Konsep
wisata yang berbasis ekologi atau yang lebih dikenal dengan ekowisata dilatar belakangi dengan perubahan pasar
global yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada negara-negara asal wisatawan.
Selain itu, ekowisata memiliki ekspektasi yang lebih mendalam dan lebih
berkualitas dalam melakukan perjalanan wisata dan konsep wisata ini disebut wisata
minat khusus (Fandeli, 2002).
Wisatawan minat khusus umumnya
memiliki intelektual yang lebih tinggi dan pemahaman serta kepekaan terhadap
etika, moralitas dan nilai-nilai tertentu, sehingga bentuk wisata ini adalah
bentuk pencarian pengalaman baru. Wisatawan cenderung beralih kepada alam
dibandingkan pola-pola wisata buatan yang dirasakan telah jenuh dan kurang
menantang (Damanik&Weber, 2006: 58).
Tahun
2002 adalah tahun dimana dicanangkannnya Tahun Ekowisata dan Pegunungan di
Indonesia. Dari berbagai workshop dan diskusi yang diselenggarakan pada
tahun tersebut di berbagai daerah di Indonesia baik oleh pemerintah pusat
maupun daerah, dirumuskan 5 (lima) Prinsip dasar pengembangan ekowisata di
Indonesia yaitu ( Zalukhu : 2009) :
1. Pelestarian
Prinsip kelestarian pada ekowisata
adalah kegiatan ekowisata yang dilakukan tidak menimbulkan kerusakan dan
pencemaran lingkungan dan budaya setempat. Salah satu cara menerapkan prinsip
ini adalah dengan cara menggunakan sumber daya local yang hemat energi dan
dikelola oleh masyarakat sekitar. Tak hanya masyarakat, tapi wisatawan juga
harus menghormati dan turut serta dalam pelestarian alam dan budaya pada daerah
yang dikunjunginya.
2. Pendidikan
Kegiatan pariwisata yang dilakukan
sebaiknya memberikan unsur pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa
cara antara lain dengan memberikan informasi menarik seperti nama dan manfaat
tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar daerah wisata, dedaunan yang
dipergunakan untuk obat atau dalam kehidupan sehari-hari, atau kepercayaan dan
adat istiadat masyarakat lokal. Kegiatan pendidikan bagi wisatawan ini akan
mendorong upaya pelestarian alam maupun budaya. Kegiatan ini dapat didukung
oleh alat bantu seperti brosur, buklet atau papan informasi.
3. Pariwisata
Pariwisata adalah aktivitas yang
mengandung unsur kesenangan dengan berbagai motivasi wisatawan untuk
mengunjungi suatu lokasi. Ekowisata juga harus mengandung unsur ini. Oleh
karena itu, produk dan, jasa pariwisata yang ada di daerah kita juga harus
memberikan unsur kesenangan agar layak jual dan diterima oleh pasar.
4. Perekonomian
Ekowisata juga membuka peluang ekonomi
bagi masyarakat terlebih lagi apabila perjalanan wisata yang dilakukan
menggunakan sumber daya lokal seperti transportasi, akomodasi dan jasa pemandu.
Ekowisata yang dijalankan harus memberikan
pendapatan dan keuntungan bagi penduduk sekitar sehingga dapat terus
berkelanjutan.
5. Partisipasi
masyarakat setempat
Partisipasi masyarakat akan timbul,
ketika alam/budaya itu memberikan manfaat langsung/tidak langsung bagi
masyarakat. Agar bisa memberikan manfaat maka alam/ budaya itu harus dikelola
dan dijaga. Begitulah hubungan timbal balik antara atraksi wisata-pengelolaan
manfaat yang diperoleh dari ekowisata dan partisipasi.
No comments:
Post a Comment