hasil Kedua dengan tertera RS sumber pencemaran
23. Untuk melihat nama-nama RS klik Open Theme table
24. Hasil keseluruhan dari buffering
25. Hasil Layout Buferring Peta Pencemaran RS terhadap sungai ciliwung.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari pembahasan di atas mulai dari daerah pencemaran Rumah sakit hingga menuju sungai Ciliwung daerah yang melingkari titik merupakan daerah yang rawan terkena limbah, dan daerah yang putih berarti bebas dari limbah.
Daerah rawan terkena limbah tersebut berjarak 300 M dari titik Rumah sakit tersebut, sehingga daerah yang aman terkena limbah untuk pemukiman dan pembuatan sumur di luar daerah jangkauan limbah.
Sungai Ciliwung juga terkena limbah karena di jangkauan pencemaran limbah Rumah sakit tersebut dekat dengan sungai sehingga kemungkinan besar sungainya dapat tercemar oleh limbah tersebut,
Nama-nama Rumah sakit yang berpotensi mencemari sungai adalah Rumah sakit RSCM, RS Menteng Mitra Afia, RS PGI Pikini, RSB. Tambak.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Teknologi Sistem Informasi
Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber
daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute.
Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung
waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan
untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.
Adalah suatu alat yang berbasis
komputer yang dipergunakan untuk memetakan dan menganalisis berbagai
objek dan peristiwa yang terjadi di bumi.
Suatu sistem informasi berbasis
komputer, yang digunakan untuk memproses data spasial yang
ber-georeferensi (berupa detail, fakta, kondisi, dsb) yang disimpan
dalam suatu basis data dan berhubungan dengan persoalan serta keadaan
dunia nyata (real world).
Dengan Buffering Peta inilah pengguna dan peneliti juga bisa menganalisis pencemaran limbah dan bisa menginterpretasikan analisis pencemaran lindah menggunakan Arcview 3.3 dengan mudah dah cepat.
Selain itu penempatan Rumah sakit yang benar adalah dengan di luar daerah aliran sungai karena limbahnya dapat mencemari sungai dan bisa membahayakan kesehatan masyarakat.
Dengan Buffering Peta inilah pengguna dan peneliti juga bisa menganalisis pencemaran limbah dan bisa menginterpretasikan analisis pencemaran lindah menggunakan Arcview 3.3 dengan mudah dah cepat.
Selain itu penempatan Rumah sakit yang benar adalah dengan di luar daerah aliran sungai karena limbahnya dapat mencemari sungai dan bisa membahayakan kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografishttp://sapoelidie.webatu.com/sistem_informasi_geografis.php
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/10/manipulasi-dan-analisis-data.html