Menurut Damanik dan
Weber didalam buku perencanaan ekowisata (2006:37), Ekowisata merupakan salah satu bentuk kegiatan
wisata khusus. Bentuknya yang khusus itu menjadikan ekowisata sering
diposisikan sebagai lawan dari wisata missal. Sebenarnya yang lebih
membedakannya dari wisata massal adalah karakteristik produk dan pasar. Perbedaan
ini tentu berimplikasi pada kebutuhan perencanaan dan pengelolaan yang tipikal.
Weaver dan Lawton dalam jurnal tourism management
yang berjdul Typologising nature-based tourists by activity-theoritical and
practical implementation (2007) mengungkapkan bahwa ekowisata berbeda dengan wisata
konvensional, ekowisata merupakan kegiatan wisata yang menaruh perhatian
besar terhadap kelestarian sumberdaya pariwisata.
Pada perkembangan ekowisata dibutuhkan partisipasi
masyarakat yang mau membantu ikut serta dalam pengembangan dan pengelolaan
destinasi ekowisata. Menurut Ceballos Lascurain
(1996) menyatkan bahwa definisi dari Ecotourists
adalah individu yang melakukan perjalanan ke kawasan alam yang relatif
tidak terganggu atau tidak tercemar dengan tujuan khusus belajar, mengagumi,
dan menikmati pemandangan ,tanaman liar, hewan, serta setiap manifestasi budaya
yang ada.
Menurut
Deklarasi Quebec (Damanik dan Weber, 2006:38)
menyebutkan bahwa ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang mengadopsi
prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan yang membedakannya dengan bentuk
wisata lain. Di dalam praktek hal itu terlihat dalam bentuk wisata yang:
(a) secara aktif menyumbang kegiatan
konservasi alam dan budaya;
(b) melibatkan masyarakat lokal dalam
perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan wisata serta memberikan sumbangan
positif terhadap kesejahteraan mereka; dan
(c) dilakukan dalam bentuk wisata independen atau
diorganisasi dalam bentuk kelompok kecil.
Dengan
kata lain, ekowisata adalah bentuk industri pariwisata berbasis lingkungan yang
memberikan dampak kecil bagi kerusakan alam dan budaya lokal sekaligus
menciptakan peluang kerja dan pendapatan serta membantu kegiatan konservasi
alam itu sendiri.
Merujuk
pada Wood, dalam Hendarto (2008), sebuah perjalanan dapat dikategorikan sebagai
ekowisata bila melibatkan komponen-komponen: Memberi sumbangan pada konservasi
biodiversitas, Menopang kesejahteraan masyarakat lokal, Menginterpretasikan
pengalaman-pengalaman yang diperoleh dalam kehidupan kesehariannya, melibatkan tanggung jawab wisatawan dan
industri pariwisata.
Drumm (2002) menyatakan bahwa ada enam keuntungan
dalam implementasi kegiatan ekowisata yaitu:
1)
Memberikan nilai ekonomi dalam kegiatan ekosistem di
lingkungan yang dijadikan sebagai obyek wisata;
2)
Menghasilkan keuntungan secara langsung untuk
pelestarian lingkungan;
3)
Memberikan keuntungan secara langsung dan tidak
langsung bagi para stakeholders;
4)
Membangun konstituensi untuk konservasi secara lokal,
nasional dan internasional;
5)
Mempromosikan penggunaan sumber daya alam yang
berkelanjutan;
6)
Mengurangi ancaman terhadap kenekaragaman hayati yang
ada di obyek wisata tersebut.
Namun dalam perkembangannya ternyata
bentuk ekowisata ini berkembang karena banyak digemari oleh wisatawan.
Wisatawan ingin berkunjung ke area alami, yang dapat menciptakan kegiatan
bisnis. Ekowisata kemudian didefinisikan sebagai berikut: ekowisata adalah
bentuk baru dari perjalanan bertanggung jawab ke area alami dan berpetualang yang dapat menciptakan industri
pariwisata (Eplerwood, 1999 dalam Chafid Fandeli,2002).
Dari pemaparan definisi diatas dapat
dimengerti bahwa ekowisata dunia telah berkembang sangat pesat. Ternyata
beberapa destinasi dari taman nasional berhasil dalam mengembangkan ekowisata
ini. Bahkan di beberapa wilayah berkembang suatu pemikiran baru yang berkait
dengan pengertian ekowisata. Fenomena pendidikan diperlukan dalam bentuk wisata
ini. Hal ini seperti yang didefinisikan oleh Australian Department of Tourism
(Black, 1999 dalam Chafid Fandeli, 2002) yang mendefinisikan ekowisata adalah
wisata berbasis pada alam dengan mengikutkan aspek pendidikan dan interpretasi
terhadap lingkungan alami dan budaya masyarakat dengan pengelolaan kelestarian
ekologis. Definisi ini memberi penegasan bahwa aspek yang terkait tidak hanya
bisnis seperti halnya bentuk pariwisata lainnya, tetapi lebih dekat dengan
pariwisata minat khusus, alternative tourism atau special interest tourism
dengan obyek dan daya tarik wisata alam (ODTW).
No comments:
Post a Comment