"PORTAL GEOGRAFI, LINGKUNGAN DAN TATA KOTA" Gapai mimpimu untuk masa depan yang lebih baik

Hubungan Antara Agroekologi dan Pertanian Berkelanjutan

Kegiatan pertanian selalu berhubungan dengan faktor-faktor agroekologi, yang meliputi komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi dalam agroekosistem. Warren (2008:17) mengatakan bahwa dalam banyak  sistem pertanian yang dikelola manusia,  Tanaman budidaya yang di tanam akan berinteraksi dengan ekologi disekitarnya. Mekanisme ekologi yang terjadi ditentukan  oleh komposisi tanaman  pertanian dan juga ditentukan oleh faktor abiotik seperti kimia tanah, iklim, dam manajemen atau pengolahan pertanian. Sehingga jelas terdapat keterkaitan antara Agroekologi dengan pertanian berkelanjutan, terlebih lagi pada pertanian modern.  Hal tersebut dikarenakan  prinsip prinsip Agroekologi berkaitan erat dengan masalah pertanian.
Lebih lanjut menurut (http://www.agroecology.org/), Agroekologi membahas tentang  “A whole-systems approach to agriculture and food systems development based on traditional knowledge, alternative agriculture, and local food system experiences, yang dapat diartikan sebagai kesatuan sistem yang berhubungan dengan pertanian dan berkembangan sistem pangan berdasarkan kearifan lokal, sistem pertanian  alternatif, dan pengalaman sistem pangan lokal.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya telah diketahui bahwa masa depan pertanian bergantung pada konservasi lingkungan. Hal tersebut senada  dengan pernyataan dari (Warren 2008:63) bahwa masa depan pertanian bergantung pada konservasi lingkungan dan begitu  juga sebaliknya, maka diperlukan adanya pendekatan pertanian yang berkelanjutan. Sehingga  dapat disimpulkan bahwa dalam pertanian modern,  agroekologi pertanian sangat bergantung dan memiliki  hubungan dengan Sustainable Agriculture atau pertanian berkelanjutan. Pentingnya hubungan antara Agroekologi dan pertanian berkelanjutan (Sustainable Agriculture) juga diungkapkan oleh Warren (2008:16) bahwa pertanian modern yang bersifat monokultur dan berkeanekaragaman hayati rendah membutuhkan pendekatan rasional mengenai konservasi yang harus beretika dan berorientasi jangka panjang, ketimbang berorientasi pada kebutuhan sesaat.
Share:

Wikipedia

Search results