Semua yang di dunia ini tidak sempurna kecuali allah
sang maha esa, dan manusiapun di ciptakan tidaklah sempurna masih banyak
kesalahan dalam menjalani hidupnya , begitu juga seorang guru jaman dulu,
sekarang, dan masa depan hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Inilah sifat-sifat yang dimiliki oleh:
GURU
JAMAN DULU
Proses
penyampaian materi
Proses pembelajaran guru pada jaman dahulu dalam
menjelaskan materi sangat bertele-tele ,
setiap kata di ulang-ulang meski itu kalimat baku dengan tujuan peserta didik
memahami materi yang di ajarkan
Cara
menasehati siswa
Guru pada jaman dahulu dalam menasehati siswanya
cenderung menyinggung ke keadaan ekonomi keluarga siswa, menyinggung kerapian
siswa, bahkan jika terkadang seorang siswa membuat gurunya marah, seorang guru
tak segan-segan menghukum muridnya untuk berdiri di luar kelas dari pagi hingga
bel waktu pulang dan tak jarang pula dengan menghukum dengan kekerasan, mejewer
telingga, menyambuk siswanya dengan penggaris.
Interaksi
guru dan siswa di luar kelas
Guru pada jaman dahulu terlihat angkuh jika bertemu
siswanya di luar sekolah seakan ada
garis pemisah antara guru dan murid jika bertemu murid menyapa sang guru di sisi lain guru hanya tersenyum, tujuan
seorang guru melakukan semua itu karena mereka meyakini bahwa dengan cara
begitu dapat memwibawakan seorang guru tersebut agar setiap ucapan yang keluar
di patuhi dan di hormati.
Media
Pembelajaran
Guru pada jaman dahulu cenderung mengajar dengan ala
sederhana karena terbatasnya teknologi hanya menggunakan papan tulis dari kayu
dan alat tulis menggunakan kapur saja,
selain itu siswa karena belum adanya buku masih menggunakan sabak yang terbuat
dari batu sebagai bukunya dan grep sebagai pensilnya, hal tersebut yang
memaksakan siswa setiap proses pembelajaran harus benar-benar mengingat apa
yang sudah di tuliskan karena jika sang murid ingin belajar di rumah sudah
tidak bisa.
Penilaian
Dalam penilaian hasil belajar siswa pada jaman dahulu
malah mencerminkan kemampuan siswa itu sendiri,
disinilah letak kejujuran guru pada jaman dahulu dalam memberikan
penilaian, jadi siswa di nilai dari hasil belajarnya, kesopanan, dan keaktifan,
dan jelas jaman dahulu belum ada Standart kelulusan yang di tentukan oleh
pemerintah sehingga murid jaman dahulu yang lulus murni dari usahanya sendiri
dan kelulusanpun yang menentukan oleh penilaian guru itu sendiri.
GURU
SEKARANG
Proses
Penyampaian Materi
Guru jaman sekarang dalam proses penyampaian materi
cenderung sedikit hanya inti-inti dari materi itu saja dan untuk selanjutnya
siswa di tuntut aktif untuk memahami isi materi secara luas dengan memanfaat
sarana internet untuk menambah pengetahuan siswa sehingga di proses belajar dan pembelajaran
siswa di tuntut bisa mempresentasikan hasil kerjanya kepada teman-temannya dan
tugas seorang guru hanya mengarahkan dan membenarkan jika dalam presentasi oleh
siswanya masih ada kesalahan.
Cara
Guru menasehati siswa
Guru sekarang cara menasehati siswa sangat menghindari
untuk menyinggung perasaan siswanya, menasehati dengan santun dan lembut
sehingga siswa bagi yang menyadari dengan kesalahan sebagian menurut tetapi
sebagian juga siswa hanya mendengar saja masuk kuping kanan keluar kuping kiri
bahkan siswapun banyak yang berani menentang gurunya sendiri.
Ingteraksi
Guru di luar maupun di dalam kelas
Hubungan baik yang di lakukan guru dan siswa sangat
akrab sehingga jika bertemu di luar sekolah sang murid menyapa sang gurupan
memberikan senyum dan bahkam jika sang murid lupa menyapa sang gurulah yang
menyapa duluan, seperti tidak ada garis pembatasnya sehingga guru dan siswa
bebas mencurahkan perasaannya, baik masalah sekolah maupun masalah pribadi.
Media
Pembebelajaran.
Media pembelajaran yang di gunakan sangan multi dan lengkap sehingga seorang guru lebih mudah
menyampaikan materi pembelajaran dan muridpun bisa memahami materi langsung
dengan gambar yang telah di ambil dari internet, dan dalam menyampaikan materi
guru sekarang menggunakan Power Point sehingga papan tulis tampak bersih dan
lebih mempersingkat waktu.
Penilaian
Penilaian yang di lakukan guru jaman sekarang tidak
menunjukan hasih atau kemampuan siswa tersebut, hanya di ambil dari nilai
ulangan harian, keaktifan, dan UAS sehingga nilai hanya di ambil rata-rata saja
dan guru sekarang jika ingin tidak meluluskan siswanya karena nilai yang jelek
masih ada rasa tenggang rasa terhadap orang tua wali sehingga nilai kadang di
tambah atau catrol agar siswa tersebut bisa lulus.
GURU
MASA DEPAN
Guru masa depan sangat di idamkan oleh masyarakat
indonesia dimana dalam proses belajar mengajar menggunakan fasilitas yang sudah
terpenuhi dan barang-barang yang penting bagi pendidikan makin terjangkau jadi
setiap siswa sudah mempunyai alat belajar salah satunya laptop dan internet,
dengan begitu ketika di luar jam belajar guru dan siswa masih bisa berinteraksi
di dunia maya untuk proses belajar yang efektif dengan memanfaatkan jejaring
sosial, Yahoo mesangger, Yahoomail, Gmai, Facebook, twitter dan, bagi yang guru
yang profesional di masa depan mempunyai blog-blog atau situs khusus mata
pelajarannya sehingga setiap siswa membutuhkan bahan belajar langsung ke mencari di blog atau situsnya
gurunya tersebut. Blogger atau wordpres kalau perlu menggunakan domain sehingga
guru mempunyai situs pribadi untuk pendidikan yang di ajarkan.
Guru di masa depan dalam memberikan tugas bisa
menggunakan e-mail sehingga siswa semua bisa mengakses dan mengambil tugas di
e-mail kelas yang sudah di buat, selain itu demi lancarnya proses pembelajaran
guru kreatif membuat video-video atau animasi-animasi yang bisa merangsang cara
berfikir siswanya untuk berangan-angan
ke media sesungguhnya meskipun media yang di gunakan video.
Seorang
guru di masa depan juga harus mengontrol siswa didiknya jika di luar sekolah
dengan jejaring facebook dan twitter jadi guru dan murid bisa menjadi teman
curhat yang akrab di dalam sekolah maupun di luar sekolah, dengan dunia nyata
dan dunia maya.
Seorang
guru masa depan harus aktif menanyakan kebaikan siswanya kalau perlu di jenguk
dengan bertujuan menjalin silahturahmi ke keluarga siswa dan perhatian ke
siswanya, karena jika guru tak memperhatikan siswa , siswa tersebut jika
terjerumus pada kejahatan yang paling di salahkan adalah guru pembibingnya.