Menurut Soekadijo (2000:217), “Pemasaran pariwisata
merupakan usaha mengaktualisasikan perjalanan wisata, dimana tujuan akhirnya
ialah agar orang membeli produk yang ditawarkan”. Marpaung (2002:118)
mengemukakan bahwa: “pemasaran
pariwisata mencakup: menemukan apa yang menjadi keinginan konsumen (market
reseach),mengembangkan pemberian pelayanan yang sesuai kepada wisatawan (product
planning) pemberitahuan tentang produk yang dibuat (advertising and
promotion) dan memberikan intruksi dimana wisatawan dapat memperoleh produk-produk tersebut (channels
of distribution-tour operator and travel agent).
Sedangkan
menurut Salah Wahab (Soekadijo 2000:218) pemasaran pariwisata :“Pemasaran
sebagai proses manajemen yang digunakan oleh organisasi-organisasi pariwisata
nasional atau perusahaan-perusahaan kepariwisataan untuk mengidentifikasikan
wisatawan-wisatawan yang mereka pilih, baik yang aktual maupun yang potensial,
dan berkomunikasi dengan mereka untuk menentukan dan mempengaruhi keinginan,
kebutuhan, motivasi, kesenangan dan ketidaksenangan (like and dislike) mereka
pada tingkat lokal, regional, nasional, internasional, dan untuk merumuskan dan
mengalokasikan produk pariwisata yang sesuai dengan situasi dengan maksud untuk
mencapai kepuasan wisatawan yang sebesar-besarnya dan mencapai sasaran yang
diinginkan.
Pengelolaan ekowisata sejalan dengan paradigma ekowisata,
dimana terdapat tiga unsur penting yang terkait dengan pengelolaannya, yaitu
komunitas lokal, kenakeragaman hayati dan industri/kegiatan pariwisata.
Masing-masing hubungan pengelolaan dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Masyarakat
lokal akan mendapatkan keuntungan ekonomi dari kegiatan pariwisata, terjadi
interaksi budaya, dan meningkatnya penghargaan dan keberlanjutan terhadap
lingkungan.
2. Keanekaragaman
hayati akan mendapatkan keuntungan untuk pembiayaan konservasi.
3. Kegiatan
pariwisata akan dapat meningkatkan pembelajaran terhadap
lingkungan/keanekaragaman hayati, serta interkasi kultural.
Dalam pengelolaan ekowisata sebaiknya mempunyai regulasi
yang mengatur akan
zoning, akses, jumlah maksimal pengunjung/kelompok,kebiasaan pengunjung,
mengubah fungsi lahan, penelitian terhadap pangsa pasar, memasarkan ekowisata,
evaluasi, dan mengembangkan lebih jauh dengan pilihan sumber daya yang ada.
Ekowisata juga dapat dikembangkan menjadi bisnis dalam industri pariwisata,
secara umum terdapat beberapa kategori pelaksana bisnis di ekowisata, yaitu:
a. Usaha kecil
mengengah
b. Multi task
operator
c. Spesial
equipmnet operator
Ryel dan Grase dalam Page dan Dowling (2002) juga mengindikasikan untuk beberapa
pendekatan dalam memasarkan ekowisata, diantaranya adalah:
1. Identifikasi
karekter grup yang berkemungkinan akan datang
2. Iklan yang
sesuai
3. Pesan yang
disampaikan
4. Mailing list
No comments:
Post a Comment